Q&A BY BHANTE RATANADHIRO ON YOUTUBE VJDJ 19-7-22
Sambungan dari sharing dhamma yang terbit pada tanggal 24-11-24, jadi kebuddhaan adalah mencapai pengetahuan, harus cari kebijaksanaan yang kuat. Dari yang paling mendasar pertimbangan mendalam, kebijaksanaan seseorang akan kuat & matang akhirnya bisa mencapai kemahatahuan, jadi kalau dibagi ada 3 macam Boddhisattva calon buddha kebijaksanaan yang kuat, selalu hadir dalam usahanya menjadi buddha setelah memenuh parami / kesempurnaan, pannadhikkha bodhisattva 4 asankeakappa 100 ribu kappa maka disebut faktor kebijaksanaan kuat, kalau saddhadhika bodhisattva 8 asankeakappa 100 ribu kappa kalau bijaksana lebih cepat.
Menjadi buddha sangat cepat, kalau keyakinan itu lebih banyak mengandalkan semangat viriyadhika bodhisattva, 16 asankeakappa 100 ribu kappa. Itu butuh waktu lebih lama lagi ini calon buddha, sangat bergantung dari pemilihan kalau Buddha Sakyamuni itu masuk pada kebijaksanaan kuat, itu perbedaan dasar bodhisattva menjadi buddha untuk menjadi bodhisattva banyak yang bertekad, saya ingin menjadi buddha tetapi didalam perjalanannya tekad itu harus ada 3 hal, usaha keyakinan kebijaksanaan kalau tiada usaha tidak ada tekad lagi
Bila tidak mau berlatih mana bisa muncul keyakinan, tekadnya berkurang akhirnya hilang kalau tiada berusaha, tekad semangat itu susah. Kalau ada usaha bisa timbul keyakinan yang kuat muncul kebijaksanaan, kalau ingin jadi buddha harus memiliki 3 hal tadi ini banyak sekali penjelasan yang saya lewati, kita ambil yang penting penting lalu disini juga disebutkan untuk menjadi buddha sangat lama, mengumpulkan parami ada paccekkha buddha tadi Sammasambuddha kalau paccekkha buddha, 2 asankeakappa 100 ribu kappa kalau savakha buddha orang yang menjadi buddha, karena mendapatkan ajaran dari buddha yang lain seperti murid sang Buddha, untuk menjadi murid utama Sang Buddha 1 asankeakappa 100 ribu kappa kalau mahasavaka, murid sang buddha yang unggul 100 ribu kappa.
Siswa biasa ada yang mencapai arahat, itu tidak ditentukan waktunya ada 1-2 kehidupan bisa jadi arahat, seekor katak yang lahir jadi dewa. Karena mendengarkan Sang Buddha membabarkan dhamma, apakah mengerti / tidak ketika buddha memberi dhamma katak itu bahagia tenang, tidak tahu dia mengerti / tidak mati lahir dialam dewa pada saat jadi dewa mengunjungi buddha, bisa menjadi sottappanna sebagai akibat mendengarkan dhamma dari Sang Buddha.
Komentar
Posting Komentar