KILESHA BY KO SANDI TANU WIJAYA 21-8-22

            Ini perlu benar benar semangat lebih, gunakan rasa saya coba ulang sedikit kata kata perenungan dibuku laksana sinar mentari, jadi supaya dapat rasa. Dibaca baca ulang sampai yakin dimeditasikan ada dihal 60, buku Laksana Sinar Mentari singkirkan perasaan menyalahkan orang lain, selalu cari kesalahan yang diluar karena sudah teman baik dengan kilesha karena itu jadi salahkan pihak luar.

            Kalau anak jatuh ke bentur meja, jadi disalahkan meja kita dibiasakan menyalahkan meja cuaca yang panas, salah matahari / salah kita matahari. Cuaca seperti itu karena kita ingin banget batin yang ego, itu kita selalu diutamakan semua fenomena tidak muncul spontan tapi semua fenomena paling rendah hingga tertinggi, smeua ada sebab & akibat faktor utama kilesha yang buat kita menderita, itu sumber utama penderitaan pandangan salah karena aku yang berdiri sendiri, kalau tiada batin yang mementingkan diri sendiri kita tidak akan bikin karma buruk, karena mau menyejahterakan aku tidak perduli orang lain buat karma buruk.

            Itu yang paling mendasar sekali, contohnya mau makan kepiting lada hitam mau makan deh mau makan harus bunuh kepiting, tidak rela kalau bodhisattva besar rela kalau makhluk biasa rela tidak, memberikan badan untuk dimakan. Hanya untuk memuaskan kalau tidak ingin / tidak jadi, maka tidak berbuat karma buruk itu semua itu merujuk pada siksaan.

            Semua timbul akibat, adanya diri perlu kita agung agungkan kita tidak merasa menderita mencelakai kita, karena kilesha utama. Mereka yang sebenarnya musuh kita ada pandangan keliru yang menganggap diri yang sejati, membuat kita menderita & tersiksa siapa yang perlu disalahkan.

            Karena ada pandangan keliru, aku kenapa kita menderita karena pandangan keliru itu yang disalahkan kilesha kita, misalkan kita dipukul dengan tongkat. Karena apa kileshanya dia hanya dibatin dia, saya dipukul oleh Jhony si Sandy menderita tidak mungkin salahkan si Jhony tapi fenomena kilesha Jhony, tapi bukan kilesha Jhony kilesha si Sandy tapi ia tidak terima yang salah fenomena, si Sandy yang salah dimana itu bisa lihat dalam segala sudut pandang sebaiknya batin egois, kita tidak boleh ditemani karena bisa buat tidak bahagia kita memiliki hubungan, kalau diprolam kilesha bestie musuh dalam selimut ketika sehari hari apakah benar kalau hari biasa belum tentu.

            Ada kalanya jadi musuh, ada kalanya buat senang malas tidur tiduran makan enak jadi senang memikirkan kita banget, sampai sampai suatu tempat special dibatin. Kita jadi harus diutamakan istirahat yang cukup, tempat enak malas dll kilesha itu musuh abadi kalau ditext sekarang belum kita sadari dulu, tidak menyerah begitu saja kita lihat kenapa tidak bisa dibuat musuh sudah membuat nyaman.

            Ada tidak ego itu dalam batin saya, apakah ada kalau tidak ada apa alasan kilesha diberi makanan enak, tidak menyenangkan objeknya. Kalau salah satu tidak ada tiada yang bisa dilayani / melayani, sikap mementingkan diri sendiri ada seorang tukang jagal jahat itu pencuri panen kebajikan, kita jadi telah memelihara penipu karena tidak tahu.

            Kita jadi mengumpulkan hal tiada manfaat, simpan hal hal yang dirasa penting menyenangkan diri sendiri, dalam ladang karma itu menanami tunas. Walau ada masa sebelumnya para Buddha sudah tanam hal hal bajik, tapi kita pelihara seseorang yang manja dalam hati sayur untuk makan siang, sudah dingin dipanasin ada nyamuk main tepuk kalau pulang kerja malam, mandi air dingin malam bisa buat rematik maka mandi air hangat makan malam jadi enak, dibilang manja harus skin care sabunnya harus merek ini merek itu kita manja tidak sih, harus 100% cotton bajunya / harus mere kapa bajunya.

            Coba lihat diri kita, seperti apa dimana kita lahir itu merupakan objek objek penderitaan layaknya seekor anjing tua, kita terpesona dalam keajaiban keajaiban samsara sumber penderitaan kita, kilesha ibarat anjing tua. Terpesona dengan keajaiban keajaiban samsara mencari kebaikan kebiakan dialam samsara, ketika seorang penengah turun ditengah tengah militer apakah akan hancurkan rasa takut.

            Poinnya belum yakin, ragu ragu dalam melangkah kita yakin samsara bisa berikan kebahagiaan padahal ketidakpastian dialam samsara, itu tiada yang pasti. Maka keluar dari samsara kita misalkan suka pariwisata, tapi tidak ada disana padahal komunitas kuliner  maka cari komunitas lain, sama halnya samsara ktia masih ragu.

            Beneran bisa bebas dari samsara, kita ke mana kita masih berpegang itu tempat padahal samsara, itu kondisi karena belum yakin. Kita ingin menang dapat pedang tapi kita malah manja misalkan berangkat kerja, panas panasan naik motor sebenarnya kondisi yang menyalahkan ego leluhur saya kenapa berangkat ke sini, semua disalahin kita ini makhluk jahat tidak tahu malu, sudah banyak belajar dhamma kok mentok ini sepertinya gurunya tidak baik bukannya tidak relate, contohnya tidak tahu malu semua disalahkan sampai matahari disalhkan saya telat ngantor karena macet.

            Menyalahkan pihak lain, jadi tidak tahu malu cari relate yang benar benar seperti makhluk jahat yang tidak tahu malu, coba saya sampai S3. Tidak mungkin gaji kecil kita iri pada semua orang merasa angkuh, ketika dipuji merasa sombong ketika dipuji temanku sampai kuliah S2-S3, jadi iri hati sampai pengemis pun penghasilan sehari hari pengemis jangan remehkan tukang gorengan omset Rp 15.000.000, pendapatan kotor itu belum termasuk biaya minyak goreng sewa tempat dll jadi kita ada iri hati.

            Saya kerja kantoran gaji UMR, jadi membanding bandingkan kita iri tidak sampai masalah spiritual, kita merasa iri pernah tidak join barengan. Kenal suhu barengan dia kok lebih diperhatikan level lebih tertinggi, hati hati itu iri hati istilahnya hal yang tidak merasa iri hati kita superior, malah jadi inferior kepeleset sedikit iri hati benci kilesha lain juga.

            Kita tidak bisa menipu diri sendiri, semua orang tidak menginginkan hal hal sedih kita ingin bahagia, kita kalau buat hal hal buruk tidak usah berupaya besar sekali bangkitkan motivasi mencuri, ada uang nganggur ada hp dimeja kafe. Itu ambilah ibaratnya mudah banget ambil, kita sudah dalam komunitas yang baik ada tim manajemen teaching retreat kia sudah ada komunitas sudah ada pedoman, tetap dilakukan ibarat melekat malas itu mudah sekali kalau kita masih melekat, hingga meninggal misalkan ambil sumpah bodhisattva cincailah cincailah setidaknya berkurang.

            Sering terbuai oleh hal hal kemalasan, setidaknya saya sudah lebih baik tapi masalahnya masih ada, sudah melakukan upaya mengurangi. Tapi nmasalah itu ada intinya kilesha itu ingin tetap benar, semua fenomena berperan seperti itu / tidak kalau kita tiada rasa karena banyak kita serang ke dalam diri, harus kita lakukan diri sendiri nomor satu kita seperti sibuk sampai orang lain tidak dipikirkan.

            Cenderung menyalahkan orang tua, merasa tidak cukup padahal sudah cukup sekali Rp 15.000.000 / bulan tapi bagi dia kurang, kita telah berputar putar disamsara kita tetap tidak sadar disini, seperti sesosok patung yang terbuat dari tanah liat. Yang buta merasa paling tahu tidak mendengarkan orang lain, apakah sudah merasa bebal apa sudah dilakukan.

            Sudah sedikit sedikit, dilakukan benar tidak tahapan jalan kita maju sedikit demi sedikit besok mati, apa sudah maksimal & optimal belum. Bisa dibilang masih banyak terdistraksi oleh ini oleh itu, kita malah terlarut pada hal hal yang mendistraksi kita jadi apakah bebal masalah di kilesha, karena sudah bestie terlalu menyayangi diri sendiri tiada burung yang berkepala biru, kalau ada sikap sikap mementingkan diri sendiri terus terusan muncul itu sangat bahaya, aku tidak tahan lama itu bisa ke penjaga neraka.

            Aku akan menghancurkanmu sikap kilesha, kita memberikan dirimu pada semua makhluk karena ada suara tikus, takut jari kaki bayi dimakan oleh tikus. Ada kecoak jangan jangan dia masuk dalam telinga, akan khawatir bakal nyenggol aku dikhawatirkan bakal nyenggol jadi tidak suka menderita, takut gelegar guntur itu jadi takut terkena petir semua ketakutan kita muncul dari ego diri sendiri.

Komentar

Postingan Populer