CERITA BERGAMBAR RELIEF JATAKA CANDI BOROBUDUR BY BHANTE RATTANADHIRO ON YOUTUBE VJDJ 13-9-22
Kembali pada kesempatan yang baik ini, kita akan bersama sama melanjutkan cerita tentang riwayat hidup Buddha Gautama, kita sudah sampai parami. Yang mana merupakan kumpulan kebajikan, yang harus disempurnakan ada 10 kebajikan dari sekian banyak kelahiran bodhisattva untuk mengumpulkan kebajikan, sedikit banyak kita bisa lihat dalam kitab Jataka ada dalam Kuddhaka Nikaya, masuk dalam sutta pitaka ada 247 kisah dalam jataka itu lengkap.
Cukup banyak cukup panjang kitab jataka ini, kalau digabung gabung bisa jadi 5 buku banyak itu belum semua, itu hanya sedikit sedikit. Tapi dari cerita jataka itu diselami lebih dalam ada banyak nilai moral, parami itu sendiri kebajikan itu sendiri nilai nilai kebajikan yang bisa kita ambil dalam setiap kisah jataka, dari sekian kisah jataka beberapa kisah kisah itu digambarkan / dilukiskan, dipahat di Candi Borobudur sudah pernah lihat relief relief Borobudur ada kisah jataka, ada kisah kisah bodhisattva ketika terlahir sebagai apa sebagai apa.
Disini saya ingin membagi beberapa kisah diCandi Borobudur, hari ini kita akan mengadakan dongeng Jataka, mudah mudahan bisa mengikuti dengan baik. Disini akan dibahas dalam kisah bergambar, dalam relief jataka Candi Borobudur ini semacam ebook dari pemerintah didapatkan diinternet, digambarkan jadi lebih menarik & mudah dipahami bisa lihat sekilas saja, yang paling penting apa nilai kebajikan yang bisa kita ambil.
Kerbau yang sabar & kera yang nakal, biasanya ada 1 / 2 pahatan kalau ingin tahu ceritanya kita bisa baca, kitab suci aslinya itu. Yang lebih mudah ringkas dengan ada gambar gambar seperti ini, pada suatu ketika tinggal seekor kerbau & kera dihutan tiap hari mereka sama sama si kera ini sifatnya nakal, tiap hari hanya mengganggu sang kerbau kemana mana sama sama tapi yang satu nakal, sedangkan kerbaunya baik sifatnya saat tidur kerbaunya diganggu ganggu ditarik kupingnya.
Makan / minum ekor ditarik tarik suka mengganggu, ditusuk tusuk rongga hidungnya tapi si kerbau tidak mengeluh, tidak komplain hanya membiarkan. Sang kerbau tetap sabar tidak pernah marah / membalas, hingga akhirnya raksasa datang lalu bertanya pada kerbau kenapa tidak membalas, hanya diam saja kerbau menjawab kera kecil ini adalah sahabatku meski ia nakal aku harus melindunginya, kerbau merasa buat apa membalas justru harus melindunginya lalu Yaksa menurunkan kera dari kerbau.
Lalu diberikan mantra agar tidak terganggu, apa makna yang bisa kita ambil si kerbau ini meski diganggu, harus menerima perlakuan tidak menyenangkan. Tapi ia tidak membalas nilai moralnya adalah sabar, salah satu parami khanti bodhisattva dulu lahir sebagai kerbau ia tetap sabar menyempurnakan parami khanti, malah ia dapat hadiah mantra digunakan untuk supaya bisa selamat dari segala macam bahaya, orang sabar itu pasti mendapatkan karma bajik mendapatkan manfaat yang baik, ketenangan keselamatan kesejahteraan sebagai manusia mengalami banyak gangguan, mencoba untuk bersabar itu latihan parami cobalah untuk sabar tidak membalas.
Komentar
Posting Komentar