WELAS ASIH AGUNG BY KO SANDI TANU WIJAYA 18-9-22
Bermudita citta itu baik, kita tahu kebaikan yang kita terima itu buah karma baik kita butuh karma baik, besok besok kalau saya masih mau dialam manusia. Butuh buat lagi kondisi bajik jangan sampai hanya mudita citta, itu sebuah keberuntungan sering sekali kita memiliki hal itu, kita bukan merasa keberuntungan jika hilang baru merasa tidak beruntung.
Saya sebagai manusia, kita merasa ini keberuntungan kita sudah hilang kita tidak ditempat terpencil, internet hal yang biasa. Mobile paket wifi ikut prolam pakai hp ada internet sangat biasa, jika suatu hari ada jaringan telekomunikasi mati kita walaupun dipusat kota seperti ditempat terpencil, kalau kita dimasa pandemi seperti kemarin itu sangat tidak pas ini apalagi dilihat dari sudut pandang ini, belum sesuai kondisi sekarang banyak karma baik / buruk, secara alamiah bikin hal tidak baik itu mudah ada ketemu dompet jatuh dia tidak ngapa ngapain, tapi tindakan kita ada ingin mencuri itu sangat mudah sekali buat hal tidak bajik kalau buat hal bajik, mesti dianggarkan untuk buat karma bajik.
Sangat besar upaya itu, kalau pada pengemis apa lengkap baru mau ngasih ntar dipakai buat apa lagi, buat hal tidak bajik mudah. Kalau buat hal bajik sangat susah untuk lengkap seberapa menderita kita sekarang, ini sangat sulit didapatkan lagi ini bukan hanya karma saja, buat kebajikan yang banyak agar kehidupan berikutnya bisa dapat lagi tapi dalam samsara itu tidak pasti, saya ingin lahir lebih baik lagi kita berusaha terus.
Tapi ada hukum karma & 12 mata rantai, kalau kita ingat ada karma pelempar walaupun seorang praktisi, melakukan kebajikan full. Altar digeser geser saya belum mati sepertinya kurang rapih, itu muncul kemarahan jadi ada amarah kita berusaha kehidupan mendatang lebih baik, pendapatan lebih besar kemampuan analisis lebih baik ada banyak faktor.
Bergantung pada hal yang tidak pasti, kalau tidak terjadi buyar sudah hampir mustahil maka upayakan hal yang pasti, walau seberapa besar penderitaan. Masih banyak buku & guru sudah ada google playbook, seberapa besar penderitaan & penghalang tidak telralu buruk sudah tiada waktu, urus anak anakku udah punya anabul duduk diam saja sudah diganggu sehingga bilang tiada waktu, itu kita memisahkan antara duniawi & spiritual kita mau praktik dhamma saya mau jadi anggota monastik, itu sangat baik tapi kalau belum bisa rubah mindset kita tidak usah beda bedakan, ubah motivasi ubah mindset kita praktik sehari hari bukan hanya diprolam.
Apakah perlu dibedakan, seharusnya tidak kita praktik dalam sehari hari ketika disalib buat apa saya marah, saya tidak rugi. Anak nakal buat kesal anak nakal oh iya anak ini masih belajar belum tahu, kita beritahu buat motivasi praktik didedikasi ubah mindset daripada kita menggantungkan harapan yang tidak pasti, bagaimana kita ingin kepastian samsara maka upayakan dalam tubuh manusia.
Kita bisa upayakan, kita melihat walaupun beruntung kita mengalami banyak sekali penderitaan apakah kita mau, jadi manusia kita bilang ingin. Jadi manusia lagi belajar juga praktik dengan mudah, kita harus alami penderitaan fisik manusia lahir tua sakit & mati tapi ada kita ingin mengulang lagi, sangat capek apa kita ikhlas jangan dikira lahir tidak menderita.
Sebaiknya kita tidak menggantungkan, pada hal yang tidak pasti kita ketemu dhamma ketemu guru, ketemu ajaran makhluk makhluk dizaman merosot. Ini kita bisa cuma kita belum pindah alam dalam waktu 1 jam 30 menit, hilangkan distraksi bahwa saya sangat beruntung sekarang saya pakai, walau menderita saya masih memiliki guru buku & bisa praktik dhamma, minggu lalu kita praktik pada poin mengambil sebelum itu kita sudah praktik menukar diri, mengubah mindset kita tidak pentingkan orang lain kita rubah tidak pentingkan diri sendiri, praktik meditasikan juga memberi praktik welas asih dari buku pembebasan ditangan kita, sekarang dalam buku laksana sinar mentari kita lihat dulu komentar dari risalah.
Kok bisa segitu besar, welas asih agung punya fondasi kuat kelahiran manusia berharga itu sangat penting, semua penderitaan samsara. Tahu bahkan dibilang ego itu tidak ada mikirinnya semua makhluk, jangan sampai ada yang menderita sudah perlu banyak detailnya sebab penderitaan sebab samsara, itu diambil pembebasan itu sudah ada dalam tangan kita penderitaan kita ambil, selama sehari ke depan hantam bola besi ego kita.
Kalau itu sudah bisa, ambil seminggu sebulan setahun bukan hanya membayangkan kita renungkan, kita perlu tahu cairan hitam asap hitam. Bola besi warna hitam si aku ini apa didetailkan sakit covid, sesak nafas batuk radang tenggorokan itu menderita sekali maka penderitaan itu saya ambil seperti kumpulan hitam, kita adu ke ego kita.
Kita renungkan kehidupan sekarang, banyak marah kemungkinan besar lahir dialam rendah ditusuk, digoreng sampai mulut & mata mengeluarkan api. Itu penderitaan ditarik ternyata banyak karma buruk, banyak hal saya salah itu bisa saja jadi lahir dialam tinggi juga alam rendah asura, itu sangat iri kalau ada yang nonton sinetron tetangga punya mobil baru kok kita iri / belanja online, saya iri jadi kepikiran terus ada teman beli hp baru saya juga perlu mulai diidam idamkan, menderita tidak menderita cowo sukanya jam otomotif lihat review orang, lihat marketplace kalau cukup sih bagus kalau tidak bawa mimpi bagaimana irinya asura.
Ada pohon besar, asura yang menanam jadi iri pada dewa yang menikmati hasilnya itu bukan mengada ngada, bukan bilang saya ingin menarik penderitaan dialam asura bukan diambil alam asura, saya bakal terlahir disana. Penderitaan apa saja yang saya dapat kita sudah tahu bisa pada yang netral, benci lalu ada alam dewa asura neraka itu semua menderita penderitaan iri sakit, jadi gumpalan hitam kita hantam pada batin kita visualisasikan.
Komentar
Posting Komentar