PENDERITAAN SECARA KHUSUS DISAMSARA BY KO SURI
Kita masih bisa bangun, masih dalam batin tubuh yang baik itu sebuah berkah dari masa lampau, sudah praktik ajaran dintara sekian banyak orang. Kita masih bertemu ajaran kita tidak cacat, kondisi negara aman kita lahir diIndonesia masih dilestarikan silsilah masih dijalankan kalau berkah hari ini, tidak kita manfaatkan dengan baik tubuh manusia sangat sulit didapatkan betapa berharga tubuh kita ini, bahkan 1trilliun permata pengabul harapan itu juga melebihi, maka kalau tidak kita manfaatkan tubuh ini sangat kurang pas seperti pengemis yang memiliki bejana emas, itu dipakai pengemis untuk meminta itu sangat bodoh kita bisa renungkan hidup ini, kita sudah lakukan apa saja selama ini batin kita seperti apa kita kejar itu apa, secara umum batin kita tidak lakukan kebajikan bahkan lebih banyak tidak bajik jika lakukan kebajikan, kita tidak benar benar mampu itu ternyata hal tidak bajik banyak tahapan untuk lakukan kebajikan, ketika lakukan sebuah kebajikan tidak bisa lengkap itu kalau buat ketidakbajikan, itu mudah tapi jika berbuat kebajikan itu sulit sekali kita mesti lihat lagi batin kita, maka kita perlu bangkitkan motivasi yang baik hingga selesai sampai dedikasi.
Meski demikian, dengan tubuh ini yang kita peroleh akan bertahan lama tubuh manusia ini ada kondisi, akan alami kehancuran. Kita akan meninggal kematian pasti waktunya tidak pasti, ia tidak lepas dari ketidakkekalan batin kita belum terlatih masih ada sifat sifat buruk, jika kematian itu tiba harus dipaksa ambil bentuk kehidupan lain kita tidak ada pilihan, bisa saja lahir dialam rendah masih dikuasai kilesha egois tiada pilihan apa yang jadi dominan dalam batin, kemana kita terlahir itu tergantung dominan batin kita ketika lahir dialam rendah, misalkan sebagai ayam sapi babi mereka tidak bahagia sebagai seekor ayam hidup ditempat kotor, daging bulunya kelahiran sebagai binatang tetap penderitaan.
Misalkan anjing terlahir dipelihara orang kaya, dimanjain tidak dibantu dalam lakukan tindakan bajik, tidak ada akses dhamma. Tiada yang lahir yang tidak kenal ajaran batin anjing itu tidak berkembang, belum alam hantu kelaparan mencari kotoran / makanan saja susah belum alam neraka, kalau kita lapar sekali masih mampu berbuat baik itu sulit kita bayangkan banyak api dimanapun terbakar lilin ditangan saja, tidak bisa tahan tentu kalau kita pikirkan hal itu, bangkitkan rasa tidak mau juga benar benar takut cari solusi perenungan alam rendah itu perlu dibangkitkan, kalau tiada sebab ingat alam rendah berlindung itu hanya syarat kita harus bangkitkan rasa yang kuat, selama masih disamsara sudah timbulkan potensi jejak karma.
Selama belum purifikasi, masih ada jejak karma kita perlu perhatikan hal itu jangan anggap remeh, saya tidak lakukan ketidakbajikan yang parah. Jadi tidak mungkin lahir dialam bawah salah, sebenarnya kita masih ada potensi jika kita renungkan itu masih ada potensi jika kita renungkan itu masih ingat perlindungan, ikuti juga yang diinstruksikan kita diberikan sila dalam himpun kebajikan, terus melatih jalan yang sesuai diinstruksikan setahap demi setahap bisa mencapai semua hal bajik, minimal tidak jatuh dialam rendah kita lahir sebagai manusia jika aspirasi hidup mendatang saja, itu bukan sebuah jaminan hidup mendatang hanya seperti itu lagi, jadi kita hanya mengulang jadi hidup mendatang jadi manusia lagi jika lahir dikehidupan mendatang kita mulai dari nol lagi, jejak karma masih ada tetap ada masih kilesha & kebajikan bukan yang berkualitas, kebajikan bisa lahir ladi dialam rendah.
Kita tidak benar benar memahami, kita perlu pastikan terlepas dari siklus yang ada disamsara kita perlu perenungan, agar batin ini bisa terus ada. Berputar alam tinggi alam rendah seperti bungkusan dimsum, yang paling atas dingin paling bawah menderita kita harus berupaya bebas dari siklus samsara tiada yang lain, selain penderitaan kita renungkan juga kembangkan rasa sebuah tekad, kita hanya menderita disamsara pendeeritaan umum tidak pasti tidak puas, status yang selalu berubah tiada teman sejati kelahiran kembali tidak menguntungkan alam rendah, kalau menguntungkan manusia dewa & brahma lahir dalam samsara tidak selalu bahagia & samsara, kita ada dalam penderitaan kelahiran mungkin sebuah kelahiran adalah hal yang membahagiakan kita sebagai orang tua.
Berbahagia menyambut kelahiran sebuah anak, ketika sebuah batin masuk janin prosesnya itu bukan hal yang mengenakan, ada penderitaan khas. Kita merasakan sakit ada penderitaan lebih besar, meminum air panas kita bagai direbus dalam tungku kita dalam sebuah pot hanya sehari, kita masih harus didalam perut 9 bulan 10 hari dimasa akhir kita inginkan keluar rahim kita ada penderitaan amat sangat, merasakan sensasi tidak perduli diranjang empuk, itu sangat tidak enak kita tiada kebijaksanaan sedikitpun kita saat ini mengalami segala jenis penderitaan, itu jadi persepsi sebuah kelahiran itu membahagiakan apakah persepsi kita berlawanan dengan teks, tapi yang dalam teks itu valid itu tempat semua kotoran kita tidak bisa merasakan kalau dalam batin, bisa merasa itu dalam janin tidak nyaman ada penderitaan, juga usia tua penderitaan merampas kebahagiaan membawa kematian juga hilangnya kemampuan indria.
Sulit bangkit, hal ini seolah olah bangkit berdiri beruntung kita usia tua datang sedikit demi sedikit, tidak akan tahan sehat berseri seri. Ada langsung usia tua akan berbahaya gimana praktik dhamma, jika sulit berdiri kita lihat aja jenjang usia kita sudah dalam usia berapa kita alami perubahan perubahan, ada proses penuaan ketika tua kondisi seperti apa ketika sudah tua fungsi indra kita menurun, mau bangkit aja susah kita alami penuaan selagi ada waktu kita terus berupaya perbaiki batin kita, dari segala tidak bajik agar tidak menyesal kita perlu dialami sakit mental selain fisik batin secara fisik tiada sakit usia muda kematian sudah dijelaskan semua harus ditinggalkan, bahkan tubuh kita harus terpisah segala jenis pertanda alaminya samsara, harus ketemu yang tidak menyenangkan ada siksaan dari penjahat ditipu orang, itu hal tidak menyenangkan semoga semua berbahagia.
Komentar
Posting Komentar