PENDERITAAN ALAM SAMSARA BY KO SANDI TANU WIJAYA
Kita beruntung hari ini, masih dialam manusia banyak berita berita malam tadi tidur paginya meninggal, kebajikan kita masih bisa mendukung. Jadi manusia memiliki 8 kebebasan juga 10 keberuntungan, kalau benar besar sekali 8 kebebasan & 10 keberuntungan masih hidup sebagai manusia banyak sekali, faktor yang menghilangkan nyawa kita makan mandi dll, kalau kebajikan kita kurang sarapan lapar langsung masuk banyak kunyahnya kurang tersedak lalu meninggal / lagi mandi, kebajikan habis terpeleset dikamar mandi lalu meninggal kita masih banyak sekali keberuntungan, hal itu mungkin terjadi tapi karena kebajikan cukup jadi belum kejadian, kebajikan saya itu dipakai maka berkurang harus nabung lagi kebajikan.
Lalu keberuntungan apa masih masa pandemi, untung tidak terjadi tahun 1990 untungnya pandemi terjadi tahun 20-21, ini sudah ada internet hp canggih tidak tatap muka beruntung kalau tidak beruntung, duduk depan altar. Tiba tiba internet putus untungnya saat ini walau pandemi masih bisa diikuti, ajaran Mahayana udah gitu teksnya lamrim ada seorang perumah tangga bertanya pada bhikkhu, ingin kaya raya mengingat lagi tidak bisa dinikmati masa sekarang ingin bertemu ajaran buddha, hingga mencapai ini itu sampai mau spesifik lagi kebajikan sangat besar, Y.M Atisha itu masa sekarang sedikit paham dibawa tapi kalau dipraktikan kurang bermanfaat.
Tapi dengan adanya lamrim ini disusun ulang lagi, perlu kita ingat sehingga jadi bahan bakar ini sangat sangat beruntung, tidak manfaat jika masih terdistraksi kita sangat beruntung sekali, cara mendengar dengan baik. Menghindari cacat 3 wadah dengan motivasi keberuntungan ini perlu ada 6 pikiran yang dikembangkan, supaya benar benar fokus tidak terdistraksi duduk lama lumayan berat, kenapa perlu memahami penderitaan ini kita sudah ada dimotivasi menengah, awalnya kematian 3 alam rendah berlindung karma oh kehidupan mendatang saya bisa bahagia, saat ini bisa lahir dikehidupan mendatang bahagia dapat semua lalu yang ketiga masih bisa, lalu selanjutnya semua dapat full sampai 4 masalahnya seberapa banyak kelahiran bisa dijamin bahagia.
Kebetulan ketemu ajaran lamrim, ajaran Mahayana tapi apakah ada dikehidupan mendatang tiada jaminan, bisa saja lebih lalu dengan yang mendatang lagi misalkan sekarang sudah semaksimal mungkin ketemu guru lagi, tapi apakah mau belajar merenung meditasikan ajaran seintens sekarang, lalu berapa panjang kita praktik. 100 % motivasi awal tidak tahu banyak sekali faktor kita tidak tahu, karena ada kesadaran kehidupan masih panjang sampai bebas kita harus upayakan semua, hidup bahagia tidak mau 1.000.000 kelahiran mesti bahagia berarti tidak puas, belum memenuhi keinginan kita ingin bahagia tida menentu sebenarnya manusia ada dimana, kita manusia ada disamsara ibarat kukusan bapau 6 tingkat air dilapisan paling bawah.
Kita seperti air habiskan karma buruk, neraka hantu kelaparan binatang manusia dewa kita seperti air menguap, lalu menempel dilapisan mana. Selama jadi manusia lalu jatuh lagi ke bawah ada kesempatan dialam dewa, sampai ditutup kukusan jadi air mau tidak mau turun lagi muter muter disamsara, misalkan ditengah tengah buat kebajikan banyak lahir dialam dewa banyak habiskan karma baik, lalu sisa karma buruk bisa jatuh ke 3 alam rendah dewa itu memiliki pandangan salah, bisa masuk alam paling bawah kita muter muter disitu saja tidak tahu berapa kehidupan muter muter aja, selalu muter muter lalu gimana saya mau bahagia kamu mau cari kebahagiaan disemua kehidupan, ada 6 cacat samsara itu semua kelahiran akan ada cacat, karena ketidakpastian lalu gimana cara dapat jaminan.
Maka jangan disamsara, semua itukan disamsara tidak pasti yang penting jangan mau disamsara, tapi samsara menawarkan ketidak pastian. Maka jangan disamsara kalau mau pasti lalu ada rasa tidak puas / taraf bahagia kita berbeda, disetiap kehidupan lagi lalu berubah tiada puas tinggalkan hidup ini, tubuh ini selalu berputar terus teman lalu kita tanya ke diri kita masih dalam bagian samsara, merasa menderita dari tidak puas kita bisa lihat sekitar lahir berulang kita lupa, ketika alami kelahiran / alam bawah sadar ada trauma karena saking sakitnya lahir berkalpa kalpa, kita tidak ingat sengaja melupakan bayi baru lahir langsung nangis itu penderitaan jatuh dari status tinggi ke status rendah, tadinya raja cakravatin sampai budak misalkan saat ini pengusaha sukses, lalu bangkrut dalam hal materi.
Tidak punya teman sejati, yang tadinya teman jadi musuh lalu musuh jadi teman benar tidak seperti itu, perlu melihat diri sendiri. Saat topik 3 alam rendah jangan lihat bahwa 3 alam rendah kita menonton, si a lagi dibakar dineraka jangan seperti itu kita tidak bawa manfaat besar, coba lihat kita dibakar dineraka itu benar benar kita lalu tiada makanan yang didapatkan kita itu masih ada dalam kukusan bakpau itu, oh asura itu kalah terus jatuh ke neraka nah kita cobat lihat lagi, saya alami / tidak rasakan penderitaan itu sama dengan topik kematian tiada enak dibahas, kadang kita tidak merasa tidak enak disamsara benar tidak kita masih bahagia disamsara / kamuflase aja, kita coba lihat & renungkan lagi minum air dingin 1-2 gelas enak lalu lebih dari 3 , sudah tidak nyaman jadi menderita penderitaan ini ada skandha yang mencengkram.
Ini wadah munculnya penderitaan, contoh sebagai keledai menanggung beban berat kurang logika, kita harus lahir tua sakit mati itu jadi wadah muncul penderitaan kita jangan ada cengkraman skandha, ini karena menjadi akar. Kalau tiada skandha itu tidak menderita kitakan ingin bahagia terus, otomatis kita tidak temukan kebahagiaan yang stabil sebanyak apapun aktivitas yang kita lakukan, setelah melihat secara umum samsara itu masih ada penderitaan kita ada 6 cacat umum samsara, dimanapun kita lahir selama di 6 alam samsara ini semua penderitaan, tapi manusia asura dewa semua bisa muncul saya mau jadi dewa terus terusan saya bahagia, 6 ini masih ada memang tapi dimanusia ada 7 penderitaan khusus ada 6 cacat umum juga ketemu nanah dimakan, lalu ada perut sebesar gunung tenggorokan kecil tali simpul kecil sekali makanan itu juga panas terbakar.
Komentar
Posting Komentar