RANGKUMAN TIBETAN BY KO SURI 24-4-22

             Sebelum kita memulai kegiatan ini, masih ada kesempatan mari kita manfaatkan kesempatan ini, dengan membuat motivasi yang baik. Semoga ada jejak karma bisa untuk bahagia dikehidupan mendatang, sebenarnya sebelum memulai sesi ada mengulang doa ada orang tua kita, sahabat musuh & semua makhluk lain.

            Kalau masa alam manusia, ini berlalu begitu saja semua sia sia jika kita tidak andalkan tubuh manusia ini, sangat bahaya juga. Motivasi sebagai fondasi ajaran itu ada dalam segala aktivitas kita semua, jadi lamrim itu mengajarkan pada setiap kehidupan jadi tiada yang memisahkan kehidupan kita, dengan praktik ajaran nanti kita tidak mampu merealisasikan apapun, jadi dhamma sesungguhnya seperti meditasi jaga pikiran dalam praktik ajaran saad duduk / sesi sendiri.

            Meditasi bukan hanya duduk saja, tapi kita bisa mengulangi lagi waktu didunia hanya singkat misalkan, usia 60 tahun sebagian sudah mendekati. Maka waktu itu berjalan sangat cepat apa yang sudah kita lakukan, kok kita masih tidak bahagia mudah marah iri hati negatif batin kita masih banyak, kita lihat ke belakang misalkan 1 hari 24 jam 1/3 sudah habis oleh tidur 8-9 jam kerja, tinggal 8 jam lagi mandi makan main sebenarnya kalau ngomong jujur tidak praktik dhamma puja pun belum tentu 100%, masih ada yang kurang itu dalam hidup kita belum benar benar total, pada batin kita masih familiar pada waktu ini misalkan kematian datang lalu kita bagaimana apakah kita bisa terima.

            Kitakan berfikir hidup tidak pernah selesai, bahkan dalam seharipun kita tidak pernah berfikir akan selesai, malah ingat kerjaan yang belum beres dll. Itu jadi koreksi dalam sehari hari minimal kita ingat, kondisikan batin pada hal yang baik jika kondisi batin tidak pas kita akan pergi ke tempat kondisi yang sesuai batin kita.

            Kalau hal hal duniawi saja, itu belum cukup kita mau tidak mau dipaksa kita tidak bisa melalaikan ini, kalau kita lihat kita sebenarnya tidak tahu. Kita juga tidak tahu bisa lewati dengan baik, kita seperti hibur diri sendiri kita melihat kenyataan tiada jaminan hidup ini sampai kapan, karena itu kita harus kembangkan kualitas batin kita.

            Maka kita perlu belajar lagi, merenung lagi diingat lagi lalu meditasikan lagi agar menjadi wujud yang nyata, kita sudah pernah dengar. Makhluk dialam rendah itu seperti apa dalam penjelasan waktu orientasi & motivasi awal, misalkan sibuk cari makan kita bayangkan dialam neraka, kita tempatkan diposisi mereka saja jadi gimana batin kita kalau ditempat perang kita bisa tertembak & terbunuh, bahkan dineraka bisa lebih lagi bahkan dalam hal kecil kita sudah tidak tahan, kita pikir & renungkan kita bisa cari cara barulah kita mencari rasa oleh sebab itu perlu, masa itu muncul seberapa serius pada batin kita maka perlu terbuka lagi.

            Kita memiliki keyakinan pada buddha dhamma, tidak bisa saja menuju alam rendah kalau tiada keyakinan teguh, itu tidak mungkin bisa percaya. Ini perlu kita tanya dalam hati kita supaya jadi bahan renungan kita, supaya kokoh dalam hati kita apa saya percaya pada kehidupan mendatang, kita tidak bisa melihatnya.

            Kita yakin pada masa ini, merasa lebih nyata kalau kita bisa proyeksi masa ini mengapa kita tidak proyeksi, untuk kehidupa mendatang. Sampai kita tidak bisa jawab lagi kenapa ada kehidupan binatang, kita berkeyakinan pada triratna berlindung kita jadi kuat kualitas itu yang harus kita cari, merenungkan lagi pada objek yang lebih dipercaya selain kita berlindung ada memiliki kecendrungan batin, yang belum bersih maka perlu diberikan sila sila.

            Agar batin kita terkontrol, jadi kita tidak lakukan hal hal yang tidak bajik kita jaga sila itu bisa mencegah berbuat jahat, perbanyak kebajikan sucikan hati & pikiran. Tentu dengan metode dengan menjalankan seperti itu, menjadi hidup mendatang labih baik kita diberi pandangan itu kehidupan bahagia dialam mendatang, kita sudah selesai pada kehidupan kita itu jawaban yang terbaik buat batin kita, kehidupan mendatang memiliki kelahiran yang bahagia alam dewa penuh hal hal bajik, semua buah kebajikan habis apakah itu bisa bebas hidup lama kadang kita lupa, waktu itu berjalan lagi tahun cepat / lama.

            Berjalannya waktu itu cepat sekali berlalu, sebenarnya waktu ini singkat hidup ini singkat masih banyak hal yang kita pelajari, seorang dewa juga mengalami kematian ketika karma bajik habis, ketidakbajikan tidak dimurnikan. Kalau kita sedang nikmati hal hal yang indah misalkan kita sedang liburan, pergi ke Italia Dubai kita kadang kadang lupa apa kita masih pikirkan tidak kekal, kita happy happy saja.

            Setelah selesai kondisi itu, ya udah lewat gitu aja sekarang dialam manusia dikehidupan yang mendatang, belum tentu jaminan lebih bahagia. Kualitas kebajikan kita harus lebih tinggi lagi kita tidak stabil penuh masalah khawatir.

            Kelahiran dialam tinggi, itu belum jadi jawaban kehidupan bahagia mendatang lebih bahagia apa 6 alam samsara, itu kita terus berputar putar. Itu kita dipaksa kita pahami itu samsara kita berfikir kehdiupan seperti itu, ada kelahiran berulang ulang mengalami penuaan kematian berpisah dengan yang dicintai, bertemu musuh itu semua nyata kita berpisah dengan barang orang tua dll, orang orang yang tidak kita sukai kita kejar tujuan tujuan kita kalau tercapai kita tidak pernah puas, pada akhirnya kita dipaksa lagi berbuat hal hal bajik lagi dengan melihat seperti itu, kita masih betah dengan hal itu pada akhirnya kehidupan mendatang lebih jauh lagi.

Komentar

Postingan Populer