TAYO DHAMMASUTTA BY BHANTE DHIRAMANO 29-5-22 ON YOUTUBE VJDJ
Kita 13 hari yang lalu, telah merayakan waisak dimana memperingati kelahiran bodhisattva, penerangan sempurna, & parinibbana Sang Buddha. Dimana 3 hal ini pengingat bagi kita bahwa, Sang Buddha hadir didunia ini untuk bawa manfaat para makhluk agar bisa mengakhiri dukkha ada 3 hal, jika tiada 3 hal ini maka Tahtagatha tidak muncul didunia kalau 3 hal ini muncul Tahtagatha hadir.
Sang Tahtagatha mengajarkan, untuk tinggalkan 3 hal ini para bhikkhu jika tidak ada 3 hal ini Sang Buddha, dhamma itu juga tidak muncul. Kelahiran usia tua & meninggal itu tidak mungkin muncul, dhamma tidak bersinar tapi karena ada didunia ini Sang Buddha hadir tanpa tinggalkan 3 hal ini, tidak akan mampu tinggalkan dunia kelahiran usia tua & kematian yaitu kebencian keserakahan & ketidaktahuan, tanpa tinggalkan 3 hal ini pandangan aku keraguan juga genggaman keliru, pada upacara apabila melepas 3 belenggu pertama maka masuk tingkat kesucian Sottapatti, 7x kelahiran ketika ia bersungguh sungguh bisa lebih cepat jadi kelahiran yang ketujuh, bisa menjadi arahat & akan parinirvana.
Dari sini kita bisa lihat, ada sebab yang mesti diakhiri kebencian keserakahan juga ketidaktahuan itu bisa ditnggalkan 3 hal tadi, pengamatan tidak sesuai dengan seluk beluknya seseorang memandang pandangan keliru, mengikuti jalan yang salah. Kelesuan mental tanpa tinggalkan 3 hal ini, akan mengikuti kelesuan mental kelalaian pikiran kurang jernih pikiran terganggu kurangnya keinginan, menemui para mulia.
Seseorang tidak ingin bertemu para bijaksana, kurangnya keinginan mendengarkan ajaran kalau semisal mendengarkan, bukan pengembangan batin. Tapi mencari kritik maka ia tidak mampu tinggalkan kelalaian, kita sudah berupaya menemui para mulia juga sempatkan dengarkan dhamma kita pertahankan pikiran seorang pemula.
Seorang yang ingin belajar, luruskan niat kita coba kosongkan gelas ini kalau berharga kita simpan digelas lain, sekiranya tidak sesuai. Kita tinggalkan jika sesuai kita simpan & praktikan tanpa tinggalkan 3 hal ini, tidak mau mendengarkan dhamma mulia kegelisahan pikiran juga, tidak mampu meninggalkan 3 hal ini tidak mampu kurang keyakinan kurang dermawan kemalasan, sikap tidak hormat tidak mau mendengarkan / sulit ditegur ditinggalkan pertemanan yang buruk, bergaul dengan orang tidak bijaksana tidak bisa bedakan hal baik buruk, apabila kita ingin kemajuan praktik dhamma hendaknya tinggalkan tapi bukan musuhi.
Karena bisa tercemar, juga bisa mengikuti perilaku tidak baik tanpa 3 hal ini akan sulit ditegur pertemanan buruk, sikap tidak hormat. Jadi mesti diakhiri penting sekali untuk tidak lakukan perbuatan buruk, bukan orang lihat cctv tapi malu pada diri sendiri sikap tidak takut pada akibat, itu juga tidak baik jika ada memiliki rasa takut sekali berfikir ia tidak akan melakukan jika dilakukan, akan membuat menderita pada diri sendiri.
Kelengahan ia tidak waspada, seseorang yang tidak tahu malu tidak mampu meninggalkan kedermawanan kemalasan, kegelisahan. Keyakinan kurang keinginan mendengarkan dhamma, bahkan mengkritik tidak mampu melihat jalan benar kita harus mengakhiri 3 hal kelahiran, usia tua sakit & kematian.
Keserakahan kebencian delusi, bisa tinggalkan kelahiran usia tua sakit & kematian pandangan akan adanya diri, keliru terhadap upacara. Meninggalkan pengamatan yang salah kelesuan mental kurangnya pikiran jernih, kelesuan mental kelalaian pikiran juga terganggu untuk menemui para bijaksana, mendengarkan ajaran setelah itu menimbang dalam batin apa yang telah didengarkan, apa itu dhamma mulia sesuai dengan seluk beluk mempraktikan sesuai yang diajarkan, ini faktor pemasuk arus maka bisa kurangi gelisah kurang pengendalian kurang perilaku moral, bisa kurang pergi bertemu ajaran kurang pergi bertemu para mulia bisa aman.
Sikap tidak hormat, sulit ditegur teman tidak pas bisa tinggalkan pertemanan yang buruk sikap tidak tahu malu, itu jika ditinggalkan. Bisa aman & mampu tinggalkan hal hal yang buruk jadi bisa bermoral, ada keyakinan mendengarkan dhamma mau bertemu para mulia itu seorang pikiran yang tidak terganggu, mau kumpul dengan bhikkhu tiada pandangan salah tiada keraguan.
Dari rantai hal hal yang perlu ditinggalkan, bisa disimpulkan yang perlu kita kembangkan sikap memiliki rasa malu, takut berbuat jhat. Takut akibat tingkatkan kewaspadaan yang 2 pertama, bisa belajar pada sutta sutta bukan hanya upasaka upasika samanera & bhikkhu.
Harus punya rasa malu berbuat buruk, bukan diketahui orang lain takut cctv tapi malu pada diri sendiri, juga kembangkan rasa takut akan akibat perbuatan buruk terlebih bhikkhu akan lebih berat lagi, hasilnya walau banyak waktu. Berjuang mengakhir dukkha kembangkan sila samadhi &panna, tapi apabila tidak manfaatkan cepat maju faktor dhamma bisa berakibat fatal.
Jika kita lalai itu sangat bahaya, semoga kita bisa sungguh sungguh praktik dhamma juga bisa menolong semua makhluk semoga kita bisa cepat mencapai kebuddhaan sadhu sadhu sadhu.
[ss1]5-5-24
Komentar
Posting Komentar