MEMBINA KERUKUNAN DIMASYARAKAT BY BHANTE CITTAKUSALO 14-6-22 ON YOUTUBE VJDJ

Pada hari ini, kita akan membahas kehidupan yang rukun ada beberapa negara yang masih belum berdamai, maka kita harus menjaga kerukunan dalam keluarga menghindari pertengkaran / perselisihan, hendaknya saling memiliki tanggung jawab. Jadi untuk bisa rukun damai berasal dari dalam diri sendiri, banyak juga yang tidak merasa bahagia karena dikelilingi kondisi 8 angin duniawi.

            Bahagia duka, untung rugi tenar tidak tenar kaya miskin tercela tidak tercela dalam kehidpan sehari hari, baik dalam keluarga / masyarakat. Memiliki sikap 6 kerukunan baik bhikkhu / perumah tangga, memiliki tindakan cinta kasih melalui jasmani ucapan menerima perbuatan / ucapan baik, akan senang juga tindakan cinta kasih melalui pikiran baik dirumah kita memikirkan hal hal yang baik, dalam keluarga semoga selalu berbahagia berbagi apa yang dimiliki dalam rumah, berbagi pada orang tua rumah bahagia & sejahtera berbakti hormat kepada orang tua, disebut juga brahma.

            Brahma itu yang melahirkan, merawat & melindungi anak sebagai guru pertama orang tua berjalan, berbicara mengucapkan kata kata. Ketika dari kecil bisa ngomong berjalan sebagai dewa pertama, berlindung & meminta orang tua layak menerima persembahan banyak hoki rezeki, perbanyak bakti pada orang tua memiliki moralitas yang baik.

            Memiliki pandangan / tujuan yang sama, agar bahagia & sejahtera jadi pandangan benar harus diselesaikan dengan baik baik, jangan dengan emosi menyelesaikannya itu bisa diselesaikan dengan cara yang baik, jika tidak adil. Harus diungkapkan dengan baik jangan dengan permusuhan, diselesaikan hendaknya jangan saling bermusuhan.

            Dengan tindkaan ucapan, pikiran yang cinta kasih & welas asih apapun yang dicari oleh manusia, akan ditinggalkan kurangi kebencian. Kurangi keserakahan kurangi kebodohan batin karena untuk mengarah, pada kerukunan menghindari akar perselisihan memiliki sikap bermusuhan & sering marah, akan berselisih baik dirumah / masyarakat memiliki sifat merendahkan / kurang ajar, bersikap iri hati pada orang lain pelit juga harus dihindari bersikap licik & munafik, itu yang harus dihindari yang kelima memiliki keinginan jahat juga pandangan salah.

            Keinginan membunuh, keinginan mencuri bisa ditangkap polisi jika diatas nilai tertentu kena hukum parajika, bertindak asusila seperti yang diketahui. Jika tindakan asusila itu digrebek, langsung jika seorang bhikkhu itu pelanggaran parajhika seperti pohon palem yang sudah dipotong, tidak bisa tumbuh lagi sama untuk bhikkhu jika melanggar parajhika itu juga tidak bisa.

Komentar

Postingan Populer