MOTIVASI AGUNG BY KO SURI 12-6-22
Jika kita masih ego yang kuat, kita masih bingung oleh karena itu penting kita harus sering mengulang, sudah merealisasi oleh para guru. Sehingga kita tidak kehilangan arah bila kita tidak ikuti pedoman, kita akan bingung kalau belum yakin ada 4 bab utama gimana guru Atisha lahir & peroleh pengetahuan untuk realisasi, hanya demi sebuah poin khusus bodhicitta maka kita harus merasa beruntung.
Beliau mencari ajaran, sampai ke bumi Suvarnadvipa / Sumatera sekarang setelah kita mengetahui itu semua, lalu berlanjut pada kualitas lamrim itu sendiri. Semua ajaran buddha tiada yang bertentangan / lebih tinggi, jadi hanya ada sebuah pandangan tiada satupun ajaran buddha yang mengalami pertentangan, karena kilesha masih tebal kita jadi belum terlihat jelas itu sebuah instruksi / nasehat yang harus dijalankan, jika kita tidak bisa praktikan itu hanya akan berlalu begitu saja, memahami gagasan ini dipaparkan dijelaskan dengan mudah untuk dipahami, dibandingkan kita membaca langsung.
Kita lebih mudah memahami, karena dijelaskan akan terhindar kesalahan besar sperti Buddha superior, menganggap buddha dhamma tidak ada. Maka kalau kita ikuti ajaran lamrim akan bebas, ada 2 sisi senang & sedih mendengarkan & tahu manfaat manfaat dhamma tidak cacat 3 wadah, itu perlu kita ingat setiap pengajaran dhamma mendengar juga manfaatkan sesi dengan baik.
Itu kita menganggap dhamma berharga, kalau tidak kita perbaiki batin itu tidak bisa kita anggap berharga, tidak mudah mendengarkan dhamma. Dipraktikan & didekasikan dhamma itu berharga & unggul, dengan batin yang sesuai beda zaman dulu & sekarang kita lebih mudah akses, apa kita lebih baik bangkit lalai / tidak mendorong karena semakin mudah.
Ketika kita mendengarkan dhamma, kita anggap diri kita sebagai pasien guru adalah dokter dhamma adalah obat, supaya kita benar benar hadir berlindung pada triratna itu sangat krusial kalau tidak kita bangkitkan dengna baik, itu akan sia sia. Kita ke dokter sudah diberi obat tidak diminum / kita meminum tidak sesuai resep, kita mana bisa sembuh karena tidak sesuai resep itu batin kita tidak stabil, selalu dipenuhi dengan kilesha jadi batin kita belum merasa bahagia tidak lepas dari penderitaan, dengan jaga sikap itu kita dapat solusinya.
Jadi itu yang perlu kita dalami, dalam batin kita dalam mengembangkan mendengarkan dhamma, harus tahu membedakan siapa kita dengan guru pencapaian kebuddhaan itu, sebenarnya tidaklah begitu sulit. Seperti burung ada 2 sayap kalau sayap tidak bisa terbang, dalam bentuk pencapaian agar sering dipegang & dipelajari diri ini masih sangat beruntung karena mampu mendorong penyadaran.
Jadi kita terus praktik bertumpu pada guru spiritual, jadi akar utama tanpa guru kita akan sangat penting, karena krusial seperti pohon. Akar yang kuat sangat berkualitas dengan bagaimana kita bertumpu pada guru spritiual, kita belajar boddhicitta sunyata ada istadevata besar tidak memiliki akar yang kuat kita akan tidak kokoh.
Oleh karena itu, kita harsu benar benar memahami itu supaya berakar dengan sempurna meditasi pada Sang Guru & dedikasi, itu penting untuk kita lakukan setiap hari kita bersihkan ruangan kita, juga mengulang motivasi yang baik. Berlindung kita butuh makan juga persembahan pada makhluk juga, lakukan puja & dedikasi kita dalam sehari hari tetap bisa lakukan aktivitas ini, berkaitan tiada suatu momen tidak bisa berbuat baik setiap hari kita luangkan waktu 1-2 jam, meditasi melatih batin kita itu harus kita lakukan maka kilesha akan berkurang.
Kita tidak terpisah dengan guru spiritual, juga tidak kehilangan guru spiritual ada dikerugian tidak menghormat guru spiritual, bila kita meremehkan guru. Berarti meremehkan semua guru bila kita marah pada guru spiritual, kita bisa masuk alam neraka lalu bagaimana caranya kesan pesan, jika tidak memanfaatkan berbuat baik pada guru itu kita kehilangan karma baik besar.
Jadi idberikan alasan, kenapa harus bertumpu itu sudah dibahas diatas apa benar benar sudah paham, kita butuh proses harus terus berupaya. Jadi terbagi 2 lebih memanfatkan motivasi awal menengah & agung, lalu apa yang berkaitan sikap kita ketertarikan kita maka harus sering mengingat topik kematian, supaya aman agar terbebas dari kerugian.
Memiliki potensi besar, agar bisa jalani kematian dengan tenang tentram karena kematian tidak bisa bawa harta, semua tiada guna. Pasti akan menuju alam rendah itu akan mengalami ketakutan, kalau dialam binatang kebodohan saling memakan betapa malangnya hidup kita maka apa yang harus dilakukan, kita pergi berlindung dengan baik kita melihat sebab sebab berlindung, lalu kita harus tahu objek berlindung tahu kualitas berlindung & bisa menjalankan sila semua tujuan tercapai juga tidak jatuh dialam rendah.
Diberikan sila khusus, untuk apa yang boleh dijalankan & apa yang harus dihentikan mengulang 3x untuk berlindung, ketika sila diberikan. Berkaitan langsung dengan topik karma membuat sebab sebab bajik, merenungkan jenis jenis karma 10 jalan karma hitam juga putih serta merenungkan karma & akibatnya, berkatian dengan karma untuk kondisi yang baik.
Lalu diarahkan pada motivasi menengah, kehidupan mendatang tidak benar benar yakin untuk lepas dari penderitaan, kita harus lihat lebih jauh lagi. Melihat sebab sebab memperhatikan lagi, bagaimana samsara itu karena hanya memberikan hal tidak enak tiada teman sejati kita alami kelahirna usia tua sakit & mati.
Juga melihat penderitaan dialam tinggi, selama kita masih disamsara kita harus melihat apa yyang membuat kita rugi, karena masih ada kilesha. Kerugian kerugian kilesha karena dengan kilesha menimbulkan karma, siklus kehidupan dialam samsara dengan jalan yang mana kita bebas dari samsara, 12 mata rantai kita berupaya mengikis kilesha kita supaya kilesha kita jadi hilang, mampu mengingat mau meraihnya kenapa kita masih berputar kita masih ada kontribusi semua makhluk, dengan segala kebaikan distribusi banyak sekali.
Kita lihat ada kontribusi, memang ada uang pakaian kendaraan hp kita listrik wifi dll itu datang dari semua makhluk yang ada didunia, jadi kita sama sama ingin mencari bahagia kalau perjuangkan diri kita saja, itu tidak adil. Kita harus berupaya membalas kita punya rasa peduli pada orang lain, kita harus tetap melanjutkan hal baik.
Bagaimana kita melatih batin pencerahan, membangkitkan batin pencerahan terdorong untuk meloloskan diri, dari samsara dengan menjalankan realisasi jalan terunggul kita tidak boleh merasa puas, kita harus kembali pada titik awal. Memasuki jalan Mahayana sebagai permulaan, sama seperti seorang yang menyebrangi sungai.
Mampu untuk menaklukan diri sendiri, mampu menolong orang lain Mahayana sudah sekaligus menaklukan ego kita, jadi bisa mampu menolong semua makhluk. Ia tetap tinggal selama berkalpa kalpa, bisa memperoleh penuh itu dengan mengembangkan lagi dialam manusia itu kalau jalan Mahayana, lebih cepat dari arahat jadi akan lebih baik dalam praktik Mahayana itu lebih baik dari arahat, para biksu itu tidak mampu menerima ajaran Mahayana maka bisa jatuh dialam rendah.
Arahat sravaka itu akan dibangunkan, oleh para buddha dengan kondisi kedamaian ia tidak mau berlatih sedikit lagi, karena sudah bisa bebas. Jika masuk zona nyaman kita akan susah untuk berpindah, karena tidak ingin keluar dari zona nyaman susah tumbuhkan welas asih karena sudah yakin selesai, rasa ingin lebih pencerahan sempurna tidak muncul maka bagaimana cara orang itu bisa bebas dari samsara, menjalankan ajaran yang sempurna bebas dari pertentangan itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar