PATTIDANA BY BHANTE RATTANADHIRO ON YOUTUBE VJDJ 31-7-22

            Pada kesempatan yang baik ini adalah sesi penutup dihari minggu, di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, tadi puja bakti pagi dhamma class minggu siang. Puja bakti sore bisa didhammasala tapi penting sekali, bagi kita untuk belajar & lebih pahami dhamma itu begitu halus tidak mudah tembus, dengan pandangan pandangan umum lebih masuk lagi pada ajaran itu sebenarnya apa yang ingin disampaikan oleh Sang Buddha, pattidana / pelimpahan jasa cautu.

            Pelimpahan jasa, patti = punna = jasa kebajikan dana memberi beramal berbagi jadi kalau pattidana, itu mempersembahkan jasa kebajikan. Ini sering dibahas sudah masuk bulan 7 chit gwee, kalau menurut tradisi tionghoa bulan hantu bulan gelap bulan kelam bulan suram kenapa demikian, karena menurut cerita pintu neraka dibuka makhluk makhluk bebas cari keluarga yang masih hidup, itulah kepercayaan pintu neraka dibuka pada cuti semua 1 bulan balik lagi, itu kepercayaan tionghoa mereka sembahyang ini banyak acara hungry ghost festival cioko / ulambana, cuatu sembahyang rebutan ulambana tidak sama dengan cioko satu tradisi satu ajaran Sang Buddha, dalam agama Buddha bukan bulan sial.

            Makanya banyak kepercayaan, bulan 7 tidak boleh melakukan kegiatan kegiatan yang penting buka usaha, buka bisnis pindah rumah pernikahan. Hampir tiada yang menikah baru bulan 8 / 9 banyak menikah, takut banyak yang “ikut” tapi apa benar demikian dalam buddhist tiada dasarnya, dalam dhamma tiada bulan baik / hari baik kalau kita berbuat baik dihari / bulan 7 ini jadi bulan baik.

            Tetapi ini masih sulit diterima, tradisi sudah kuat untuk mengubah tradisi tidak mudah makanya dalam buddhist gimana, cara yang tepat menjalankan tradisi. Tiada masalah kok tradisi yang penting sesuai ajaran, mempersembahkan makanan hasil pembunuhan melanggar sila jangan hasil pembunuhan, pesan orang untuk bunuh binatang tidak boleh tidak apa apa sembahyang leluhur.

            Kenapa bisa muncul ada dalam ulambana sutta, bhante Moggalana ibunya lahir dialammenderita ingin menolong, tidak bisa kasih makanan / minuman. Tanya ke Buddha Sakyamuni setelah ulambana, akhir masa vassa chitgwee capgow pas pavarana banyak bhikkhu kumpul, karena pelimpahan jasa sanak saudara yang telah meninggal dunia kalau lahir dialam tidak baik  itu bahagia, kalau tidak cengbeng / chit gwee itu bisa bahaya chengbeng chitgwee shincia, supaya selalu ingat pada leluhur pelimpahan jasa kalau bisa setiap hari tiada masalah, inilah cara buddhist menjalankan tradisi.

            Jadi tiada masalah tradisi dijalankan, namun pelimpahan jasa yang dilengkapi sehingga jadi sempurna, ini yang perlu dipahami. Bulan hantu bulan setan bulan sial yang ada kita dianjurkan pelimpahan jasa, pada orang yang telah meninggal lakukan kebajikan dahulu misal memberi minum, harus punya minum harus ada kebajikan / kungte pelimpahan jasa berbuat baik.

            Berdana melatih sila, meditasi fangshen apapun kebajikan kita bisa lakukan kita bisa langsung dedikasi, semoga jasa kebajikan melimpah pada mendiang. Semoga mereka berbahagia itu yang diucapkan, ettavata lebih pas baca paritta / sutta hui siang itu sangat mudah tidak sulit, melakukan kebajikan kalau lahir dialam peta bukan dibulan 7 saja mereka ada tidak bisa mengetahui / melihat.

            Jadi hantu / peta mereka minta pelimpahan jasa, tidak tahu berapa banyak leluhur kita dimasa sekarang / lampau, maka lakukan pelimpahan jasa. Biasa lupa dana makan ayo pelimpahan jasa biasa pulang ingat pada diri sendiri, perlu diperhatikan ingat para leluhur semoga mereka bisa berbahagia, bisa menggunakan tuang air sebenarnya air hanya symbol lain ini sangat penting buat hidup, maka tubuh manusia ini 2/3 air bumi kita ini 2/3 lautan jadi betapa pentingnya air, manusia bisa tahan tidak makan seminggu 1 hari / 1 minggu tidak minum bahaya sekali, air itu simbol kehidupan.

            Semua upacara pasti ada air, blessing air pelimpahan jasa puja semua pakai air itu simbol kehidupan seperti berbagi jasa kebajikan, untuk para mendiang. Semoga semua berbahagia kalau pakai air, benar benar fokus air itu media yang penting pelimpahan jasa kalau mau tuang searah jarum jam, biasanya 9x setelah dituang jangan diminum.

            Tuangkan lagi dipohon / tanaman, terserah mau hadap mana itu tradisi dengan air seperti memberi kehidupan kembali, secara esensi tiada air. Tiada masalah yang penting pikiran terkonsentrasi itu diwujudkan, dalam tindakan nyata inilah pelimpahan jasa yang sesungguhnya bilang dulu nama saya, hari ini mau pelimpahan jasa pada leluhur semoga bisa mengetahui & terlahir dialam bahagia.

            Tuang air pada tanaman, selesai kalau berbuat baik pelimpahan jasa lagi bagus ada air supaya pelimpahan jasa, lebih bagus pelimpahan jasa langsung. Dimana saja boleh yang penting ada kebajikan lebih baik, juga pada yang masih hidup begitu caranya jadi kita membantu orang lain, lebih tahu kalau tiada sembahyang mana ingat pelimpahan jasa mungkin mereka juga ½ hati, ikut tradisi padahal itu penting sekali kalau tidak diajarkan itu pada kita masing masing, kita akan meninggal juga family tidak mengerti pelimpahan jasa sangat disayangkan.

            Orang tua buddhist, untung masih ada yang ingat ada bhante baca paritta pelimpahan jasa yang kasihan orang tua, kalau lahir dialam bahagia tiada masalah. Kalau non buddhist siapa yang melanjutkan didiklah anak anak, kita siapa yang doakan siapa yang sembahyangin pelimpahan jasa perlu diajarkan.

Komentar

Postingan Populer