BERKAH YANG UTAMA BY BHANTE VIVEKADASSO
Kita sering kali membaca khotbah buddha, tentang berkah yang disampaikan Sang Buddha berbeda, saat ini memiliki harta benda pasangan hidup yang baik wajah baik berkah kenaikan pangkat, juara kelas itu berkah. Tetapi berkah yang kita anggap sebagai berkah ini tidak semua dapat, kalau rupawan berkah yang tidak rupawan dapat ap aitu tidak bisa dirubah kita tidak bisa memilih hidup saat ini, membooking keluarga a / b dengan tingkat ekonomi kita tidak bisa seperti itu, mungkin dengan teknologi yang ada belum bisa dapat akses misalkan dapat akses, apakah ada uang sehingga tidak semua dapat hak yang bisa kita pilih tidak semua orang bisa juara 1 diseluruh mata pelajaran, akan tetapi walau itu sebuah berkah ini buah dari karma baik saat ini / sebelumnya, kalau rajin belajar itu bisa juara 1 sama rajin merawat tubuh bisa lebih baik, tapi tidak semua dapat berkah itu.
Sama juga berkah utama Sang Buddha, tidak berkenaan kekayaah wajah fisik kelahiran dikeluarga tertentu, Sang Buddha memberikan penjabaran yang berbeda beda kedunguan pertemanan, itu maksudnya teman yang bijaksana. Bisa melihat sebagaimana adanya banyak yang terobsesi, mengejar demi dapat manfaat muncul bahagia tapi sangat rentan untuk lenyap, sehingga karena sangat rentan & lenyap berusaha mengejar lagi kita kehilangan lagi, ini bisa kita rasakan dalam hidup masing masing ciri orang bijaksana segala yang berkondisi pasti akan bebruah, kita bisa bergaul dengan orang bijaksana tidak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana, itu berkah utama tiada yang lebih tinggi dalam list ini apalagi dalam Manggala Sutta, ketika lihat jangka panjang lingkungan kita tinggal banyak orang yang tidak bisa rawat sila dengan baik, kita akan menjadi curiga.
Mau keluar rumah takut untuk terjadi apapun, kita sangat berkah jika tidak tinggal dengan orang yang tidak bijaksana, kita beruntung sekali. Bisa dilingkungan yang bijaksana memang sangat sederhana, tapi walau dengan pergaulan yang biasa saja kita bebas bergaul dengan siapapun, lihat lagi kondisi sebab & akibat itu meskipun sederhana tapi seseorang bisa terjerumus pada hal yang buruk, tapi bisa jadi orang yang baik jika lingkungan baik berkah kekayaan duniawi, ini baik tapi jika dilingkungan tidak baik berkah kekayaan akan cepat habis berkah mana yang utama, berkah bergaul dengan yang baik ketika dapat orang orang baik akan dibantu orang orang baik, kalau kondisi baik bisa berbuat baik lagi meskipun Sang Buddha pertama kali menjelaskan berkah utama.
Memiliki pergaulan orang yang bijaksana, ini baik baru 2 juga berkah utama kita melihat sangat mendasar, bisa bergaul dengan siapapun bisa bawa manfaat. Untuk diri sendiri juga pada orang lain, tidak hanya bergaul bisa ketemu orang bijaksana perilaku hormat menghormat patut dimasyarakat, dengan bersikap anjali itu tidak remeh bisa tingkatkan semangat orang yang patut dihormati, memiliki tingkah laku yang baik jadi kita bisa dengan lihat dari jauh, bisa munculkan kondisi batin yang baik kia senang pada diri sendiri ada yang bisa saya ambil, dengan penghormatan diri bisa jadi pribadi yang baik dorongan pada diri sendiri semakin meningkat.
Bisa praktik baik kedepannya, itu sangat baik sekali bisa beri penghormatan itu kegiatan yang mudah, kita bisa dapat hal hal yang baik. Memiliki keterampilan luas menjaga tata Susila juga yang lain, itu membuat kita menjalankan aturan menjadi orang yang baik sulitnya kalau tiada semangat, tidak lakukan praktik itu jadi sulit dalam hal keterampilan memiliki pengetahuan luas, berarti pintar kalau bicara sesuatu tema bisa beri tanggapan ini memiliki upaya dengan praktik yang baik, itu termasuk orang yang berketrampilan bertutur kata yang baik tidak semua orang untuk praktik, melatih dirinya ketika praktik itu dijalankan bisa peroleh manfaat semua orang, bisa beri beragam macam alasan tidak mau praktik berlatih tidak tahu alasan itu benar / tidak benar, jadi tidak praktik / hanya berkilah orang itu tidak bisa disalahkan.
Ketidakyakinan ini pada ajaran / pada diri sendiri, mampu / tidak ya saya bisa lakukan praktik ini dengan ketidakyakinan, pada diri sendiri / dhamma. Diri kita memiliki kesempatan praktik datang ke vihara, belajar ajaran kita memiliki sebuah berkah kita belajar kita melihat hal ini bisa bersyukur, berkesempatan dapat hal baik walau tidak luas pengetahuan tetapi bisa belajar & berlatih, ini sudah sangat baik banyak sekali orang diluar san aitu ingin jalankan apakah karena pekerjaan, itu harus bisa bagaimana bayar hutang / makan besok ini contoh general akan lebih bervariasi lagi, karena tidak ada kesempatan belajar dhamma menunjang keluarga itu berkah utama, baik diri & buddha juga sama bisa buat ringankan beban keluarga tidak semua orang membantu ayah ibu, tidak bisa didapatkan kalau ditinggal duluan bagaimana ya kita tetap bisa dedikasikan.
Komentar
Posting Komentar