TIMBAL BALIK KEWAJIBAN ORTU & ANAK BY BHANTE VIJJADASSO 11-1-22

             Kembali lagi kita, pada kesempatan malam hari ini saya akan menyampaikan tema timbal balik kewajiban orang tua & anak, tidak berbakti. Membuat 2 orang bersedih ada seorang ibu hampir 10 bulan & tidak bisa makan / tidur, enak saat kehamilan & kelahiran orang tua / ibu kita, itu melewati hidup & mati orang tua masih khawatir setelah tahu lahir dengan selamat itu berbahagia, menyusui anak meski tangan & kaki linu orang tua senang bila anak pipis diranjang, ibu yang berkorban selama +- 3 tahun yang diminum oleh anak ASI membuat ibu kurus, dari bayi yang bisa menangis hingga dewasa mengajarkan sopan santun budi pekerti, persiapan pernikahan anak juga hingga sukses ortu tidak pernah bahas balas budi orang tua tidak harapkan balas jasa, pengorbanan orang tua luar biasa tapi didunia ini banyak yang tidak patuh, sering menentang membangkang mereka datang & pergi dari rumah juga tidak hiraukan teguran orang tua, sering dijumpai dimedia massa tega membunuh oeang tua tidak dibelikan motor / hp, ini tidak hanya terjadi dimasa sekarang tapi pada masa Buddha Gautama ada seorang pemuda membunuh orang tua yang buta, pada awalnya ia berbakti juga patuh serta menghormati orang tua, tapi setelah nikah dihasut untuk bunuh orang tuanya pada sebuah kesempatan membawa orang tuanya dengan pedati.

            Memukul orang tua, hingga meninggal lalu pemuda ini tidak bisa menghindari ia harus menerima, tidak bisa terhindar dari pemukulan para perampok. Lalu meninggal sekecil apapun perbuatan baik / buruk, pasti akan membuahkan hasil ketika membunuh makhluk hidup saja bisa lahir dialam menderita, apalagi membunuh orang tua kita sama saja itu membuat ganjaran itu lahir dialam menderita, bahkan Sang Buddha berkata orang tua itu sama dengan dewa brahma, beliau pertama kali muncul sehingga dibilang pencipta apa alasan Buddha sejajarkan itu dengan dewa brahma, memiliki sifat cinta kasih pada saat dalam kandungan tidak makan pedas / asam, ketika lahir wajah tampan & ideal memiliki sifat belas kasih pada anak sifat simpati, pada anak keseimbangan batin dimiliki orang tua nah inilah alasan Buddha menstarakan orang tua dengan dewa Brahma, tapi kadang kala anak lupa terhadap kebajikan orang tua, mereka tidak tahu terima kasih pada orang tua tidak berusaha memenuhi mereka menyesali pada saat orang tua meninggal, bila suatu perbuatan yang dilakukan menyebabkan menyesal, berarti tidak baik ada ratap tangis & berlinang air mata tidak dapat dipungkiri, kehidupan manusia orang tua kita selalu berkorban pada anak anaknya paling tidak memikirkan anak anak.

            Dengan rela mereka menderita, terutama seorang ayah banting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarga, serta anak anaknya juga berusaha memberikan ilmu pengetahuan, orang tua juga tidak pernah bosan. Mengajarkan hal hal yang baik dengan harapan agar anak tumbuh dengan moralitas yang baik, malu untuk buat jahat juga takut akan akibatnya mengajarkan menghormati orang lebih tua, dalam Samyuta Nikaya ada 5 penderitaan seorang ibu, ia harus pisah dengan keluarga harus datang bulan mengandung melahirkan juga membantu keluarga, pria tidak alami dalam Sigalovada Sutta ada 5 kebajikan yang mesti diajarkan, mencegah anak lakukan perbuatan jahat tercela tidak bermanfaat tapi orang tua mengharapkan anak berbuat bajik, menganjurkan anak untuk berbuat baik seorang ibu akan mengajak anak datang ke vihara, dana makanan meditasi dengarkan dhamma, supaya anak terbiasa untuk mengikuti agar anak melangkah dalam dhamma memberikan pendidikan yang sesuai, yang pertama jadi guru adalah orang tua memotivasi mengajarkan anak sopan santun, setelah melewati masa anak anak mencari sekolah diusia yang pantas hingga kuliah, sampai sukses mencari pasangan hidup yang pas semua orang tua ingin anak hidup harmonis, orang tua mendoakan agar jalanin rumah tangga dengan tentram & damai.

Komentar

Postingan Populer