20 KILESHA SEKUNDER BY CI SIAULEN 13-2-22

             Sifat agresif kesombongan sifat meninggikan diri, memegang keakuan muncul sebuah sikap kesombongan, ada 7 level percaya diri. Yakin pada kualitas yang dimiliki membuat project itu dipercayakan pada apa yang dilakukan, agresif itu memunculkan tidak sabar niat sakiti makhluk lain, tidak perlu hadir fisik terbit dibayangkan itu muncul langsung tanpa objek itu bisa marah, ada seseorang yang buat kemarahan itu sifat agresif itu bisa muncul didepan kita, jadi ingin menyakiti sikap menyakitinya muncul agresif muncul itu bisa meneriaki menyakiti dengan kata kasar, itu kilesha turunan dari kemarahan dendam itu ada kemarahan yang berlanjut, ada rasa marah yang mendalam dongkol masih belum sesali kemarahan itu ada dengki, itu keluar kata kejam sifat dengki agresif dendam itu muncul dari marah membuat tidak bahagia, dendam disimpan dalam batin dengki muncul bisa kata kata kasar & menyakitkan, kecemburuan turunan dari kemarahan itu menghabiskan kebajikan kita misalkan kerja masuknya sama, tapi bisa lebih maju tapia da pegang kita lebih baik misalkan tetangga beli mobil baru, itu juga ada rasa cemburu.

            Ketika ada ingin anak cuman beliin satu, itu ada muncul cemburu itu kilesha itu muncul jadi kita harus kenali, agar tidak terbawa mengelabui. Ingin menolong menutupi kesalahan yang dilakukan, sikap mengelabui bukan kita tepati tapi malam diingkari semakin dipertahankan akan timbul akibat dalam batin kita, ada yang beritahu kita tidak mau terima yang disampaikan untuk kebaikan, kita tidak mau mengakui kita mengikari kekikiran turunan andai kemelekatan benda benda, jadi tidak ingin melepas pegang secara kuat harta materi sifat kikir akan jadi miskin tidak berkecukupan, berpura pura / penipuan keinginan turunan dari kemelekatan / berpura pura ingin materi yang berlebih jadi ada sifat penipuan / berpura pura adanya keinginan materi / melekat, berharap ada reputasi materi tertentu ada pengakuan tertentu jadi diundang, mendapatkan materi / reputasi yang baik jadi berpura pura kita bisa berbohong bilang suka meditasi tiap hari, itu padahal tidak jadi ingin barang materi itu padahal salah penyangkalan mirip dengan sifat berpura pura, kita berharap pada kesan yang bagus kita harus hati hati, kita tidak ingin sakiti orang lain penyangkalan ini sangat halus munculnya keangkuhan kesehatan prima, penampilan bagus kita ada kesombongan yang melambung.

            Jadi apa beda kesombongan & keangkuhan, kesombongan itu belum tentu punya kualitas itu kita punya, tadi ada keakuan yang muncul. Tapi keangkuhan rasa puas diri terhadap diri sendiri memiliki, kita ada yang senang sikap melebih lebihkan kita berpuas diri dengan apa yang dimiliki, misalkan ada perlombaan menyanyi memenangkan lomba itu hebat banget bukan kembangkan lebih ke idol dll, hanya puas diri dengan apa yang dimiliki karena puas diri yang melambung, ini jadi kita merasa puas diri keangkuhan itu jadi tidak bisa lebih maju lagi membahayakan itu tiada sikap welas asih, pada orang lain kit aitu lebih senang melihat orang lain, derita itu sifat kejam menggunakan orang lain menghina orang lain itu senang saja, merasa senang orang lain buat bahaya orang lain itu juga sifat kejam jadi timbulkan sifat bahaya, ingin menyakiti orang lain kita lihat sekitar kita ada senang melihat orang lain menderita, itu akibat tidak ada sifat welas asih jadi sifat kejam itu banyak sekali kilesha sekunder yang mendampinginya, itu timbul sifat bahaya bisa refleksikan jadi bisa cepat cepat diatasi tidak tahu malu, ini mudah dipahami turunan dari kemarahan kebodohan kemelekatan bisa dari salah satunya,

            Kita tidak memiliki pertimbangan, kurangnya hati nurani pada diri sendiri sifat tidak hormat pada ajaran, kita bisa saja melakukan. Kita tidak hargai pada diri sendiri karena kita ada 18 permata, kita upayakan agar tidak terlibat pada tindakan yang tidak bajik menghargai pada diri sendiri kalau tidak tahu malu, jadi tidak hargai diri sendiri ini terkait pada orang lain itu bisa timbul, karena seseorang yang tidak hargai orang lain itu lakukan tindakan buruk tanpa rem tiada rasa malu, dari dan pada orang lain gas aja terus tidak ada kendali kelesuan itu turunan dari kebodohan batin, itu menurunkan intelektual kilesha itu muncul mau aja aja ada berat hati, susah banget untuk belajar kilesha kelesuan itu muncul ingin lebih malah jadi lesu ada beban berat datang, kilesha kelesuan itu berbeda dengan kegiuran itu ada kesan batin yang berat merasa terbebani, mau meditasi coba abis makan siang / makan malam itu ada timbulkan untuk jadi sangat berat, buka buku ada timbul kalangan itu mau belajar kelesuan itu maka objek meditasi, itu bisa lenyap ada kelesuan jadi objeknya hilang kegiuran turunan dari kemelekatan batin, kita ingat liburan yang menyenangkan sesi pengajaran ada yang presentasi kita fokus, tapi terdistraksi dengan objek lain pada saat itu saat konsentrasi itu muncul kita bisa terbawa, pada hal yang senang.

            Kita merasa nyaman, semua hal yang menyenangkan muncul kalau kita tidak sadari malah larut pada hal hal yang menyenangkan, jika tidak kita waspadai. Bisa tiada konsentrasi kita jadi tidak tahu apa yang diajarkan, jadi tidak paham jadi terlewatkan kita ngelamun kita jadi kehilangan momen berharga, kita memeditasikan objek buddha kita bisa teralihkan dalam konsentrasi meditasi, tanpa keyakinan adalah kebodohan batin itu ada 3 jenis seperti tanpa keyakinan reinkarnasi, kita tidak idolakan sifat triratna kita tidak sepenuhnya idolakan kurangnya keyakinan pada kualitas bajik, kita tidak yakin kembangkan hal bajik kita tidak yakin merenung meditasi, itu jadi kembangkan sifat malas kita tidak yakin merenung juga meditasi jadi tiada keyakinan, bisa lekati hal itu bisa mencapai realisasi itu turunan batin kemlasan itu jadi tidak ingin lakukan, sesuatu kemalasan itu bisa mengambil bentuk melawan sebuah kemalasan kurangnya keberanian, jadi takut ingin memulai tidak bisa belajar itu jadi ada timbul kemalasan belajar bahasa tibet, sepertinya tidak bisa gimana saya bacanya belum apa apa sudah merasa mustahil.

            Sikap kecil hati sikap menunda nunda, ingin mengabaikan kita akui bahwa sesuatu ya ingin belajar bahasan tibet, kita ada kemauan tapi kita tidak segera melakukan kita jsutru cari alasan aja kerjakan lain, urgent kita menunda nunda terus. Tidak lakukan sekarang belajar bahasa tibet adalah yang bagus, kita bangun rumah selesai terus saja kita tunda mau ke China dulu menabung kunjungan untuk ke Tiongkok, itu sudah tercapai tertunda lagi ada ada aja hal yang menunda kita untuk memulai, ada hal lain lagi jadi ada lagi kita tunda tiada habisnya jadi masuk kemalasan dalam buddhist, sudah mulai kita hilang tenaga untuk daya tahan kurang upaya yang bersemangat, makin susah pelajaran kita jadi mudah menyerah ditengah jalan tiada semangat untuk patahkan tantangan, tidak bisa sepertinya kita ada saja alasan itu timbul kemalasan itu bisa muncul, dalam beragam bentuk nonton main main itu jadi sebuah bentuk kemalasan tidak mawas diri, bentuk kecerobohan itu salah satu dari 3 kilesha akar marah kebencian juga kebodohan batin.

Komentar

Postingan Populer