URUTAN TIMBULNYA KILESHA BY CI SIAWLEN 20-2-22
Keenam kilesha utama timbul, dari entitas yang sejati itu hanya tidak tahu yang mendalam ada 2 pandangan, ketidaktahuan & penghancuran. Hal yang sama ini sebab utama timbul kilesha, itu hanya ketidaktahuan saat senja ada gundukan tali jadi suasanya tidak jelas si tali itu, seekor ular tali itu adalah ular dianalogikan yang dapat hancur gelapnya itu ketidaktahuan yang menutupi, kita jadi tidak melihat sebagaimana mestinya si aku ini muncullah kilesha itu, pandangan ini memiliki 2 bentuk ada 2 pandangan yang dapat hancur bentuk bawaan ini, ada 2 aspek keyakinan akan aku yang hadir dengan sendirinya itu.
Lebih utama kilesha yang muncul dalam batin, kita aku yang hadir dengan sendiri itu penyebab utamanya, coba lihat kembali akunya. Gimanapun pandangan yang dapat hancur misalkan sedang dipuji atas perilaku, apa reaksi batin kita hebat sekali selesai projectnya pasti ada kemampuan lebih, bayangkan lagi gimana pujian itu ada rasa bangga senang memang benar kayaknya gitu, rasanya senang itulah yang dialami si aku ini timbul rasa senang itu pandangan yang dapat hancur dengan sendirinya, kumpul itu bisa muncul ada pujian yang bisa jadi sang penikmat, atas perasaan senang yang kita rasakan.
Ada sosok aku yang muncul, itulah aku yang ada disini ada akua da sosok diluar aku menjadi penyebab kemelekatan & kebencian, objek diluar aku. Akan ada timbul kebencian akar akar kilesha, aku senang / timbul karena dipegang aku ada diular aku kita masih terjerat dalam kilesha itu yang dihimpun, oleh kilesha / batin tidak bajik kalau tidak memotong masih ada dalam samsara, itu yang bisa mengcut pandangan dapat hancur sebelum kita potong tentu saja ada penawar, bisa atasi untuk timbul kilesha.
Karena kilesha itu bukan batinnya, kita diibaratkan jendela itu debu yang menempel dalam jendela itu, kita bisa bersihkan bukan kacanya. Jadi batin kita bersih karena batin semua makhluk itu, ada benih kebuddhaan sayangnya banyak debu kita bersihkan pelan pelan seperti di 6 praktik pendahuluan, kita bisa mengkikis kotoran batin tidak tambah debu tebal lagi kita lagi ada melekat yang mendalam, kita kenali musuh musuhnya jangan sampai ia pegang kendali kita kenali, kita bisa atasi dengan penawar itu mencegah dia agar kita bisa kendalikan batin kita dulu, karena itu praktik & cahaya supaya ia tidak dominan dalam batin kita jadi dengan masih kuatnya, kilesha yang kokoh dalam batin kita maka akan masih terus terjerat dalam batin kita, bukan cari kemelekatan orang lain.
Gimana kebencian kemarahan kelalaian kita, seperti itu tidak ya ada sedikit dikit marah kayak receh aja, bisa timbul marah yang tinggi. Ada rasa kikir yang tinggi mana yang paling kuat kilesha itu kemelekatan, kemarahan kebencian kesombongan ketidaktahuan keraguan pandangan salah, yang kumpulan dapat hancur nihilisme samadhi pandangan salah mana yang bisa kita kenali, kita orang yang gampang marah dana kayaknya tidak pelit.
Ada juga 20 kilesha sekunder ada sifat agresif, gengsi kikir penipu penyangkalan kejam tidak tahu malu, kelesuan kegiuran tanpa keyakinan. Kemalasan lalai gangguan mana yang paling dominan, kalau itu muncul maka cari penawarnya ambil waktu sebentar cek kembali dia seperti apa, misalkan melepaskan anak tinggal jauh dari orang tua banyak sekali kekhawatiran ya udah anaknya tidak usah jauh jauh, kalau sakit gimana karena rasa khawatir jadi bisa mencegah anaknya belajar yang jauh, misalkan benar benar maju tapi karena ada melekat pada anaknya, ini kondisinya ada beragam apa jangan jangan ia melekat pada anaknya toh memang bisa, harus mandiri mungkin ada beragam faktor jangan sampai jadi pembenaran / apa melekat saja.
Itu harus diatasi, kalau dilihat dari sisi diri sendiri kita lihat lagi benar tidak sih khawatir yang berdasar, apakah itu benar / tidak itu contoh yang bisa diidentifikasi dalam batin kita, kesombongan juga muncul dalam bentuk halus banget. Kadang sombong itu bisa muncul selesai sharingnya, masih bisa muncul sombong kadang bisa muncul secara halus merasa berpuas diri, juga bisa muncul kemalasan benar benar menjerat.
Pasti kemalasan benar benar menjerat sekali, menunda nunda itu sering sekali menghantui kita, banyakan santai nonton tv main game. Nonton netflix cepat cepat kita rubah lagi benihnya sudah ada dalam batin kita, itu bisa kapan saja muncul tapi tidak keluar hanya benih saja benih kemarahan itu ada, tapi kalau tiada pemicu itu tidak timbul kilesha itu bisa kapan saja muncul, karena ada benihnya objeknya sesuai bisa bersifat menarik / tidak menarik kemelekatan belum ditinggalkan objeknya, ada kita juga berjalan maka kita bisa memisahkan objek yang tidak sesuai, dengan tidak membiarkan lebih baik menghindari objek objek kilesha yang bisa timbul, lebih baik mencegah kilesha muncul setelah mengutip bait ini maka penting meninggalkan objek kilesha agar bisa praktik ajaran.
Interaksi sosial ini, mempertahankan pertemanan yang kurang baik karena melekat dengan teman teman, banyak tempat hangout malah minum bir. Itu aktivitas yang mengikat pada aktivitas aktivitas duniawi, batin batin tidak bajik kita hanya mempertebal kilesha lebih dalam lagi, itu pengaruh pengaruh tidak baik ada yang pergi ke tempat biksu yang dulunya peminum sekarang tidak jadi peminum, sementara itu ada lingkungan tidak baik hemat itu boleh dilakukan, tapi ketika dana lagi hemat itu jangan hemat dalam berdana.
Tapi menabung untuk beli sesuatu, lihat lagi motivasi yang kita lakukan kebanyakan teman teman yang membawa, kita ini masih penuh kilesha. Karena berkumpul dengan hal hal tidak baik mudah tertarik, kita harus benar benar sadar kita bisa dengan tegas menolak harus kuat menolak ajakan yang tidak baik, hati hati bisa terbawa tanpa bisa membawa jangan sampai kita terjerumus, ini bukan hal yang mudah untuk bisa melangkah pada jalan yang kita harus tegas jangand imanja, malah kita yang belum apa apa malah jadi bimbang malah terjerumus tindakan tidak bajik, itu butuh ketegasan dalam diri kita.
Jika ada teman tidak baik, memberi hal yang tidak baik kita harus praktik dengan kuat ada 10 komitmen tertinggi, supaya tidak terbawa harus tegas. Jangan mudah terpengaruh nasihat bukan nasihat yang baik, lebih pada penjelasan itu membaca buku yang bisa menyebabkan kilesha hal ini akan bisa timbul hal hal negatif, jangan sampai perkuat hal hal negatif hindari hal hal tidak bajik.
Kita seharusnya membaca buku buku spiritual agung, kalau melihat buku perselisihan hukum terjerat didalamnya, itu bisa timbul kilesha kalau tidak perlu kita hindari karena bisa timbul kilesha, kesan batin seperti kertas yang digulung. Meski kita tarik itu akan digulung lagi saking terbiasa dengan kilesha mental tidak bajik, membangkitkan dengan mudah marah benci mudah timbul, kalau batin bajik mau dana welas asih kita harus usahakan butuh hal lebih kalau kilesha itu muncul dalam batin kita, karena sudah ada kilesha itu sejak dulu menggunakan penawar yang kuat, kilesha kebiasaan kit aitu ditentukan oleh seberapa besar karma buruk kita, ada yang bawaannya pelit sejak kecil itu kilesha yang dibawa sejak sebelumnya kalau tidak disadari makin kuat, perhatikan yang tidak baik itu 5 keadaan batin yang menemani momen itu muncul.
Komentar
Posting Komentar