MINUMLAH OBAT DHAMMA BY BHANTE SUBHARO 6-3-22
Saya turut berbahagia, sudah diundang diVihara Jakarta Dhammacakka Jaya semoga semua sehat sejahtera & berbahagia, seperti yang kita ketahui. Sifat batin kita ini melekat pada batin jasmani ini, guru agung Buddha menjelaskan penyakit kematian tidak dapat diperoleh berpisah dengan yang dicintai, berkumpul dengan orang yang tidak disukai itu bentuh inheren, gugusan ini suatu bukti nyata pandemi.
Dari apa yang telah dibabarkan, guru agung penyakit memanglah umum menurut Sang Buddha, karena tubuh ini sebagai ladang. Jadi banyak gugusan penyakit oh para bhikkhu ada 2 jenis penyakit, yaitu penyakit jasmani & batin kita sudah tahu penyakit jasmani sakit kepala, mata hidung lidah telinga diabetes jantung stroke dan beragam penyakit lainnya.
Mungkin ada orang yang mengatakan, saya sudah menikmati bebas penyakit dari 1 sampai 100 tahun, ada seorang bhikkhu dari usia 80-160tahun. Tidak mengalami penyakit selain mereka yang sudah menghancurkan noda noda batin, tapi kita belum bisa hindari penyakit batin ini.
Hanya seorang arahat, yang sudah bisa dijamin bebas penyakit batin tapi kita sungguh sulit bebas, dari penyakit batin ini. Selain mereka yang telah menghancurkan pengotor batin tidak mungkin bisa terbebas dari penyakit batin.
Mungkin hari ini bisa sehat, tapi tidak tahu besok hari sejak guru agung Buddha mencapai penerangan sempurna, Buddha mengatakan; manusia ini pikiran selalu berhambur banyak yang fisiknya sehat, tapi sakit secara batin.
Penyakit jasmani mudah diketahui, ada juga Diggha Nikaya 10 tentang 10 pemahaman benar, ada kecacatan fisik subjek penyakit. Mata hidung telinga lidah rambut kulit dll, bahkan dalam Atthakata ada ribuan penyakit kita sudah mengalami penyakit batin pemikiran penuh nafsu, kejam benci membunuh mencuri berbuat asusila bohong fitnah ucapan kasar, gosip pikiran serakah pikiran jahat pandangan keliru cemburu gelisah keras kepala tidak konsentrasi, ada 40 penyakit batin, didominasi oleh serakah benci juga ketidaktahuan kapan muncul penyakit batin ini.
Dalam Majjhima Nikaya 43, ada seorang dipanah dibubuhi racunlalu dipanggil dokter (Buddha) bedah, meraba anak panah itu. Lalu dicabut juga mengobati penyakit itu tanpa dikasih obat lagi tapi pasienlah yang bisa obati sendiri, panah nafsu indrawi racun kebodohan batin kita tertahan dilingkaran setan, ada hukum 12 mata rantai / 12 hukum yang saling bergantungan ada sebab pengotor batin, nafsu tidak tahu lalu lingkaran pembuatan sankhara juga kamma bhava, saat itu kita ada muncul rasa senang akibatnya menderita penyakit batin.
Komentar
Posting Komentar