MAHA TANHA SANKHAYA SUTTA MAJJHIMA NIKAYA 36 BY BHANTE DHIRAMANO ON YOUTUBE VJDJ 17-5-22
Kesadaran itu yang berpindah, dari kehidupan ke kehidupan berikutnya tapi Satti masih bersikeras, kesadaran yang berpindah pindah. Dalam setiap kehidupan menurut Satti ketika tidak bisa melepaskan pandangan itu, beliau / para bhikkhu datang kepada Buddha apabila melakukan pelanggaran wajib melapor pada bhikkhu senior, jika ikut terlibat maka akan ada penderitaan, dalam waktu yang lama bukan permusuhan demi kebaikan Sangha juga pelaku.
Demi kepercayaan perumah tangga, jika melanggar parajhika itu bisa berbahaya karena bisa buat runtuh keyakinan, lalu Buddha menjelaskan pada para bhikkhu Sang Guru memanggilmu Satti, ia yang mulia lalu bertemu pada bhikkhu. Satti teman Satti Sang Guru memanggil anda yang mulia, lalu bertemu pada Sang Buddha apakah benar Satti anda memiliki pengetahuan keliru yang berbahaya, tentu saja yang mulia kesadaran inilah yang berpindah.
Satti apakah kesadaran itu? Yang Mulia itulah yang berbicara & mengalami semua perbuatan buruk orang bodoh, dari siapakah engkau. Mengetahui hal itu bukankah saya sudah beritahu dalam banyak sutta, kesadaran itu tidak berdiri sendiri tapi pemahaman anda yang salah hal ini, akan menuntun pada bencana kemudian Sang Bhagava bertanya pada bhikkhu.
Apakah bhikkhu ini menyalahkan spercik, tidak bhante ketika itu ditanyakan bhante Satti terkulai, tidak berani berkata apapun. Mengetahui hal ini Sang Buddha berkata orang bodoh kamu, memiliki pengetahuan yang benar benar berbahaya kemudian Sang Bhagava bertanya pada para bhikkhu.
Para bhikkhu, apakah anda tahu itu salah tapi tetap dijalani dengan timbulkan kesalahan tidak bhante, karena itu kesadaran muncul. Berubah setiap saat kesadaran muncul berubah setiap saat, kesadaran muncul secara bergantung tapi tetap saja bhikkhu Satti berpegang pada pandangan slaah, hal ini akan menuntun pada bencana kesadaran dikenali dengan spesifikasi.
Kesadaran yang muncul, tergantung pada mata melihat bentuk itu sebagai kesadaran mat ajika dengan kata kata, itu kesadaran telinga. Penciuman itu kesadaran hidung lidah juga rasa yang muncul kesadaran lidah, kesadaran yang muncul pada tubuh & sentuhan itu yang dikenal kesadaran tubuh juga,
Kesadaran yang muncul pada pikiran, maka itu yang dikenal kesadaran pikiran api yang menyala, pada kayu gelonggongan itu. Dikenal api kayu gelonggongan api yang menyala pada rumput, itu api pada rumput dan lain sebagainya dengan cara yang sama kesadaran bergantung pada kondisi khusus.
Komentar
Posting Komentar