ALAGADDUPAMASUTTA BY BHANTE DHIRAMANO ON YOUTUBE VJDJ 5-7-22
Beberapa bhikkhu mendatangi bhikkhu Arittha, ahuso arittha benarkah sebuah pandangan sesat telah muncul dalam dirimu, setelah ku pahami rintangan yang dibabarkan adalah bukan rintangan sebenarnya, rintangan disini kesenangan indrawi janganlah berkata seperti itu, karena Sang Buddha tidak membabarkan seperti itu. Hal hal yang merintangi ini adalah rintangan yang merintanginya, banyak bahaya dan lebih banyak bahaya lagi dengan perumpamaan buah dipohon, pisau yang memotong dengan perumpamaan kepala ular sang bhagava telah berkata, banyak penderitaan banyak bahaya yang merintangi lagi.
Namun walaupun banyak ditekan, Bhikkhu Aritha masih tetap bertahan dalam pandangan salah itu, demikianlah avusso yang kupahami. Hal hal yang dimaksud rintangan bukan bermakna rintangan yang dikatakan sebenarnya, karena para bhikkhu tidak bisa membuat melepas pandangan sesat itu, lalu memberitahukan semua yang terjadi juga menanyakan bhante karena kami tidak bisa melepas, lalu kami melapor pada sang bhagava beritahulah para bhikkhu aku memanggilnya, baik bhante mereka langsung pergi ke bhante Arita sang guru memanggilmu, baik avusso lalu beliau bertemu pada Buddha.
Sang Buddha bertanya, Arita benarkah pandangan sesat itu sudah muncul dalam dirimu demikianlah bhante, hal hal yang ku ketahui. Rintangan rintangan yang kupelajari bukan rintangan sebenarnya, lalu kamu belajar dari siapa orang bodoh bukankah aku sudah menjelaskan bagaimana rintangan itu yang merintanginya, aku telah mengatakan bagaimana kesenangan indria hanya memberi sedikit bahagia, tapi lebih banyak lagi bahaya karena seperti kepala ular, dengan kepala ular bisa memberi keputusasaan bisa memberi rintangan lebih berbahaya lagi.
Tetapi engkau orang bodoh kau sudah merusak dirimu sendiri, juga mencelakai diri sendiri hal ini menuntun menuju bencana, akan menuju lebih banyak bahaya. Kemudian Sang Bhagava berkata pada bhikkhu, para bhikkhu bagaimana menurut kalian apakah sudah termasuk melanggar kebebasan, bagaimana mungkin bhante tidak bhante ketika hal ini dikatakan bhikkhu Arita terdunduk lemas, duduk lesu karena mendengar hal ini.
Kemudian bhikkhu Aritta duduk lemas, menunduk diam beliau dikenal pemegang pandangan salah, ketika salah memahami itu bisa membawa keburukan. Tidak bhante karena dalam banyak khotbah, hal hal yang merintangi itu rintangan bagaimana hal hal itu mampu merintanginya.
Komentar
Posting Komentar