MELATIH JALAN PADA KAPASITAS MENENGAH BY CI LIDIANTI
Karena kita masih terpengaruh kilesha, kita tingkatkan pola pikir kita masih banyak pikiran negatif, tentu kita ingin mengubah menjadi positif. Kita juga memiliki tujuan akhir kebahagiaan sejati, untuk raih bahagia itu butuh bimbingan seorang guru yang ke arah tujuan kita jadi kita tahu lamrim ada 3, melatih tahapan jalan serupa dengan kapasitas kecil menengah juga agung, disini kita sudah tempuh kapasitas kecil kita memiliki 18 permata ini harus benar benar renungkan, sehingga bisa kita miliki hingga mencapai pencerahan memiliki masa expired ada masa kematian, waktu kita tidak banyak juga kita tahu kalau tidak manfaatkan dengan baik, belum bawa bekal yang cukup kita bisa jatuh ke 3 alam rendah tiada jaminan saya ada diambang bencana, bisa jatuh ke 3 alam rendah sulit bangkit lagi kita butuh triratna untuk melindungi kita juga sudah lalui.
Sehingga bisa himpun kebajikan & hindari tidak bajik, yang hadir disini ingin dapat bahagia jadi kita tahu, bangkitkan hukum karma & akibatnya. Hindari 10 karma hitam jalankan 10 karma putih, kita sudah bawa banyak sekali karma buruk kita harus purifikasi dari waktu tanpa awal, dengan himpun kebajikan maka kualitas bajiknya akan besar setelah kita renungkan hindari 10 perbuatan tidak bajik, juga jalankan 10 karma bajik kita bisa lahir dialam bahagia, minimal manusia kita tidak mesti puas dapat itu seperti seorang penjahat itu kita bisa bebas, tapi tetap ada hukuman mati 1 bulan lagi kita bukan bahagia sementara karena bisa lahir dialam rendah, melatih kepada jalan kapasitas menengah kembangkan aspirasi renungkan penderitaan umum & khusus samsara.
Ada 6 kelas makhluk, juga bentuk kelahiran kembali ada 4 jenis lahir dari rahim telur hangat & lembab, serangga cacing lahir spontan makhluk neraka & beberapa dewa dilahirkan karena belenggu, kita adalah skandha. Secara umum samsara berarti mengembara dari arupha loka sampai neraka siksaan tanpa henti, tanpa belajar buddhist samsara berarti rumah dari 6 kelas makhluk ini hanya kulitnya saja, ada juga yang berpendapat samsara kelahiran berulang tapi menurut guru besar, kelahiran dari karma yang mencengkram andaikan kita ingin bebas dari penjara kalau tiada keinginan, kita tidak ingin berjuang namun ia tidak inginkan itu tidak mungkin berjuang kalau saya dipenjara terus, kerugian apa yang saya dapat.
Kalau tiada rasa rugi dipenjara, tidak ingin hasrat bebas kita tetap dipenjara kalau samsara itu tiada susah, menipu diri kita bahagia. Sementara seperti kita ditipu poin pertama bangkitkan rasa muak, kita masih bisa lakukan nanti masih sempat seperti 400 bait orang bijak juga takut alam surgawi, renungkan 4 kebenaran ariya itu diputar pertama kalinya inilah pemutaran roda dhamma diajarkan 4 tahap, juga 12 aspek harus kita sadari / tahu tentang penderitaan harus kita tinggalkan, munculnya dukkha inilah 4 kebenaran yang bajik.
Jika Sang Buddha menyebabkan karma, ini awalnya munculnya dukkha tapi mengajarkan dukkha dulu, dengan tujuan kembangkan rasa muak terhadap samsara kalau rasa muak tidak muncul, ini tiada masalah bagi kita. Jadi harus terapkan sebagai praktisi menjelaskan beragam poin, kondisi penderitaan kita segala penyakit harus kita ketahui apa yang menyebabkan kita sakit, itu harus kita hilangkan tujuannya sehat kita harus minum obat agar bisa sembuh, pelajari penyebab Dalai Lama ke 5 menggunakan perumpamaan tentang air misalkan orang berbaring diatas air, lalu ada aliran air kena badan kita jadi basah lalu tahu oh ada air, nah air ini dari mana setelah kita tahu tutup yang bocor itu kita kembangkan hasrat menuju pembebasan penderitaan, kita rasakan kita tutup lubang itu lalu gali parit kecil sehingga tidak buat diri basah / tidak timbulkan penderitaan, lalu kita mencapai kebahagiaan harus selidiki sebabnya.
Kenali dulu yang buat kita menderita, jadi harus renungkan dulu asal mula dukkha kembangkan rasa penolakan samsara, juga kembangkan rasa jijik terhadap samsara jadi masing masing 4 kebenaran, ini memiliki 4 aspek ketidakekalan. Penderitaan kesunyataan tanpa aku ini berkenaan dengan kesatu, lalu yang kedua muncul faktor pendukung & sumber lalu penghentian dukkha, kedamaian lalu yang keempat jalan yang menuju pembebasan skandha yang tidak murni, tidak kekal dalam pengertian itu tidak murni bersifat tidak menyenangkan lalu kesunyataan, mereka tidak berkaitan tidak menempel yang kedua adalah sebab penuh kan keliru, kemunculan bagaimana muncul skandha yang ketiga faktor pendukung renungkan pandangan keliru, lalu sumber penangkal pandangan keliru supaya tidak berproses.
Lalu menjelaskan penghentian belenggu samsara, bebas dari penderitaan tidak dapat dilampaui lalu penangkal pandangan yang menuju pembebasan, lalu penangkal pembebasan itu tidak permanen, jalan yang menuju pada pembebasan. Tiada jalan yang sejati hanya ini sesuatu bentuk supaya tiada pandangan lain, sebagai jalan bentuk yang sejati ini akan kita pelajari lebih lanjut hal ini, sebagai penderitaan nyata 2 perasaan itu ada sebab penderitaan yang kita parami kita sadari, tentang munculnya dukkha ada 2 aspek ada kondisi kebenaran jalan terhentinya dukkha, praktikan akar sang jalan dari semua 4 kebenaran ariya yang harus kita praktikan dengan benar, jadi kita masuk pada penderitaan ada 6 penderitaan umum samsara ketidakpastian tidak memberi kepuasaan, meninggalkan tubuh tiada teman yang sejati akan selalu berbeda ada cacat yang pertama ketidakpastian.
Memahami dukkha juga bebas darinya, ada 4 sudut pandang terhadap ketidakpastian tubuh yang kita miliki, siapa yang menolong juga. Kapan mereka melakukan ketidakpastian hal yang baik, ketidakpastian hubungan sahabat mengenai tubuh kita renungkan tidak peduli tubuh yang kita pakai cepat / lambat, dia akan pergi ini bukan sesuatu yang sulit dipahami tubuh ini akan seperti ini, punya tidak kita pemikiran itu lalu siapa yang menyakiti menolong ini ada beragam fase, seorang yang menolong kita bisa saja hubungan itu berubah bisa jadi sakiti kita orang yang tidak membantu malah akan menolong kita, ini sesuatu yang alami ini aspek ketidakpastian kita butuh renungkan berulang ulang, orang yang sebagai orang tua kita pernah jadi anak kita mungkin tidak kita rasakan, ketidakpastian hidup ini padahal sudah lama dari lampau semoga semua berbahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar