Q&A BY BHANTE KUSALASARANO

             Tentu sebagai makhluk sosial, kita harus berkomunikasi dengan banyak orang jangan sampai singgung lawan bicara, seperti di Saraniya Dhamma Sutta hendaknya berbicara dengan cinta kasih, melakukan hal berguna bagi orang lain. Praktik sila berlatih melatih diri tidak menyakiti yang berbeda pandangan, juga ada orang yang beribadah jangan ganggu ibadah mereka kita berikan kenyamanan, ketenangan batin zaman modern ini ada yang sebar berita tidak benar, merendahkan keyakinan orang lain menghina triratna umat buddha sembah berhala kalau tiada ketenangan batin, bisa cepat tersinggung ia menghina saya ia merampas milik saya, maka kebencian itu tiada berakhir kalau ada yang menghina triratna kita marah akan jadi rintangan apa yang tidak benar, berkata hal itu tidak benar maka kembangkan ucapan cinta kasih, tentu melakukan pattidana adalah yang baik sekali sebelum tidur lakukan pattidana lalu selalu merasa diikuti makhluk halus, memang demikian inikan membantu makhluk peta ketika lakukan kebajikan itu, maka makhluk makhluk yang memiliki hubungan karma dimasa sekarang / lampau, itu meminta bantuan kita untuk melakukan pelimpahan jasa banyak sekali makhluk yang berhubungan karma dengan kita.

            Ada banyak yang lahir dialam bawah dibandingkan segenggam pasir ditangan Sang Buddha disbanding pasir yang dijagat raya, ini maka lahir dialam bawah. Lebih banyak saya berdana untuk makhluk makhluk halus, ketika ada bayangan apa ada hantu jadi malah takut sendiri justru yang harus kita takuti, rasa diri sendiri yang tidak memiliki perasaan pada alam menderita kalau tidak perhatikan, mereka ketika kita meninggal tidak ada yang memberikan kita ada ingat jasa orang meninggal, memiliki keturunan kalau tidak hargai orang tua kakek nenek / buyut kemungkinan tidak diperhatikan, jangan takut lakukan hal hal bajik ketika seseorang berbuat baik lakukan lagi & lagi, kadang orang takut sama yang meninggal yang hidup bisa sakiti kita, justru yang ditakuti diri sendiri kalau tidak diperhatikan yang meninggal tidak diperhatikan keluarga, memang ada 2 ciri sahabat ada sahabat yang baik ada juga sahabat yang tidak baik, ada sahabat yang ingin dimengerti kalau tidak bisa memenuhi dianggap sahabat tidak baik dibenci, ini bukan sahabat yang baik kalau sahabat yang baik tidak ego juga tidak rugikan kedua belah pihak, kalau cara menghadapi orang yang ingin dimengerti.

            Apa yang diminta harus diberikan, kalau ada seseorang meminta bantuan berupa materi jika tidak ada, bisa beri nasihat / pengertian yang baik. Tentu hal ini dilakukan dengan pikiran cinta kasih, walau tidak jadi sahabat baik buat kita tapi sahabat baik bagi mereka bukan hanya materi, bisa beri pengetahuan melakukan dengan ketulusan dengan cinta kasih maka muncul pengertian, akan mengerti kita ego mereka tinggi kalau ego kita tinggi maka akan selesai disitu persahabatan kita, jadi harus mengimbangi jangan tinggikan ego kita kalau sama sama tinggi, akan ada perpecahan bahkan bisa terputus ini berlaku juga dalam rumah tangga kalau tiada saling pengertian, ego sendiri akan ada pertengkaran kalau terus menerus kalau tiada pengertiannya masalah dalam rumah tangga, tidak bisa diselesaikan dengan baik.

            Setidaknya ada yang tidak ingin hancur begitu saja, ada yang bekerja istri ingin beli kosmetik hp dll, ini adalah kesenangan indria. Melihat goredn usang itu jadi kesenangan tergganggu ia senang gorden baru, jadi supaya senang kain gorden sudah lama mau beli yang baru gaji juga pas pasan, istri ngotot harus beli suami tidak mau kalah istrinya harus berusaha mengerti saya capek, baru pulang kerja gaji pas pasan kalau tiada saling pengertian bisa timbul masalah dalam rumah tangga, ada nafsu pandangan sudah dibelikan gorden yang disenangi suami wah kalau gorden coklat lebih bagus, jadi cekcok dalam pendidikan anak istri selalu memanjakan anak anak, ingin ini itu dibelikan anaknya sudah mau sekolah kualitas bagus jangan sekolah kurang baik, pokoknya anak kita harus sekolah disini bukan aku & kamu harus kita bukan berat sebelah.

            Mengenai hal masih hangat, mengenai pancasila ada yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara, mereka ingin Indonesia meyakini agama. Itu sebagai bentuk toleransi kita ikut mereka, itu tidak dilakukan atas dasar toleransi dalam ajaran Buddha perkembangan agama buddha tidak pernah dilakukan peperangan, yang merugikan orang lain kalau ada niat ingin ubah dasar negara / Pancasila, melakukan konflik dengan senjata kita sebagai umat buddha tidak setuju dengan hal itu, seperti dalam Dhammapada tadi dalam pertengkaran bisa binasa yang tidak sadari, tapi yang sadari akan hindari Pancasila ini sangat tepat kita harus taati sebagai pedoman hidup ini, menjadi dasar negara yang baik bagi semua keyakinan kalau ada yang merubah, dengan kekerasan kita tidak lakukan dengan kekerasan kebencian tidak bisa berakhir jika dibalas benci.

            Tapi kebencian akan terhenti dengan tidak benci, kita juga bisa ikut serta junjung tinggi nilai toleransi, untuk hadapi mereka yang memiliki niat buruk. Kadang kala sebarkan informasi unsur sara, timbul perpecahan kita bisa luruskan hal itu tidak pernah terjadi kalau ikutan dll hal itu awalnya percaya hal itu, tidak sebabkan kebencian yang meningkat kita yang sampaikan kebenaran ini, tidak sebabkan hal konflik diIndonesia kita hadapi agar tidak balas dengan kebencian, kita hargai mereka jangan dukung dia jadi kita harus luruskan ketika buat berita tidak bajik, berikan pengertian supaya tidak sebabkan kebencian siripada puja itu penghormatan pada tapak kaki buddha, dalam tapak kaki buddha ada ciri tersendiri supaya bisa menghormati tapak kaki buddha, ada ciri ciri manusia agung semoga semua berbahagia sadhu sadhu.

Komentar

Postingan Populer