MELENYAPKAN KEKESALAN BY BHANTE CITTAKUSALO

             Pada hari ini, kita berjumpa lagi tentu dengan adanya karma baik mengapa kekesalan ini harus dilenyapkan, karena kalau tidak dilenyapkan kekesalan akan dendam walau membenci kita akan menderita, dalam 2 kehidupan. Mengapa kekesalan itu muncul karena ada sebab kesal itu muncul, masih ada dalam attha loka dhamma / 8 angin duniawi ada yang dapat untung pasti senang, kalau rugi kesal dipuji juga akan senang kalau dicela kesal kalau reputasi baik akan senang, kalau reputasi buruk akan kesal bahagia akan senang sakit akan ada rasa kesal, ini terjadi pada yang masih berlatih itu tidak kekal ada baiknya kita menerima tiada kesal / senang berlebih.

            Kekecewaan juga akan timbul rasa benci, kalau dipuji senang kalau dicela kesal ini sudah ada sejak zaman dulu kala, mereka mencela orang yang banyak / sedikit bicara diam juga dicela, semua orang pernah dicela / dihina. Ada baiknya diredam gimana cara kita lenyapkan rasa kesal, itu diajarkan juga cara lenyapkan kekesalan pancarkan cinta kasih pada orang yang buat kesal, kembangkan belas kasihan akan mengurangi rasa kesal pancarkan keseimbangan batin akan lenyap kesal, itu juga mengabaikan orang itu kembangkan gagasan konsep karma itu bisa lenyap rasa kesal.

            Pancarkan cinta kasih pada orang yang buat kesal, kalau dalam karaniya metta sutta jadi cinta kasih patut dikembangkan pada semua makhluk, dalam batin ke atas ke bawah juga ke seluruh jurusan, pancarkan cinta kasih termasuk pada orang yang tidak kita suka cinta kasih harus dipancarkan, pada semua makhluk alam brahma – avicci. Termasuk orang yang buat kesal jadi tiada rasa benci, melakukan pengembangan cinta kasih tidak harus berwawasan luas tapi cinta kasih dipancarkan pada semua makhluk, tiada permusuhan kita pancarkan pada semua makhluk, juga dengan belas kasih itu dipancarkan pada yang buat kesal seperti ibu yang melindungi anak tunggal, harus merasa kasihan ia tidak kenal ajaran itu karena tidak tahu, pancarkan keseimbangan batin seseorang bersabar pada orang itu kita harus lakukan perenungan, kita harus terima dengan sabar.

            Tidak dibalas dengan kebencian, kondisi kita saat ini adalah akibat perbuatan masa lalu kalau masa mendatang, lihat kegiatan saat ini. Sering renungkan perenungan setiap kali jangan sampai ada dendam, mengabaikan orang itu ada satu lingkungan jangan perhatikan dia kita anggap angin lalu, hal itu sudah berlalu tidak perlu diingat hiraukan saja dia ia menghina saya ia memukul saya, Dhammapada 1;3 kita harus lenyapkan pikiran kesal itu jadi kita tidak perlu perhatikan dirinya, abaikan saja bagi yang buat kesal tidak perlu diperpanjang tiada permusuhan abaikan & tidak perhatikan, orang itu ingat juga gagasan perbuatan karma ia adalah pemilik pewaris, terlahir berkerabat dengan perbuatan sendiri ia yang akan mewarisi juga kalau saya balas saya juga telah buat karma buruk baru, tidak perlu kita balas.

Komentar

Postingan Populer