TERHENTINYA PENDERITAAN BY CI SISKAWATI SUPARMIN 17-4-22
Setelah kebenaran ariya tentang penderitaan, itu harus melihat kilesha yang membuat menderita, kita melihat kebenaran ariya. Tentang terhentinya penderitaan kilesha itu terpisah dari diri kita, semua bisa hentikan itu adalah mungkin.
Pada yang pertama, kita melihat penderitaan lalu tahu akar penderitaan apa hadir dengan sendirinya, kita bisa atasi. Ketika kita sadari tanpa hadir dengan sendirinya itu bisa ditangani kita sadar, dulu menderita lalu cari sebabnya apa mereka tidak hadir dengan sendirinya penghentian dukkha, itu sesuatu yang bisa dicapai penghentian pendeeritaan itu harus buang jalan penderitaan.
Bisa diraih oleh kebijaksanaan analitis, buddha mengajarkan dhamma sebagai penawar kilesha, itu melawan dari penghalang penghalang kita. Jadi meskipun salah itu kita ada pandangan salah, pada aku yang berdiri sendiri itu kesimpulan dari pandangan yang salah itu kondisi penghentian sendiri, masih ada jalan untuk paccekkha sravakha buddha juga Mahayana sama ada karakteristik pertama, penghentian sejati karena adalah pengakhiran penderitaan yang sejati, lalu ada kedamaian kilesha itu fenomena mental yang hilangkan kedamaian.
Kebaikan itu mampu menghilangkan kilesha, juga penderitaan memperoleh kebaikan sementara / sejati, kalau sudah sampai penghentian ini. Tiada muncul lagi kilesha jadi tidak tumbuh kilesha lagi, tiada aku yang kekal surga juga bukanlah akhir karena masih ada dalam samsara sebab penderitaan itu, bisa dihapuskan tiada aku yang berdiri sendiri jadi ada perenungan dibuat buat / langsung.
Bisa juga melalui pertanyaan, lalu ada dalam pelita sang jalan cara berfikirnya harus bisa ketemu penderitaan, sebab penderitaan lalu terhentinya penderitaan. Jadi melihat lagi pada diri sendiri, gimana cara kita menuju pembebasan itu sendiri.
Ada karakteristik jalan menuju terhentinya penderitaan, jalan pembebasan sejati kendaraan yang mengantarkan kita, lepas ketidaktahuan dengan kesadaran. Itu bisa tahu kebijaksanaan menuju kemahatahuan, itu pencapaian arupa itu menuju pencapaian bebas dari kesunyataan, ketika menarik kesimpulan bisa membebaskan diri kita.
Kalau dilihat itu lebih fokus, pada kebenaran ariya pertama & kedua kalau hal yang ketiga & keempat itu sekilas, jalan menuju pembebasan. Bentuk kehidupan yang tepat lihat instruksi yang tepat untuk umat manusia.
Komentar
Posting Komentar