DHAMMACAKKAPAVATTANA SUTTA BY BHANTE VIVEKADASSO 21-6-22 ON YOUTUBE VJDJ

            Dari kesempatan kesempatan sebelumnya, hingga pada penjelasan terkahir mulai 2 hal ekstrim, 4 kebenaran mulia. Puja bakti minggu pagi sudah dijelaskan sebelumnya ada 3 putaran yang dicapai, sehingga sah menjadi Sammasambuddha juga sekaligus menjadi bagian paling akhir, disaat & sesudah membabarkan Dhammacakkapavattana Sutta sehingga pada pertama kali ini akan dijelaskan lebih lanjut.

            Sang Buddha membabarkan dhamma ke 5 pertapa, melalui pertapaan keras sehingga beliau sudah mencapai penerangan sempurna, dengan terbitlah Aradhana Dhammadesana beliau melihat dengan mata sakti, apa ada guru / pertapa lain mencapai. Sesudah apa yang beliau capai setelah melihat, tiada satu makhluk yang mencapai tujuannya yang sama lalu mengingat lagi gurunya & teman, murid beliau sudah lahir dialam Arupha brahma sangat tinggi sekali sangat lama sekali umurnya, ketika beliau belum meninggal memungkinkan juga untuk menembus, tetapi sudah meninggal beliau tidak bisa mendengarkan dhamma dari Sang Buddha ketika Sang Buddha telah meninggal, hingga saat ini masih dialam Arupha Jhana belum ada kepastian.

            Meskipun no 2 tertinggi, memang membahagiakan jhana yang halus sekali karma baiknya habis, karena belum punya pengetahuan. Sangat memungkinkan lahir dialam samsara lalu mengingat 5 pertapa, masih di Taman Rusa Isipatana beliau pergi kepada 5 pertapa tidak akan menegur lagi Pertapa Gautama, karena telah meninggalkan pertapaan keras.

            Karena sudah meninggalkan 5 pertapa ini kecewa, masih ada sampai sebelum Sang Buddha mengajarkan dhamma, setelah ketemu Sang Buddha langsung. Buyar & langsung diajarkan oleh Sang Buddha, pertama kali 2 ujung / 2 hal yang ekstrim / ujung kenapa Sang Buddha memulia hal ini dizaman itu, belum diketahui jalannya ajaran yang belum pernah didengar sebelumnya.

            Ketika tembus baru diketahui, selain 62 pandangan salah menikmati hawa nafsu jua berlandaskan pada nafsu, menimbulkan hal hal membahgiakan dari nafsu. Dengan ada noda batin mengharapkan mendapat penerangan sempruan, lalu melakukan praktik yang keras tidak makan itu salah, tapi berbeda dengan pertapa lain ketika lakukan penyiksaan diri yang sangat berat sekali, tekan bagiian belakang perut belakang yang mengeluarkan tidak makan sampai para dewa itu merasa kasihan, tapi ditolak oleh pertapa Siddharta 2 jalan ini bukan hal yang patut dilakukan oleh para pertapa / pabbajitta, merkea yang sudah memutuskan perumah tangga yang menuju pertapa.

            Hal hal itu bagi para pertapa, meninggalkan kehidupan perumah tangga bukan hal yang patut dilakukan, tidak mengikuti hawa nafsu yang rendah. Yang dilakukan oleh mereka yang tinggal didesa, orang yang bodoh dipraktikan oleh orang orang yang bodoh tidak suci bukan yang paling utama, bukan para mulia tiada manfaat tidak melakukan praktik yang lelah.

Komentar

Postingan Populer