BHAVANA BY BHANTE THITASADDHO ON YOUTUBE VJDJ 3-9-22
Hari ini adalah hari ke 8 sisi bulan purnama, ada yang melatih attha / dasa sila masih dalam suasana musim penghujan, para bhikkhu akan lebih sering menetap ditempat itu bukan hanya para bhikkhu, tapi bagi mereka yang mengerti. Akhir penderitaan dilakukan oleh mereka yang praktik, bisa bhavana praktik sebagaimana benar nyata sehingga tidak ternodai lagi.
Hal hal yang menodai batin, itu bisa muncul dari ucapan tindakan yang tidak semestinya, seseorang memiliki aturan tata susila. Vinaya itu membuat sirna hal hal yang lebih kasar, ada juga yang merintangi hal itu bisa diselesaikan dengan menatap arah mana mengerti kebenaran secara duniawi, memiliki sisi cela bisa masuk jhana redam sebagai perintang ada juga yang diikuti, pengenyaman itu suatu kondisi batiniah hal hal yang menyenangkan mudah dienyam, sementara hal yang tidak mudah mengenyam itu hal hal tidak baik, ada juga pengenyaman yang biasa saja netral makanan enak pemandangan indah suara merdu sentuhan halus, ingatan ingatan yang menyenangkan.
Ketika kita mengenyam hal demikian, bisa muncul pewarna bisa juga bernoda hal ini berasal dari kegemaran, yang didapat objek yang dimiliki. Menggemari seperti nafsu indrawi keberadaan yang mengikuti, jadi seperti ada orang lain yang mengikuti hal yang tidak menyenangkan ada hal yang menolak, kita menolak hal hal yang tidak bisa kita terima itu disebut penguntit.
Itu hanya bisa mengikuti, dengan ada kebencian kalau seakan tiada rasa bahkan sering dikuntit ketidaktahuan, netral seakan akan tiada mengerti yang kekal / sirna / tiada sebab akibat ini pengertian 4 kebenaran mulia, 12 mata rantai. Munculnya bersebab & padam ketika tidak merasakan apapun, tiada muncul tiada padam.
Tetapi yang disebut anusaya, bisa berkembang menjadi 7 sebagai orang biasa biasa saja secara umumnya, kesenangan yang muncul itu bersifat pada nafsu indrawi. Karma raga itu noda pada nafsu indrawi, dalam dhamma itu bersifat mendasar & rendahan ada juga yang belum selesai, bisa dalam jhana dalam rupa sanna / arupa sanna ketika seseorang tidak dibekali pemahaman yang benar, dari awal berpraktik merealisasi jhana juga baik dikembangkan itu disebut bhava raga, anusaya karena tidak disertai upaya itu jadi menggemari hal demikian, dalam raga sendiri ada pendompleng yang mengikuti tanpa ada upaya diperhatikan, selain dari karma raga.
Pandangan bahwa ada entitas, bukan sebatas hanya tubuh ini entitas bahkan kesadaran disebut kondisi, itu jadi entitas yang sebenarnya. Walau kesadaran itu muncul padam karena pandangan keliru, itu dianggap entitas ada juga yang paham tiada diri tapi bisa membandingkan setara lebih tinggi / rendah, dalam masyarakat ada strata itu tapi kesepakatan tapi jika itu mutlak dalam msyarakat itu disebut pembandingan.
Komentar
Posting Komentar