TRADISI KUE BULAN DALAM BUDDHIST BY BHANTE RATTANADHIRO 4-9-22 ON YOUTUBE VJDJ

            Pada hari ini, kita kembali kumpul bersama dalam rangka puja bakti pada hari minggu full dari pagi & penutup sore ini, lakukan puja bakti. Oleh karena dhamma itu patut dipelajari maka sebisa mungkin belajar dhamma, sebanyak mungkin karena waktu luang bisa kumpulkan kebajikan, karena kebajikan inilah yang mampu menolong kita menurut penanggalan lunar saya tahu sebagian besar mengikuti tradisi tionghoa.

            Ini sudah masuk bulan 8, dalam kalender lunar peh gwee kalau sebelumnya bulan 7 bulan yang banyak aturan, pantangan bulan hantu. Tapi bulan 8 disambut penuh sukacita bulan yang penuh berkah, karena itu layak yang menikah bulan 8-10 sekarang bisa disiapkan itu menurut tradisi, kalau kita pelajari tradisi tionghoa perayaan besar / kue bulan padahal bukan kue bulan, tapi perayaan festival pertengahan musim gugur biasanya dimusim gugur ini musim panen, dulu belum ada kue bulan merayakan hari panen itu buat upacara sembahyang pada dewa dewi, atas berkat & rahmat muncullah tradisi ada legenda sang dewi bulan konon pada saat itu, ada seorang pahlawan bernama Hoyi ditugaskan oleh penguasa.

            Untuk memanah matahari, saat itu ada 10 matahari 1 matahari aja sudah panas apalagi ada 10 itu sangat banyak matahari panas, rakyatnya menderita. Banyak bencana kekeringan memanah 9 matahari, disisakan 1 kemudian berhasil menjalankan tugas dengan baik karena sudah berhasil dianggap pahlawan, lalu diberi hadiah oleh raja khayangan ramuan keabadian obat panjang umur abadi terus sepanjang masa, karena ini hadiah yang luar biasa.

            Hoyi tidak minum obat langsung, rencana mau dibagi pertama Hoyi disebutkan jadi sombong istrinya sedih, lalu diminum jadi istri panjang umur. Jadi Chang Er ada juga yang versi kedua, ingin diambil muridnya sama si Chang Er yang minum jadi dewi Chang Er karena tidak temukan, istri Hoyi jadi sedih maka setiap bulan 8 ini jadi ada kue bulan siapa tahu datang ini legenda kue bulan.

            Lalu bagaimana pandangan umat Buddha, lebih popular kue bulan bisa cari karena buatnya agak sulit, jadi pesan / beli yang biasa. Bulat isi telur modelnya beragam disesuaikan dengan tempat masing masing, ada yang berbeda itu khas sekali produk local bisa beda bentuk beda isi tapi yang sama nilai moralnya, apa nilai moral yang bisa diambil untuk dapat sesuatu harus ada upaya / usaha yang kuat, sehingga dapat berhasil kalau malas malasan itu tidak mungkin hidup berantakan, tidak mungkin kalau ingin umur panjang pola hidupnya diatur kalau makanan tidak dijaga, stress itu mana bisa panjang umur tidur tidak teratur buat karma bajik saya itu hidupnya sudah senang, happy teman banyak jadi bahagia.

            Keluarga mendukung, masih perhatian hidupnya senang tidak stress kalau kita ingin usia panjang gunakan kesempatan yang baik, ada yang divonis. Tapi kemudian ingat nasihat Sang Buddha karma selalu berubah, maka banyak berbuat baik hasilnya tambah umur ada juga seorang ibu divonis, usia 60 karena berbuat baik anaknya diizinkan jadi bhikkhu ada bonus 24 tahun, pasti ada kebajikan mau panjang umur sehat sukses harus ada usaha bukan diam malas malasan, kita merenungkan arti sebuah keluarga.

Komentar

Postingan Populer