KEMATIAN BY KO SANDI TANU WIJAYA 4-9-22
Kenapa kembali bahas topik kematian kembali, kita fokus dimenyetarakan diri tapi kita tidak dapat rasanya, oh yang lebih berharga ajaran tingkat tinggi. Karena ini suatu fondasi karena kalau langsung paling atas akan roboh, apa kaitan dengan kematian waktu kita terbatas kematian itu pasti, datangnya tidak pasti apapun yang kita punya selain dhamma tidak berguna misalkan kita punya mobil mewah, mobil sport kita punya mobil ini tapi kita merasa kapan saja hilang, oh ini bakal hilang dari tanganku tidak tahu kapan pencuri ini tidak tau ambilnya kapan, kalau udah hilang ya hilang begitu saja.
Itu bisa kita pakai, sangat sulit didapat mudah dilepas kalau ada kematian barang berharga ini, harus segera dimanfaatkan. Kalau hilang susah didapatkan lagi ternyata kalau kita lihat lebih luas, dimana dengan kaitan latihan batin kita takut merasa mendesak jika mendapatkan kelahiran manusia ini, karena semua makhluk seperti itu karena kita sudah tahu ayo manfaatkan segera mungkin, ini hampir mustahil didapatkan andai saja semua manusia itu tahu kelahiran manusia yang berharga, bisa bertemu guru spiritual semua merasa ini sangat sayang sekali dilepaskan.
Semua makhluk ingin bahagia, benar benar semua makhluk tanpa terkecuali termasuk kita semua makhluk mau, sayangnya belum. Karena belum ketemu dhamma belum belajar belum ketemu komunitas, ini bisa dikaitkan dengan latihan batin saya takut akan datangnya kematian maka saya merasa, harus segera dimanfaatkan semua makhluk ingin hal yang sama tapi karena sudah tahu, ambil manfaat sesegera mungkin sampai jadi buddha agar semua makhluk tahu karena bisa bebas, kita harus tahu adanya kematian itu pasti waktunya tidak pasti apapun selain dhamma tidak berguna, kalau kita tidak punya pengertian itu kita kurang esensinya.
Anggaplah kita belum realisasi kematian, mungkin kita bisa mencerna & mempelajari tapi tiada rasa mendesak, tidak bisa realisasi. Karena semua makhluk pengen seperti kita maka coba lihat diri kita dulu, kita sebenarnya kalau tiada fondasi mana bisa kokoh kalau ada badai / angin itu bisa roboh, anginnya seperti apa misalkan kita sudah belajar tingkat tinggi kita mendapat pacar non buddhist, kalau mendukung sih tiada masalah kalau kita tidak sejalan itu siapa yang tarik siapa, yang kita yang menurun istilahnya kita mentolerir kita tidak sevisi makanya kasus pindah agama, karena pacar ya akhirnya seperti itu badainya.
Apakah itu bisa terjadi pada kita, kemungkinan terjadi bisa saja karena kita belum realisasi berlindung / kematian, itu kita bisa ikut dia saja tidak apa apa. Guru kalah sama cinta buddha kalah sama pacar, apakah seperti itu saat ini kita bilang belum tapi masih ada kemungkinan hati hati saja, tidak bisa melarang itu semua pilihan bebas ada konsekuensi yang kita jalankan, kalau konsekuensinya seperti itu bagaimana kita sulit belajar merenung praktik jadi konseskuensi seperti itu, kalau fondasi kita sudah kuat kalau ada angin badai seperti itu kita bisa pilih yang mana, jadi kita perlu ingat kembali ada topik kematian ini topik dimotivasi awal ini merasa tabu, kematian kurang baik tapi ada manfaat yang sangat besar ada manfaat merenungkan kematian, itu bisa memberikan manfaat diawal praktik pertengahan & akhir itu, bukan hanya saat merenungkan kematian topik kematian berguna saat melihat teman meninggal, tapi masih banyak sekali berlindung bodhicitta dll.
Kita lihat diri kita merasa urgent, harus segera manfaatkan kelahiran tubuh manusia secepat mungkin waktu kita terbatas, karena dibatasi oleh kematian ketika saya tahu itu urgent dimana ada makhluk makhluk, manusia manusia. Ntah itu kerabat saudara kita kok sepertinya belum merasa urgent, dilandasi dengan iman & perasaan sayang ya mereka belum memunculkan rasa urgensi, kita bangkitkan bodhicitta kita ingin menolong semua makhluk kita ambil 1 poin kita kaitkan motivasi kita, untuk mengikuti sesi saat ini perlu segera tahu kalau kita tahu semua orang, itu belum tentu diterima ayo renungkan segera kematian lu bawa sial kematian dibicarakan, itu susah dirawat kita coba perlahan kita perlu memperbesar batin kita sampai terampil, hingga membabarkan dhamma untuk semua makhluk semua orang mengerti, lalu gimana cara kita supaya bisa seperti buddha belajar merenung meditasi kita lakukan disesi pertemuan yang singkat seminggu sekali, jadi dengan motivasi tersebut perlu segera kita menjadi buddha, agar bisa mengajarkan dhamma ke segala jenis makhluk.
Saya harus fokuskan diri saya, agar tidak terdistraksi 2 jam akan lewat begitu saja cuman seberapa besar yang diterima, tergantung dari pembaca seberapa besar memohon berkah pada guru, topiknya semakin sulit tapi bukan tidak bisa. Kita minta berkah pada guru jangan sampai kalah sama pacar & cinta, punya tidak rasa dengan kematian merasa belum bahaya hingga memunculkan rasa bodhicitta, untuk menolong kerabat orang tua sahabat dll
Komentar
Posting Komentar