KELAHIRAN BUDDHA SAKYAMUNI


Buddha Sakyamuni kelahiran sebelumnya pertapa sumedha lahir pada saat Buddha di pankara padahal beliau sudah bisa mencapai arahat. Lahir sebagai Pangeran Siddharta itu terjadi gempa bumi, penguasa dunia 4 peristiwa ini membahas tentang Buddhist 4 segel ini menceritakan Buddha Sakyamuni. Pangeran Siddharta diberikan semua kekayaan untuk Pangeran Siddharta dari rumah, mobil, dll untuk tidak menjadi Buddha segala sesuatu itu tidak kekal. Setelah melihat 4 peristiwa.
Beliau keluar istana ingin mencari pembebasan. Pada saat tengah malam beliau bersama kuda khantaka dan channa itu pergi pada saat tengah malam. Beliau akhirnya pergi ke pinggir sungai dan bertemu seoarang pertapa Beliau juga menemui 2 guru terus sampai ketemu pohon Bodhi, segala sesuatu tidak kekal. Beliau ingin mencapai kebebasan, bukan kebahagiaan sejati, hidup mewah pada saat proses dewasa, anak anak, remaja, orang tua kesehatan.
Kebahagiaan semu; definisi kebahagiaan semu dari kita, apa yang disebut Nibanna kebahagiaan oleh Buddha? Jika tidak ada yang tidak terlahirkan, tidak menjelma, dan tidak berpadu berbentuk kebahagiaan tetapi itu tidak padahal sama seperti kita Pangeran Siddharta kita pasti bisa seperti Pangeran Siddharta kebahagiaan sejati yang dicari kebahagiaan berbeda beda kita merasa bahagia melihat uang memiliki kesehatan mobil itu kebahagiaan yang tidak bisa dipegang. Ketika Pangeran Siddharta duduk dibawah Pohon Bodhi Mara menyerang tidak mempan ini peristiwa terjadi di Bodh Gaya.
Kenapa mencari kebahagiaan tertinggi? Karena ada penderitaan, jadi kita harus memotong penderitaan. Semua perasaan yang timbul adalah penderitaan. Kita hidup ditutupi delusi / ilusi Sang Buddha sendiri ingin memotong semua penderitaan baik yang senang maupun tidak senang supaya tidak ada timbul penderitaan. Pada saat kita nonton, main game, makan enak, dll padahal kita tidak merasa menderita ? karena tidak seterusnya kebahagiaan itu berkondisi jika tidak ada itu hilang. Kebahagiaan ini dari kemelekatan, mencengkram diri sangat halus sesuatu yang enak, nyaman, bisa dipercaya. Apa solusi dari Pangeran Siddharta semua perasaan adalah penderitaan solusinya bagaimana ? contoh cinta jika ada orangnya senang tapi jika tidak kita marah, kesal, dsb.
Semua emosi berdasarkan prasangka berbeda itulah yang mesti kita sadari dan jaga. Mencengkram diri yang bisa membuat emosi timbul. Kadang kita merasa menderita. Siapa yang membuat kita kesal ? perasaan, pikiran, 5skandha batin kita kan banyak macam faktor itu yang dibuat oleh kilesha kita.
Kilesha yang mencengkram kita, faktor mental bajik kesadaran utama yang membuat kita tidak sadar kilesha ini yang membuat kita menderita. Kesalahannya kilesha yang mesti dibuang inilah yang Pangeran Siddharta buang bisa tidak memberi welas asih kita. Jadi yang mesti dibuang adalah kilesha kita. Semua perasaan itu menderita mencengkram pada diri kita nah itu yang mesti dipotong. Kemarahan itu tidak melekat kan bisa dibuang karena setiap saat berubah batin ini tidak menempel pada apapun nah sebenarnya kilesha itu bisa dibuang, pada hal kesadaran penuh.
            Hari Hidup Berkesadaran itu sebenarnya praktik sehari hari, kita bertemu dengan boss teman sejawat itu bisa marah lagi. Yah kita bisa menguranginya dengan kesadaran penuh / perhatian penuh, ada perasaan timbul marah metodenya macam macam tentang kamma faktor mental irikan tidak kekal inikan bukan sesuatu yang baik terus aku tidak boleh marah, berbagai trik bisa dibuang dengan eliminasi yang buruk jika cinta kasih, welas asih itu baik tetapi batin kita tidak bisa menahan karena batin kita ini tidak mengset mengingat kematian semua ini akan mengalami kematian ini berguna hanya dikehidupan ini saja padahal semua kita pasti mati jadi kita harus dikonsentrasikan dengan kekematian proses-proses supaya tidak marah. Segala emosi adalah penderitaan jadi caranya supaya tidak emosi adalah mengingat kematian. Pangeran Siddharta /  Buddha Sakyamuni kenapa bertapa 6 tahun semua Buddha sama padahal Buddha yang lain kenapa ? karena Beliau pernah memberikan komentar meditasinya kok lama jadi membuat Beliau lama mencapai pencerahan.
Buddha Sakyamuni meninggal pada saat minum sup jamur bukan sengaja memberikan racun ini. Kenapa mara datang karena emosi itu membuat penderitaan. Pencerahan : karena merasa tidak enak secara umum kadang kita tidak mengerti mencapai ke-Buddha-an mana perbuatan kita mencapai pencerahan bagaimana kehidupan kita sehari hari. Semua ada kondisi tapi karena tidak melakukan mencengkram diri sendiri itu menurut kita enak makan steak, bawa mobil, hp android padahal tidak seperti itu pencerahan adalah kebenaran tertinggi sebenarnya barang ini, tidak bisa berdiri sendiri, segala sesuatu adalah sunyata. Itulah yang dicapai oleh Buddha, segala sesuatu tersusun, plastik itu bisa diliat dari mana karena semua terbentuk dari semua elemen menjadi suatu barang bukan berdiri sendiri, kadang orang berfikir seperti ini ? Kenapa harus meditasi dlsb ? karena orang berpikir seperti itu karena itu kita tidak mencerna semua kondisi ini, Sunyata adalah segala sesuatu ada kebenaran konvensional.
Secara sunyata contoh botol itu tidak berdiri sendiri sperti manusia berdiri dari darah, kulit, jantung, dll, jadi tidak ada yang bisa berdiri sendiri nah, inilah yang bisa diliat oleh Buddha kebenaran Ultimate dan konvensional. Kesunyataan ini ada satu cerita tentang Milarepa, segala sesuatu adalah Sunyata, simplenya karena keterbatasan logika kita, Milarepa dengan murid Recunpha seorang yang sangat pintar dan hebat. Pemahaman dhammanya sangat baik, Milarepa mensarankan pemahaman lebih dalam, mendengarkan instruksi, dari YM. Milarepa, mereka berdiskusi proses belajara satu kejadian kaya ada angin kencang yang kuat, padang pasir yang kosong hanya ada Yacht ada satu bekas tanduk Yacht dalam sekejap Beliau berlindung Beliau bernyanyi disini ada tempat satu kosong kalau muridku bisa merealisasikan sunyata dia akan bisa sama.
Segala sesuatu adalah penderitaan, kalau orang lain melhat berarti ajaran Buddha seorang pesimis padahal itu tidak. Bagaiamana kita harus membuang persepsi ini ke orang lain ? kondisi dunia ini tidak memuaskan, Buddha hanya bisa melihat apa adanya, bisa ada jalan keluar mencapai nibanna pembebasan, bukan semuanya itu menderita. Buddha Manjusri mempunyai murid anggota Sangha Beliau memeditasikan keberukan / menghilangkan kemelakatan, Buddha YM. Manjushri Beliau berubah menjadi seorang yang sangat cantik mencoba muridnya ini tidak terpengaruh Manjushri menggoda lagi sampai murid ini tidak tahan dia tapi kenapa bisa terpengaruh.
YM Manjushri mengejar murid itu sampai murid itu jatuh sampai tidak berdaya “di permalukan”, YM Manjushri muncul memikirkan konsep orang cantik itu adalah konsep, kita akan melekat pada sesuatu yang cantik, kecantikan adalah konsep kejelekan juga sama adalah konsep jadi kita terperangkap dengan konsep itu sendiri. Bagaimana konsep kita menilai ? bagaimana mengendalikan? Konsep adalah karena kemelakatan kita secara otomatis kita memiliki kemelakatan itu, kilesha kita yang bermain / menilai menghindarinya mengkonsepkan itu bagus / tidak kita. Tilopha mengatakan pada Naropa bukan penampakan itu karena konsep kemelakatan kita / kilesha kita itu bagus / tidak jadi ini bisa dikelompokan karena kemelakatan yang muncul ada satu yang tidak kita sukai itu sebenarnya yang  salah adalah kilesha. Solusi dari Pangeran Siddharta kesadaran, batin  kita yang bisa merubah kesadaran itu yang bisa membuat perubahan itu sendiri.
Kemelekatan  terhadap objek yang membutakan kita, melihat satu bhikkhuni itu dikejar pria itu membuat bhikkhuni itu tidak nyaman suatu hari bhikkhuni itu datang ke pria kamu suka mata saya yang cantik pria itu akhirnya menjadi murid bhikkuni sesuatu itu suka atau tidak itu karena kemelekatan kita bukan karena objek. Apa yang harus diakhiri emosi dan kilesha kita yang menimbulkan emosi.
Ada 2 orang bhiksu zen Jepang mereka mau menyebrangi sungai ada satu perempuan itu menggendoing. Peraturan vinaya itu membantu menghindar. Bhikkhu muda itu bilang tidak boleh bhikkhu senior itu udah aku turunkan wanita itu tapi kenapa kau masih permasalahkan karena kemelakatan jadi mencengkramkan diri cantik / tidak samsara. Buddha melihat kecantikan tidak pada apapun yang diliat adalah kesunyataan yang diterapkan kita harus menyadari. Perhatian penuh terhadap obsesi kita karena kemelekatan kita karena kilesha supaya kita menyadari itu karena sumbernya kemelekatan kita yang tidak kita sukai.
Apa yang dicapai oleh Buddha kebenaran itu didefinisikan kebenaran tertinggi ? bukan sesuatu yang mematikan ex jantungan, bukan suatu sihir terbuka itu bukan sulap padahal itu adalah kebenaran tertinggi. Seekor kodok yang tinggal dilautan dalam sumur. Diluar itu pemandangan baik laut itu banya tetapi dalam sumur suatu hari diajak keluar dia kaget karena itu diamati karena jantungan. Kebenaran itu seperti apa seseorang kameramen kita menonton bioskop orang awam film ini syutingnya bagaimana effect, lighting apa kebenaran secara film ini ilusi kita padahal kebenaran sejati itu ada kita tidak meninggalkan itu beda kita tidak bisa menerima seperti itu sunyata definisi kebenaran sejati segala sesuatu yang kita liat kebenaran konvensional karena tertutupi oleh debu jadi kita tidak perlu takut.  

Komentar

Postingan Populer