TEKNIK MENUKAR DIRI BY YM ATISHA
Menukar diri
dengan makhluk lain YM Atisha akan mengembangkan ajaran di Tibet setelah
kembali ke India tengah mengatasi kesalahan mereka dan mentasbihkan ajaran
meskipun beliau mengetahui ajaran tetapi tetap menghormati, Guru Atisha
mengajarkan kembali Tipitaka, ajaran mantrayana, sutrayana penyebaran buddhist
di Tibet sedang menurun dan menaikan ajaran Raja Tibet sangat tidak senang
karena Tibet sedang menurun tidak ada perbedaan sutra dan mantra setelah lama
ditahan Latsunjangchubo kalau membebaskan rajamu itu harus membawa kebebasan
100 emas dengan berat badan raja dan harus dengan berat kepala raja. Raja
berpesan untuk mengundang YM Atisha agar beliau datang ke Tibet.
Emas ini pergi
ke India untuk Ym Atisha suruh datang dan raja berharap semoga mereka ketemu
dikehidupan selanjutnya Latsunjangcubo mengundang kembali YM Atisha ingin
menegakkan ajaran buddhism sesungguhnya dan seharusnya mengundang YM Atisha
dari India untuk datang ke Tibet mencari emas itu ibarat mencari kutu domba
Sang Raja menangis didepan jubahnya karena kesedihannya untuk mendapatkan YM
Atisha ke Tibet YM Jangcubo siapa sih yang mengundang ternyata Natsholosawa
hormat kepada Sang Triratna semoga tanah bersalju mengembangkan karma baik
supaya terhindar dari halangan jangan beritahu untuk menemui orang orang untuk
mengambil ajaran ternyata ada tetua Ratnapala itu tidak bisa mengundang ke
Tibet karena kalau ketahuan Ratnapala itu bisa sulit mengundang ke Tibet,
ketika YM Atisha sampai di Tibet sangat senang Raja menyambut YM Atisha tetapi
beberapa orang menolak ajaran sutrayana dan mantrayana.
Guru Atisha
datang ke indonesia selama 13 bulan ke pulau emas adalah sumatera YM Atisha
memiliki kualitas 18 bulan aja mengenai pencerahan sudah ada batin pencerahan
adalah jalan penting. Setelah mendarat di pulau emas Atisha bertemu beberapa
murid bertanya kepada para Yogi di Suvarnadvipa jadi sebelum mendekati guru
tersebut Guru Atisha menyelediki terlebih dahulu terhadap Guru Suvarnadvipa. YM
Atisha melihat penyambutan dari Guru Suvarnadvipa mereka serupa satu sama lain
62 samanera membangkitkan keyakinan yang luar biasa Guru Atisha sukacita terhadap
itu semua, Guru Suvarnadvipa menyambut YM Atisha menyambutnya dengan Atribut
Kebiksuannya sangat agung para dewa sangat senang, YM Atisha memohon ajaran
kepada Sang Guru insturksi unik batin pencerahan Guru Santideva membabarkan
ajaran dari Guru Manjushri ajaran tentang sikap pencerahan batin.
Menguasai topik
yang sangat sulit abhidhamma ketika Guru Atisha menganggap mahkota ajaran
mempelajari semua 18 kitab oleh Atisha semuanya sudah didapatkan pikiran ini
muncul apa jalan paling cepat melihat isatadewata latihlah dirimu untuk
mempelajari bukan mencapai pencapaian agung siddhi bukan melihat Gunung /
meditasi seperti Gunung ambilah mahakarunika bersumpahlah untuk berniat
mengosongkan samsara seperti boddhicitta beliau seorang pradhaksina beliau
harus melatih diri untuk batin pencerahan Guru Atisha mendengarkan bahwa
siapapun yang ingin batin dengan cepat oh badantha seseorang yang ingin mencapai
cepat batin pencerahan dan pencerahan yogi seseorang batin pencerahan yang bisa
mencapai pencerahan.
Kota kerajaan
tersebut 66.000 kepala keluarga. Namun YM Atisha meninggalkannya membuangnya
seolah olah ludah yang menjijikan seperti diistana itu dimasa sekarang ini
tinggalah kehidupanmu. Kalau kita pikirkan ditawarkan kekayaan berlimpah jauh
lebih besar kemelakatan tapi beliau bisa melepaskan kehidupan duniawi. Kita
begitu sulit melepaskan barangnya. Mereka rela meninggalkan kerajaan tersebut
jadi kita harus bisa merenungkan kenapa kita tidak bisa tinggalkan kehidupan
sehari hari setelah dengan rasa jijik beliau mempelajari 7 tahun hanya saya
sendiri akhirnya kesombongan ini akan sirna harus mengikuti jadi biksu beliau
mengambil biksu setelah melayani 7 guru beliau belajar seluruh risalah.
Kembalilah ke sana Chandragarbha sangat baik engkau kembali saya pergi untuk mencari
kesucian guru kekurangan samsara selalu dibicarakan. Beliau menjawab sekian
lama saya tidak ada hasrat menjadi pemerintah.
Saya akan pergi
sekarang menuju hutan 1000 pasukan berkuda, pergilah mengunjungi guru Rahula
beliau terlihat oleh Sang Guru. Tirtakha pengikut ajaran non buddhist Guru
Rahula mengajar Tantra. Saat ditanya murid Guru Rahula sesekali sebagai pandita
agung, oh Guru Suci dengarkan kesedihanku meskipun aku mengunjungi Sang Guru
mohon bebaskanlah aku dari membelenggu ini beliau juga memberi nama mahasila
Guru Rahula memberikan 8 pertapa yang tidak memakai baju dan menyeramkan semua
orang sangat takut para Yogi akan menemui ayah: kalau saya ambil hanga
sementara kalau saya tidak ambil akan hidup lebih lama kekuatan pelempar dari
karma berdoalah agar bahagia bersama. Keesokan nabi beliau datang ke guru
Avalotipa mendengar, merenung, dan memeditasikan untuk pencerahan.
YM Atisha berdoa
setelah mendapatkan ini saya bisa melindungiku tidak terbelenggu dengan rumah
tangga, memandang penuh welas asih, bahkan suatu kejadian ini mampu
mengutarakan keyakinan tisarana dan membangkitkan batin pencerahan pangeran 3
tahun astrologi 6 tahun agama dalam dan agama luar dalam buddhist luar non
buddhist hanya 3 orang saya naropa dan santipa bahkan di india semuanya serius.
11 tahun pangeran menolak terhadap samsara jangan melekat oh makhluk suci dari
Dewi Tara menunjukkan / hadir dalam sebagai gadis kulit gelap jangan
terperosok melekat hasrat hidup ini, samsara itu seperti gajah itu sulit bangun
/ lepas, melekat pada samsara secara keseluruhan. Mereka tidak membawa
kesalahan tetapi para Guru akan menurunkan ajaran harus sebaliknya untuk
mempraktikan 3 ajaran Gelugpa= Gendenpha.
Tiga pintu untuk
melaksanakan tubuh, ucapan, dan batin beliau juga mengirimkan ke widyakokila
tua guru avakudipa. Jumlah dan urutan sudah pasti harus dimeditasikan dengan
baik jika tidak teratur itu tidak akan bermanfaat praktik meditasi harus tepat
supaya bermanfaat praktik meditasi harus tepat supaya bermanfaat baik ajaran
umum dan pribadi dari ajaran ini masing masing 2 pusat dari 2 guru besar di
india biarawikramasila dan keagungan sumber ajaran yang disajikan sumber percaya
keagungan, metode murid menurut tradisi lisan itu harus diikuti jika tidak
diikuti tidak akan bisa. Sumber ajaran memilih ajaran suatu dhamma yang
diajarkan, sumber ajaran dibabarkan oleh sang Buddha Pandita, meditasikan dan
realisasikan maknanya, tidak hanya mengambil dhamma palsu itu tidak bisa
memperoleh realisasi apapun sumber terpercaya harus dimulai oleh guru spiritual
/ mulai dari Sang Buddha silsilah pandangan bebas dan aktivitas dalam beliau
mengajarkan ajaran ini ke Tibet YM Atisha bertanggung jawab itu langsung
diajarkan dari Sang Buddha. Wilayah berbatasan mengelilingi lingkungan tersebut
disertai banyak tanda yang dimiliki mereka adalah rakyatmu kata ibunda pangeran
semoga mereka terlahir seperti saya semoga mereka semua di dharmasuci.
Komentar
Posting Komentar