SHARING MEDITASI KETENANGAN BATIN
Meditasi ketenangan batin pada satu objek ada 6
kualitas mengurangi kesibukan sehari hari saat mulai meditasi samantha ada 5
kesalahan kemalasan, tidak memulai, ada 4 penangkal kemalasan seperti keyakinan
muncul dari memahami aspirasi, upaya yang berjuang, muncul melupakan instruksi
kita udah dapat objek tapi hilang hilang.
Tidak memegang kuat objeknya menangkalnya
dengan kekuatan ingatan adalah kemampuan batin menghindari melupakan harus kuat
memegang objek yang ketiga, kekenduran & ketidakrangsangan tidak bisa
mempertahankan objek ingatan mampu ke meditasi tapi kualitas jernihnya kurang.
Jernihnya ada tapi kualitas meditasinya kurang, Samantha penting untuk masuk gerbang
vipassana untuk memahami sunyata, latihan ini dulu baru bisa masuk sunyata
latih konsentrasinya kita cara mengatasi kekenduran & ketidakrangsangan
kewaspadaan gagal menerapkan penangkal dengan membangktikan batin apapun
kesalahan kelima terus menerus menerapkan penangkal yang tidak diperlukan.
Metode sesungguhnya melatih samantha objek yang
disarankan tubuh Buddha Satthi / Smrti: keyakian. Mengatasi kekuatan ingatan
konsentrasi samantha latihan saja kita perlu memegang objek Buddha jangan
sampai lepas sama batin yang tidak teralihkan, boleh dibangkitkan kembali
smrtinya perlu dengan pegang pikiran yang kuat seperti memegang mala benar
benar memastikan tasbih yang kuat untuk dipegang bukan lemah serta jangan
ngantuk. Itu instruksi yang penting kalau bisa memastikan objek yang kuat,
stabilitas yang udah tercapai itu dengan baik lakukan secara terus menerus, 5
menit jangan perpanjang waktu itu bisa meningkatkan kemampuan meditasi berusaha
konsentrasi kita terlalu berusaha juga salah.
Rileks mesti mencapai keseimbangan ini lebih ke
praktik vipassana, bagaimana cara melatih diri dalam pandangan mendalam yang merupakan
inti & kebijaksanaan, bagaimana realisasi untuk dikembangkan aku yang harus
disangkal, jangkauan logis aku tidak sama memastikan objek harus disangkal,
seperti apa kita memandang diri kita ada aku & orang lain eksistensinya
bagaiamana? Aku yang hadir dalam ketergantungan 5 skandha itu ketika kita merasakan
5 skandha itu tubuh perasaan, kesadaran, persepsi, bentuk, perasaan kalau
dicopot akunya tidak ada perasaan merasakan senang, sedih, dll. Aku muncul
disaat bahagia, aku berjalan, sakit kepala, aku muncul saat makan bahagia, itu
muncul aku sedang bahagia tanpa ada hal hal yang lain aku tidak muncul. Aku
bergantung dengan faktor lain saat jalan sakit kepala bahagia aku ini muncul
dengan sendirinya tidak bergantung, padahal lain itu disangkal aku muncul
dengan faktor lain, sikap mencengkram bawaan itu pada saat bebas kaya muncul
aku tidak gantung dengan hal lainnya, bahwa cengkraman dari mulai waktu tanpa
awal untungnya kita ubah sekarang aku muncul dalam diri kita dalam bawah sadar
aku yang berdiri sendiri itu sudah salah cengkraman bawaan objek.
Yang harus disangkal kayak kita lagi diatas
genting aku yang mau jatuh, aku yang berdiri sendiri tubuh aku / batin aku /
perasaan aku tapi bukan aku yang seakan akan bebas dari faktor lain, itu yang
harus disangkal. Jakarta berdiri dari semua faktor yang ada didalamnya bukan
Jakarta itu sendiri Jakarta itu bukan eksistensi sejati, kita bukan melihat
faktor pembentuknya itu tapi liat orang itu tubuh sendiri, padahal ada 5
skandha yang lalu kita beri label itu orang kita harus bukan melihat aku
yang ada orang datang dari diri sendiri, aku terputar itu dalam lingkaran
samsara ini karena bawaan masa masa sebelumnya itu belum kita liat apa adanya
belum paham sunyata. Maka kita terus menerus mengumpulkan kilesha kilesha kita
karena mencengkram aku itu dari rangkaian kilesha muncul 12 mata rantai, kita
belum putuskan kalau kita udah memahami baru bisa diputuskan bukan melihat
orang yang berdiri sendiri bukan dengan faktor pembentuk, menentukan jangkauan
logis kalau aku itu sejati / fenomena sejati aku kan skandha skandha 2 premis
aku = 5 skandha ada 2 kemungkinan aku = 5 skandha / aku tidak sama dengan
skandha aku berdiri sendiri tanpa objek kendi sebenarnya kendi ada tidak? Kendi
itu bukan hanya 1 faktor kayak kendi cuman ada leher, kendi atau apa tapi semua
faktor pembentuk itu baru bisa dibilang kendi karena terdiri dari beberapa
bagian.
Kalau aku tidak ada juga tidak bisa aku yang
bukan berdiri sendiri kalau seperti aku = skandha aku tidak sama dengan skandha
semua salah penggembala sapi semua sapi hilang itu salah. Contoh lain mobil
=ban bukan juga aku 5 skandha sama dengan tubuh, perasaan itu semua menjadi faktor
pembentuk jika 5 skandha = aku bukan karena skandha jamak, aku = skandha salah
aku berbeda dengan skandha tangan luka tangan saya sakit, aku berbeda
dengan skandha tidak akan, bilang tanganku sakit pas terkena panasa aku sakit
itu memiliki perasaan yang sama aku = perasaan tidak berbeda karena kalau
berbeda aku tidak mungkin bisa merasakan sakit, aku tidak sama dengan perasaan
aku sama skandha berbeda semua dicopotin satu satu akan menemukan akunya? Satu
itu tidak ada mobil beda dengan faktor pembentuknya tidak akan terbentuk jadi
semua harus satu faktor pembentuk harus mendapatkan harus ada aku untuk menghilangkan
tujuan itu untuk menghilangkan bukan keduanya maka aku sejati itu salah jangan
bermimpi realisasi itu muncul spontan / tidak dalam kehidupan sehari hari harus
dalam baru meditasi jangan mimpi kalau paham kepala melihat semua objek sebagai
ilusi pertahankan meditasi itu analisis dari awal tidak ada konsisten /
eksistensi.
Realisasi sebagai ilusi bawa ke meditasi
vipassana bukan konseptual tapi analisa dalam meditasi, kayak lihat badut sulap
itu realisasi sifat sebagai ilusi. Aku sejati namun sudah berhasil tanpa aku
masa sebagai ilusi fenomena sebagai sesuatu sejati namun kita berhasil
mendapatkan meditasi itu hanya ilusi, fenomena semuanya ada rupa, perasaan
semua fenomena itu, rupa sejati atau tidak sejati rupa terdiri dari atom atom
memastikan non substantif eksistensi non inheren bagian / rupa, bagian ada
kumpulan bagian tasbih kumpulan bagian bagiannya biji tasbih kumpulan bagian
bagiannya, kumpulan biji tasbihnya kalau bagiannya biji tasbih atom pun itu
masih ada bagian lagi kalau dibelah tidak akan habis bagian itu banyak sekali.
Fenomena komposit tidak ada komponen yang tidak
memiliki bagian bagian kepala kumpulan bagiannya dari kepala semua fenomena,
tidak sama dengan sejati karena banyak bagian bagiannya ini berlaku memiliki
rupa / arupa waktu mental pada waktu pagi masuk hall, sore masih dihall tapi
apa sama? Bukankah faktor mental dari hall sampai sekarang beda bukan yang pagi
tadi, aku itu kesinambungan yang sama.
Komentar
Posting Komentar