KERTAS SEMBAHYANG


Belakangan ini penulis melihat di facebook banyak yang mempermasalahkan kenapa membakar kertas sembahyang, nah kalau kita lihat sejarahnya pada masa pemerintahan Kaisar Lie Sie Bien ( Lie She Min) dari Kerajaan Tang di Tiongkok. Beliau adalah seorang kaisar yang adil dan bijaksana serta pemeluk Agama Buddha yang taat sehingga beliau dicintai oleh rakyatnya. Nah disini awal mulanya kaisar untuk berpura pura sakit parah, lalu meninggal, dengan demikian semua orang kaya dikota raja akan berkumpul untuk melayat, lalu beberapa hari setelahnya kaisar hidup kembali, beliau bercerita bahwa perjalanan panjang menuju neraka lalu sang kaisar bertemu ayah, bunda, dan sanak keluarga serta teman teman kaisar yang telah lama meninggal dunia. Dimana dikisahkan bahwa kebanyakan dari mereka menderita kelaparan & kehausan serta serba kekurangan, padahal dulu semasa hidup hidupnya senang dan mewah.
Nah inti ceritanya kaisar menganjurkan bagi keluarga, yang masih hidup mereka membuat rumah rumahan, uang uangan dll nah dari sinilah sampai sekarang umat Buddha identic membakar kertas sembahyang mereka percaya kalau uang emas dibakar itu untuk para dewa & dewi atau sering kita bilang kertas sembahyang / siukim / kimcoa, nah bagi para leluhur dibilang kertas perak atau gincoa, dan beragam lagi aneka uangnya dan aksesorisnya bagi para leluhur. Nah kami ambil dari sumber: www.zeropromosi.com/2017/01/asal-usul-tradisi-bakar-rumah-dan-uang.html disini ceritanya lebih panjang lagi. Lalu apa manfaatnya bagi kita berikut ada beberapa manfaatnya:
·         Membantu orang yang membuat kertas tersebut
·         Membuat terus jalannya tradisi
·         Mampu mengurangi kepelitan kita dalam membeli kertas itu
Banyak juga yang bilang kenapa kita tidak bersedekah / berdana / beramal ya memang bisa sama aja tetapi karena identic dari dulu umat Buddha Mahayana, khususnya selalu membakar kertas sembahyang jadi sampai sekarang dikenal bahwa umat Buddha itu selalu membakar kertas.
Kalau kita ingat pada era orde baru kita orang tionghoa belum diizinkan berdirinya agama Khonghucu dan Tao jadinya semua digabungkan lah ke agama Buddha atau yang lebih sering dikenal Tridhamma atau tiga ajaran mungkin ada dibeberapa kelenteng kalau kita pergi ada Trinabi Agung yaitu Nabi Khonghucu, Buddha Amitabha / Buddha Sakyamuni, Kongco Thai Sang Loo Kun nah itulah dulu tiga ajaran ini yang mempersatukan umat jadi umat agama Buddha sekarang nah dari sini juga akhirnya semua mengira oh Kelenteng itu tempat sembahyang umat Buddha padahal bukan tempat sembahyang umat Buddha ya hanya vihara / cetiya sedangkan kelenteng atau bio itu umat Tao dan Khonghucu nah jika masih memeperdebatkan kenapa membakar kertas sembahyang, intinya begini kalau kita tidak melestarikan membakar kertas sembahyang itu kasihan juga pabrik rumahan yang membuat kertas itu, maka lebih baik kita rubah cara pikir kita dengan oh kita membeli kertas sembahyang ini untuk membantu ekonomi mereka.

Komentar

Postingan Populer