AGAMA TOLERANSI TANPA FANATISME BY UNKNOWN
Ajaran buddha dapat dikatakan bebas dari segala bentuk fanatisme. Ajaran buddha bertujuan untuk menghasilkan perubahan internal dengan jalan penaklukan diri sendiri; bagaimana mungkin ajaran buddha dikatakan mencari kekuasaan, keuntungan, atau bahkan bujukan untuk berpindah agama? Buddha hanya menunjukkan jalan keselamatan, selanjutnya terserah setiap orang untuk memutuskan akan mengikutinya atau tidak.
Bagaimana bila membaca kitab agama lain? Boleh, tidak ada larangan sama sekali, sebab dengan begitu kita dapat menambah wawasan. Teladan luar biasa dari toleransi umat buddha ditunjukkan oleh kaisar asoka. Salah satu dekritnya terukir di batu karang, yang masih ada sampai hari ini di india, demikian artinya seseorang seharusnya tidak hanya menghormati agamanya sendiri dan mencela agama lain, tapi juga harus menghormati agama lain karena satu dan lain hal dengan bertindak demikian, seseorang membantu agamanya sendiri untuk tumbuh sekaligus memberikan pelayanan bagi agama lain.
Dengan bertindak sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi agamanya sendiri sekaligus merugikan agama lain. Asoka suatu ketika, seorang pengikut agama lain menjadi yakin bahwa pandangan buddha adalah benar dan pandangan gurunya adalah keliru, dia memohon kepada buddha untuk menerimanya sebagai murid-nya. Namun buddha memintanya untuk terlebih dahulu mempertimbangkannya kembali dan tidak tergesa-gesa ketika orang tersebut mengungkapkan hasratnya kembali, buddha memenuhi permintaannya dengan syarat dia meneruskan dukungan dan rasa hormatnya kepada gurunya yang dulu.
Komentar
Posting Komentar