MARILAH BERDANA DENGAN CARA YANG BENAR, AGAR SEJAHTERA SEBAGAI MANUSIA, SEJAHTERA KEMUDIAN, DAN BEBAS DARI PENDERITAAN BY @DHARMAXINJING PERBEDAAN DARI JENIS KEKUATAN KARMA WEJANGAN WELAS ASIH GURU AGUNG BUDDHA CIKUNG
Wahai Murid ! Datang ke dunia di kehidupan manusia, ada tidak merasa sangat menderita ? Di tengah penderitaan ada kebahagiaan, Di dalam kebahagiaan membawa penderitaan. Kita semua adalah murid dari Satu Guru yang di kehidupan lampau ada menjalin Satu Jodoh Suci, Jalinan Sebab Jodoh Suci ini UNTUK DATANG MELAKSANAKAN TUGAS BESAR PELINTASAN GLOBAL TIGA ALAM, SEKARANG GURU DATANG MENJELASKAN KEPADA KALIAN TENTANG 「PERBEDAAN DARI JENIS KEKUATAN KARMA Duluan menjabarkan tentang 「Karma Leluhur」kalian :
Kebajikan, Balasan Rejeki/Berkah, yang diwariskan Leluhur, akan ditampung dan diterima oleh anak-cucu ; Jika Leluhur tidak menyisakan Berkah/Rejeki dan Malah Menyisakan Karma, maka anak-cucu yang akan Mewariskan Karma Leluhur. Maka dikatakan, jika Leluhur melaksanakan Dosa Pembunuhan, maka generasi yang menanggung dosa ini akan sangat menderita. Maka Membina diri itu sangat Penting, Tidak peduli kamu membina diri di kalangan ajaran mana, karena membina diri itu untuk melunasi Sebab Akibat, Tujuan untuk Melunasi/mengakhiri Ikatan dendam dan kebencian dari kehidupan masa lampau, jika sudah tiada tagihan hutang, maka seumur hidup akan ringan/bebas hutang dan hidup damai, Mewariskan Kebajikan untuk Melindungi Keturunan dan Generasi selanjutnya.
Bahasan Selanjutnya
「Karma Keluarga」:
Penyebab bisa menjadi satu keluarga adalah Bibit yang ditanam tanpa sadar beberapa kehidupan lampau,
KEHIDUPAN SEKARANG BISA MENJADI SATU KELUARGA KARENA KEHIDUPAN LAMPAU TELAH MENINGGAL MEMBAWA BEBAN DOSA KARMA, TIADA DOSA KARMA MAKA TIDAK AKAN TERLAHIR JADI MANUSIA, TIDAK PEDULI JODOH BAIK MAUPUN JODOH BURUK, BISA TERLAHIR MENJADI SATU KELUARGA SEBENARNYA TUJUAN UNTUK MELERAIKAN/MENYELESAIKAN IKATAN DENDAM, MASIH ADA LAGI YAITU MENYELESAIKAN KARMA KALIAN.
Kadang kala kalian bisa berdebat/bertengkar, kadang kala itu disebabkan oleh Karma kalian. Jangan mengira diri sendiri sudah membina dengan sangat baik, Jangan mengira Karma sudah terbayar lunas, Para Murid harus mengerti, Karma lama belum lunas malah menciptakan Karma baru. Membangun sekeluarga untuk membina diri , maka karma dalam sekeluarga lebih cepat terlunasi. Jika sekeluarga hanya seorang membina diri, maka menanggung bebas karma akan bisa sangat menderita. (Seperti kita hutang orang 10.000, jika sekeluarga 4 orang dan masing-masing bayar 2.500, maka hutang akan cepat terlunasi dan beban tiap orang tidak berat. Jika hanya 1 orang yang membayar hutang maka beban akan berat dan lama terlunasi).
Ketiga 「Karma Perorangan」:
Selama 60.000 tahun, telah membunuh mahluk hidup tak terhitung jumlahnya, memasak mahluk hidup yang tak terhitung jumlahnya, kalian sendiri pikir sudah makan seberapa banyak? Dendam dan Kebencian sudah terhutang seberapa banyak? Lagi dosa mulut yang selalu menciptakan karma, pikiran yang menciptakan karma, perkataan yang menciptakan karma, didalam pembinaan ada tidak telah melukai orang? Ada tidak telah menjatuhkan orang? Kalian sendiri pikir-pikir. Karma itu kalian sendiri yang menciptakan. Maka harus diri sendiri menyelesaikan. Membayar hutang sendiri, melunaskan karma sendiri. Karena Karma itu Adil. Hukum Langit itu sangat ketat. Harus mengerti Hakekat Kebenaran ini.
Keempat 「Karma Orang」:
Tahukah kalian, bahwa mungkin karena ketidaktahuan kalian telah menangggung Karma Orang Lain.
Kepada para murid yang suka membantu orang lain, sering mengatakan :
「Mari Saya Bantu Kamu」. Kamu mau membantu dia apa?
Membantu dia bayar (bayar hutang karma? )
「Kasih Saran saja」itu paling baik, yang Melaksanakan itu kamu, Keputusan juga ditangan kamu.
JANGAN MEMBANTU ORANG MEMBUAT KEPUTUSAN dalam masalah apapun, Sakit/Penyakit biarkan orang lain yang menanggung sendiri dan mereka sendiri yang menyelesaikan hutang karma mereka, mereka sendiri yang harus menyelesaikan. Bukan kalian yang campur tangan. Para Bodhisatva saja tidak berani campur tangan Karma orang, apalagi kalian! Kadang kala disaat menyempurnakan orang, di saat melintaskan orang, bahasa/kalimat yang dilontarkan keluar itu sangat penting, Bencana keluar dari mulut, membina mulut membina kebajikan, disaat mau mengatakan Satu kata berpikir jernih dulu baru diucapkan. Kalau tidak, maka bencana datang dari mulut.
Guru katakan lebih detail, dengan contoh :
「kamu kenapa? Mari saya bantu kamu」
「mengapa kamu bisa jadi begini? mari-mari saya tolong kamu」
「kamu buat begini lah baru benar」
JANGAN MEMBANTU ORANG MEMBUAT KEPUTUSAN.
「Saya sarankan ke kamu, kamu merasa bagaimana ?」
「dengan buat demikian, kamu sendiri merasa sudah cocok ?」
Kalian tidak memiliki Misi itu, maka jangan membantu orang lain dalam mengobati penyakit, Seorang Dokter ada Misi Dokter. Jangan karena mengerti sedikit ilmu pengobatan, maka bilang mari saya bantu mengobati, lihat-lihat, kalian bagaimana bisa tahu atau tidak bahwa itu
「penyakit karma 」? Ataukah hanya sebagian gejala penyakit biasa? Kalian seharusnya menyarankan orang pergi lihat dokter.
Nah di dunia mengapa harus ada Dokter? Karena ada Misi mereka untuk pergi menolong orang. Semua Profesi di lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab masing-masing, itulah Misi Mereka. Bagi yang tidak ada maka jangan dipaksa. Harus dipahami Jangan sampai membebani diri dengan hutang karma orang lain sampai masih tidak tahu !
「Karma」, Guru telah menjelaskan 4 jenis Perbedaan Karma yang merupakan di kehidupan lampau kalian ada menciptakan Karma dan membawa hutang karma yang belum selesai sampai kehidupan sekarang ini, Kalian dimasa pembinaan diri haruslah menyelesaikan penyebab karma, hasil karma, tuntaskan sebab akibat, tuntaskan Dosa, mengertikah?
(Guru Suci hanya mengajari kita dengan memberi saran. Bukan tidak boleh membantu. Membantu memberi saran, jangan sampai menggangu karma orang yang akhirnya diri ikut terbeban).
(Bagi yang mempercayai Karma. Mungkin sebagian orang bisa berpikir dan mengatakan yang terdapat dalam ajaran lain mengatakan "Jangan Takut Bila Bukan Bagian dari Karma". Tapi siapakah bisa menjamin Karma yang datang itu bukan bagian dari diri sendiri maupun dari pihak keluarga dan leluhur?…hanyalah Kita Tidak mengusik Karma orang lain itulah yang disebut TIDAK AKAN TERJADI APA-APA DENGAN MU BILA BUKAN BAGIAN DARI KARMA KAMU ).
Komentar
Posting Komentar