RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA BUKU 3 HAL. 3453 BY UNKNOWN

 

🙏🙏🙏 

Pada suatu saat, Ananda Thera bertanya kepada Sang Buddha, apakah ajaran dasar yang diberikan kepada para bhikkhu oleh para Buddha terdahulu adalah sama seperti yang diajarkan Sang Buddha sendiri sekarang. Kepadanya Sang Buddha menjawab bahwa ajaran  yang dibabarkan oleh seluruh Buddha adalah seperti yang diberikan pada syair berikut ini : 

 

“Sabbapāpassa akaraṇaṃ kusalassa upasampadā 

Sacittapariyodapanaṃ etaṃ Buddhāna sāsanaṃ 

 

Khantī paramaṃ tapo titikkhā, 

Nibbānaṃ paramaṃ vadanti Buddhā, 

Na hi pabbajito parūpaghātī 

Samaṇo hoti paraṃ viheṭhayanto                                                      

 

Anupavādo anupaghāto pātimokkhe ca saṃvaro 

Mattaññutā ca bhattasmiṃ pantañ ca sayanāsanaṃ 

Adhicitte ca āyogo etaṃ Buddhāna sāsanaṃ.” 

 

Tidak melakukan segala bentuk kejahatan, 

Senantiasa mengembangkan kebajikan 

Dan membersihkan batin; 

Inilah Ajaran Para Buddha. 

 

Kesabaran adalah praktek bertapa yang paling tinggi. 

“Nibbana adalah tertinggi”, begitulah sabda Para Buddha. 

Dia yang masih menyakiti orang lain 

Sesungguhnya bukanlah seorang pertapa (samana). 

 

Tidak menghina, tidak menyakiti, 

Dapat mengendalikan diri sesuai dengan peraturan, 

Memiliki sikap madya dalam hal makan, berdiam di tempat yang sunyi 

Serta giat mengembangkan batin nan luhur; inilah Ajaran Para Buddha. 

Vimalātherīgāthā 

Syair-Syair Vimalā Therī 

Sang Mantan Wanita Penghibur 

 

Dimabukkan oleh penampilanku, 

Sosokku, kecantikanku, kemasyhuranku, 

Dan karena kemudaanku, 

Aku merendahkan perempuan lain. 

 

Aku merias tubuhku, 

Begitu indah, dirayu oleh orang-orang dungu, 

Dan berdiri di pintu rumah bordil, 

Bagaikan pemburu memasang perangkap. 

 

Aku bertelanjang untuk mereka, 

Memperlihatkan banyak harta karun milikku. 

Menciptakan ilusi rumit, 

Aku tertawa, menggoda para laki-laki itu. 

 

Hari ini, setelah berkeliling menerima dana makanan, 

Dengan kepala tercukur, mengenakan jubah luar, 

Aku duduk di bawah sebatang pohon untuk bermeditasi; 

Aku telah memperoleh kebebasan dari pemikiran. 

 

Segala belenggu terpotong, 

Baik manusiawi maupun surgawi. 

Setelah menghapus segala kekotoran, 

Aku telah menjadi sejuk dan padam. 

Komentar

Postingan Populer