BAKTI KEPADA ORANGTUA (1 DARI 5) " ORANG TUA " BY VEN. NARADA MAHATERA

Ada empat ladang tempat berbuat kebajikan," kata Sang Buddha, yaitu; sang buddha, para arahat, Ibu dan Ayah, para buddha adalah kusuma kemanusiaan. Jarang sekali mereka muncul di dunia ini. Hanya pada masa adanya Buddha maka murid-murid suci bermunculan. Tetapi ibu yang baik serta ayah pencinta biasanya terdapat di setiap rumah. Biasanya mereka dengan mudah dan gampang sekali dijadikan ladang pembuatan jasa dan rasa terimakasih dari anak-anaknya. Walaupun hanya sedikit ditanamkan pada ladang yang subur ini, akan memberikan hasil yang melimpah. 

Sungguh berbahagia sekali bagi anak-anak yang mendapat berkah untuk dapat bersama-sama dengan orangtua mereka, sehingga mereka dapat menunjukkan rasa cinta dan terimakasih kepada mereka. Menurut Sang Buddha, anak-anak sangat berhutang budi sekali kepada orangtua mereka, sehingga anak-anak tak dapat membalas jasa-jasa beliau tersebut, walaupun mereka memikul ayah dan ibu di kedua bahu mereka, serta memberikan dan melayani semua kebutuhan mereka selama seratus tahun, anak-anak tetap tak dapat membayar atau membalas jasa-jasa mereka, walaupun anak-anak memberikan permata setumpuk setinggi pinggang serta memberikan semua kesenangan di dunia ini. 

Dalam kitab-kitab kuno juga memuji kedudukan orangtua dengan mengatakan bahwa seorang guru agama adalah sebanding dengan sepuluh guru biasa, ayah sebanding dengan seratus guru agama, sedangkan ibu sebanding dengan seribu ayah. Mengapa orangtua sangat dipuji-puji oleh guru-guru yang lampau hal itu dapatlah kita maklumi. 

Alasannya tak sulit dicari, orangtua yang baik memberikan miliknya yang paling baik kepada anak-anaknya. Mereka melupakan diri mereka, dan hanya memperhatikan kesenangan dan kebahagiaan anak-anak saja, mereka dengan mudah menghabiskan harta yang mereka peroleh dengan susah payah demi pendidikan anak-anak mereka, kesenangan orangtua hanya bilamana melihat anak-anak maju, hidup damai dan bahagia, pada waktu untuk pertama kali melahirkan ibu menderita sekali dan tak memperdulikan nyawanya, ibu membesarkan anak-anaknya dengan darahnya, tanpa istirahat di malam hari untuk menjaga anaknya. 

Tak dapat dibayangkan penderitaan yang dialaminya sewaktu memelihara anaknya  Ibu menderita sakit bila anaknya sakit. Bila anak bahagia mereka pun turut bahagia Anak-anak adalah bagian dari hidup para ibu, Anak-anak adalah harta mereka yang tak ternilai harganya, Anak-anak adalah  merupakan sumber suka-duka mereka Tanpa anak-anak, mereka kesepian, sedih  dan menderita, Sekarang, apakah ada cara untuk membalas jasa-jasa orangtua yang tercinta itu? Ya, ada, yaitu dengan mencegah mereka berbuat kejahatan, menganjurkan mereka berbuat kebaikan dan bersusila, dan menjadi teladan untuk hidup yang baik, Anak-anak bukan hanya melayani dan memberikan kesenangan materi saja, tetapi harus memberikan kesenangan materi saja, tetapi juga harus memberikan kesenangan bathin atau rohaniah pula, Sebab, O anak-anak yang baik, jadilah anak yang dengar kata dan patuh kepada orangtua yang sangat berharga sekali pada kehidupan kita ini, Hormatilah mereka setiap hari seperti telah dilakukan oleh Raja Agbo pada masa yang lampau.

Perhatikanlah kemauan mereka dan jangan menyakiti hati mereka, Bahagiakanlah dan jangan menyakiti mereka. Jagalah kehormatan nama orangtua dengan kita bersikap susila dan mulia, Tunjukkanlah bahwa kau adalah anak yang patut dibanggakan oleh orang tuamu, apalagi dimasa mereka telah tiada. Janganlah merusak nama mereka walaupun mereka telah meninggal dunia. 

 

Komentar

Postingan Populer