ADAKAH PENCUCIAN DOSA BY BHANTE ADHICITTO
Semoga semua dalam keadaan bahagia, pada hari ini seperti biasa ada dhamma class bisa mendapatkan pengetahuan dhamma, kita bisa praktikan. Baik cara mendengar membaca mungkin ada diantara kita, sering menanyakan topik diatas dosa itu apa lalu adakah cara membersihkan dosa itu, dalam KBBI dosa itu yang melanggar hukum Tuhan / agama bila melakukan hal yang bertentangan, itu perbuatan dosa lalu perbuatan salah terhadap orang tua adat & negara, itu juga salah dalam pemahaman umum dulu waktu kecil jangan lakukan perbuatan buruk nanti dosa, bila melihat perbuatan salah ini mengacu pada kamma ini dilakukan dengan niat / kehendak pribadi, itu dilakukan diri sendiri faktor batin yang mendahului niat ingin melukai makhluk lain, ada beragam motivasi cemburu dendam ingin membunuh makhluk lain, itu karma & akibatnya dos aitu karma buruk jangan lakukan perbuatan jahat nanti berakibat karma buruk ada 4.
Dalam Angguttara Nikaya 4, dosa dalam bahasa Pali kebencian suatu kotoran batin yang ada dimakhluk / manusia, ada 3 kotoran batin batin. Itu belum capai kesucian seorang Anagami bila 1 hal ini dilenyapkan, tidak lahir dialam manusia lagi bisa lahir dialam murni bisa mencapai arahat, dalam Iti Utaka melenyapkan 1 hal bisa mencapai Anagami itu sekilas tentang dosa secara umum & khusus, ketika kita tahu ada noda batin itu dibersihkan dengan mencuci / melenyapkan, dengan praktik jalan tengah yang sudah dijelaskan memurnikan untuk diri sendiri juga mencapai pembebasan, manfaatnya ketika seorang terbebas dari kebencian bisa peroleh kedamaian, juga kebahagiaan sejati ini bisa menuju pembebasan dari derita dukkha nirodha, Sammavimutti kebebasan kamma yang sesuai dengan jalan tengah itu bisa mencapai pembebasan benar, seperti seorang arahat ada 4 jenis karma yang dinyatakan beliau.
Setelah Sang Buddha merealisasikan untuk dirinya sendiri, dalam Angguttara Nikaya 4;237 para bhikkhu ada 4 jenis kamma yang disampaikan Buddha. Jadi telah direalisasikan oleh Sang Buddha, ada karma gelap akibat gelap disini seseorang berkehndak melalui jasmani ucapan pikiran yang menyakitkan, lalu akibatnya lahir dialam yang menyakitkan kontak yang menyakitkan, ini merasakan sangat menyakitkan seperti makhluk neraka kamma terang akibat terang, aktivitas berkehendak dalam jasmani ucapan pikiran yang tidak menyakitkan sebagai konsekuensi yang tidak menyakitkan, menyentuhnya karena tersentuh perasaan yang tidak menyakitkan, sangat menyenangkan seperti alam dewa lalu apa kamma gelap & terang, berbuat kehendak jasmani ucapan pikiran menyakitkan & tidak menyakitkan seperti dialam manusia, dewa / alam lebih rendah.
Ada karma campuran, kadang dapat hal baik senang / akibat hal buruk tidak senang seperti dialam manusia, itu ada sebab kamma. Lalu apakah karma netral artinya kamma yang mengarah pada hancurnya kamma, jadi ada kamma yang menuju hancurnya kamma itu bisa direalisasikan langsung oleh Sang Buddha, kenapa kamma terang harus dilenyapkan karena bisa lahir dialam Samsara, karma yang keempat ini bisa melenyapkan karma buruk yang dapat mengarah pada alam samsara, niatnya untuk rasa terbebaskan bisa menuju Lokutara dhamma kalau sebelumnya masih lahir diduniawi, namun ada bebas yang ingin lepas dari duniawi memang alam surga manusia baik, tapi jika tidak diarahkan akan terus lahir lagi walau dikatakan lenyapnya kamma, tapi tetap berbuat hal bajik untuk arahkan bebas dari derita samsara bisa mencapai buah kesucian, terbebas dari samsara.
Kamma gelap ada 10 perbuatan, karma hitam orang yang melakukan pembunuhan pencurian asusila, ucapan bohong kasar memecah belah. Omong kosong niat buruk pandangan salah ada dalam sutta, pada hari upposattha brahmana Jamusoni berdiri didepan Sang Bhagava, mengapa engkau berdiri disana lalu menggunakan rumput kusa basah dengan praktik kasta brahmana, disini guru Gautama menjelaskan lagi pada hari Upposattha menggunakan pakaian linen, berbaring Batasan rumah api bangun 3x mempersembahkan minyak & mentega, mempersembahkan makanan itu sangat berbeda festival Pakco rohani lalu diberikan lagi, apa festival pakco rohani lalu brahmana bertanya pada Sang Buddha disni menjelaskan disini brahmana, siswa mulia membunuh adalah akibat buruk juga mencuri adalah akibat buruk meninggalkan membunuh & mencuri, lalu akibat seksual yang salah meninggalkan hubungan seksual yang salah, berbohong adalah hal yang buruk meninggalkan ucapan memecah belah, gosip juga ucapan kasar.
Jadi meninggalkan semua akibat, kerinduan juga meninggalkan karena kerinduan itu salah karena kondisi tamak, bisa memunculkan kerinduan. Seperti seseorang yang mengidam idamkan mangga, berfikir mangga ketika melihat mangga ada kerinduan yang mendalam bisa jadi mengambil itu kerinduan niat buruk, mempunyai hal itu aka nada akibat buruk karena kehidupan mendatang juga sama buruknya, akhirnya meninggalkan pandangan salah itu buruk maka turun dari pandangan salah, festival Pakcorohani tidak 1/16 dari festival Pakcorohani dalam ajaran Buddha, karena Pakcorohani pada brahmana itu masih duniawi praktik yang tidak mengarah pada noda batin, ini tidak sebanding dengan yang kecil praktik ini sangat rendah dibandingkan, praktik Pakcorohani yang mulia dari Sang Buddha.
Komentar
Posting Komentar