Q&A BY BHANTE ADHICITTO

 Bila ada perbuatan salah, yang belum kita minta maaf sudah meninggal bagaimana meminta maaf pada mendiang, ada pengetahuan kita berbuat salah dapat mengakui kesalahan diri sendiri, oh saya berbuat jahat pada orang yang sudah meninggal. Lakukan kebaikan atas nama mendiang berbuat baik, persembahkan makanan biarlah kebajikan yang diperoleh saya limpahkan pada beliau yang sudah meninggal, semoga mendiang mengetahui semoga beliau memaafkan itu bisa dilakukan, kita telah menyadari juga tidak lakukan hal itu jika ada 100 itu akan dapat kita rasakan, bukan tunggu meninggal ada akibat buruk yang bisa kita rasakan setelah orang itu meninggal, timbul penyesalan pernah berbuat salah berbuah diwaktu yang tidak tepat bisa limpahkan pada mendiang, dalam batin kita melakukan penyesalan semoga mendiang dapat hal yang baik, hingga dapat mengurangi karma buruk / penyesalan dalam Pancasila Buddhist melakukan hubungan seksual yang salah, jika tuang teh / air itu tidak melanggar jika selingkuh itu melanggar sila ketiga, jangan dibiarkan tahu itu perbuatan salah disadari jangan sampai melanggar sila ketiga, menikahi itu saling membahagiakan mencoba untuk menerima sesuai yang disepakati, agar tidak terjadi perbuatan yang salah.

Kalau sudah pemberkatan pernikahan, tidak melanggar sila yang sudah sah tapi jika tidak sah itu melanggar sila, kenapa bisa timbul pencucian dosa. Ada tindakan buruk takut akan akibat agar kejahatan itu tidak berbuah derita, maka mencari ajaran agar disucikan agar tidak hasilkan perbuatan yang menderita, namun jika ada desakan itu jika ingin manfaatkan situasi untuk menipu, dia juga bisa tertipu dianggap sudah bersih apa itu bisa percaya saja sama yang dipahami dianggap sudah diampuni, dosa terus berbuat bajik itu memang bisa buat motivasi hal bajik bisa berfikir keburukan, itu bisa hilang jika daya tarik itu tidak takut akibat buruk tidak takut & tidak malu berbuat jahat, maka kejahatan itu bisa terus muncul karena ad acara menetralkan, namun kita perlu tahu benarkah cara itu sesuai jika bisa selesai tiada akibat mudah sekali berbuat jahat / dapatmudah pencucian, tapi tiada seorangpun yang bisa membersihkan dosa itu, tidak bisa tanpa penghapusan oleh diri sendiri ini perlu bertekad dalam diri tidak bisa mengharapkan seperti itu, karena tidak ada usaha sejatinya tidak hilangkan kotoran batin, itu masih bisa diterima tidak terpengaruh ketika masih ada karma buruk tetap bisa berbuah.

Tetapi jika sudah melenyapkan, ada batin semua sudah dihancurkan capai kesucian itu telah sempurna, lobha dosa moha itu hancur noda batin lenyap. Itu telah mencapai pencucian noda batin itu yang sejati, tiada lagi derita bagi yang mencapai arahat dengan praktik jalan mulia ada 37 faktor pencerahan, bila terus dilatih bisa bebas dari derita dengan praktik jalan tengah hingga memunculkan bebas dari derita noda batin, ini yang bisa dihilangkan ini cara untuk lenyapkan derita, selanjutnya praktik sungguh sungguh dengan niat yang benar ketika muncul perbuatan yang dilakukan menyesal, lalu ingin mencari cara baca paritta / mantra mantra secara umum bisa tenangkan pikiran, bukan lenyapkan akibat karma buruk kalau memang ada setiap hari baca paritta, itu artinya bisa tenangkan pikiran penyesalan itu rintangan batin.

Cara pikir menyesal itu bisa berdiam diri, itu tidak membuat produktif dalam berbuat baik jika hilang menyesal, maka pikiran jadi nyaman. Rattana Sutta Manggala Sutta Karaniya Metta Sutta renungkan makna paritta, kalau Manggala Sutta mengajak praktik dhamma Rattana Sutta renungkan triratna secara keyakinan, tiada yang menyamai mustika triratna maka ada semangat praktik ajaran, Sattipatana Sutta lebih mendalam praktik meditasi kalau kerja cari waktu meditasi yang lebih intensif, agar lenyapkan noda batin kalau lupa tapi kalau praktik meditasi dengan benar, lenyap tidak perlu dengan doa mantra paritta itu deritanya bisa lenyap bisa sesuai dengan jalan tengah, limpahkan jasa harapkan dia bahagia baik yang masih hidup / yang sudah meninggal.

Jadi kita perlu tahu, supaya tidak menyakiti orang lain semua paritta baik untuk dibacakan pilih salah satu, yang khusus untuk lebih cocok. Pemahaman annatta ini tiada diri karma memang betul anatta, tapi akibatnya itu ada karma masing masing orang namanya konsep kebenaran secara umumnya, agar komunikasi lancar seseorang yang berbuat buruk diri ini juga yang menerima karma, sebab akibat itu secara hukum semua yang berkondisinya cukup akibatnya dirasakan, seperti regenerasi sel aku ini adalah yang dulu padahal sudah berganti itu secara pemahaman tiada diri yang sejati, tapi secara umum ada diri karma itu juga bisa berbuah jangan salah paham, semua dhamma itu bukan diri tapi keberadaan itu ada juga yang jadi muncul bisa dipahami, meditasi vippasanna jadi tidak salah hingga mencapai kesucian ketika melihat segala fenomena yang muncul lenyap.

Jadi attha yang tidak sejati, semua tiada diri ini hanya komunikasi itu perlu ditembus juga tentu setiap orang bisa mencapai, kemampuan tingkat arahat. Perlu perhatian bisa memunculkan batin yang mulia, mencapai batin itu bisa juga mencapai arahat pemurnian batin yang sesungguhnya, bukan pengakuan batin sudah murni seperti bhante Anggulimala sebelum jadi bhante, banyak sekali ia membunuh lebih dari 1.000 orang mendapatkan pengertian berlatih berjuang, hingga mencapai arahat berapa berat apakah tidak muncul penyesalan tentu muncul penyesalan, bukan untuk disesali tapi perlu diketahuilalu bersungguh sungguh agar bebas, seseorang yang sudah dipahami tapi penyesalan itu tiada bawa akibat apapun, ia mengingat tapi latih batin ke arah yang benar meditasi berdana berbuat baik timbulkan bahagia.

Dengan berbuat baik itu bisa menurunkan penyesalan, lalu ada tekad mengubah diri ke lebih yang baik, memaafkan diri maukan kita melakukan. Karena Avijja itu bisa memunculkan karma buruk, inilah sebab yang membuat kita menderita karena tidak tahu akibat buruk jadi penyesalan itu diketahui, disadari jadi tidak lakukan kesalahan yang sama tetap berbuat baik, meditasi memaafkan mereka limpahkan jasa jadi lebih tenang meditasi tidak terganggu hingga ke tahap lanjutan, meditasi dana laksanakan sila itu bisa kurangi dampak negatif renungkanlah hal yang baik, lakukan hal hal baik hingga jadi membuahkan kebahagiaan untuk selalu ingat hiri & ottapa, selalu merenungkan kalau marah itu memalukan lakukan perbuatan buruk memalukan.

Renungkan setiap saat, hiri ottapa jadi bahan introspeksi diri jadikan bahan untuk introspeksi diri amarah muncul, tapi tidak sampai dilakukan. Bisa mengurangi kemarahan itu bisa lepas kendali belum terlatih, bila lakukan bawa motor ngebut lalu rem dadakan itu bisa celaka tapi jika hati hati, bisa rem itu jadi tidak bahaya ketika emosi muncul bisa sangat marah tidak latih batin, ketika amarah muncul tapi sulit itu masih bisa marah memaafkan memahami orang lain, berbuat salah juga marah berbuat rugi sendiri tidak perlu emosi cukup kasih penjelasan supaya tidak salah lagi, hingga tidak lagi terulang dampak melatih kesabaran jangan mudah marah, latih ketenangan agar tidak sampai rugikan diri sendiri itu bisa latih setiap hari semoga semua bahagia.

Komentar

Postingan Populer