PIKIRAN BY BHANTE DHIRASARANO

             Tentu disaat ini, walau berbagai tempat hari ini tidak difungsikan sebagai puja bakti juga hal positif, mengenai dhamma. Tapi divihara Dhammacakka masih tetap diizinkan tidak sampai mengurangi rasa semangat, memiliki sikap penuh penghormatan karena kegiatan puja bakti biasanya minggu / kesempatan lain, satu kali seminggu tentunya jika memang demikian jika ada satu kesempatan, kita yang menjadi umat buddha apa manfaat yang diperoleh disaat datang ke vihara, mengikuti puja bakti baca paritta bisa bertemu teman jika hari normal lalu apakah memang demikin, diri sendiri untuk belajar dhamma baru manfaatnya besar tapi jika ada teman manfaatnya sedikit, oh sangat masuk akal mudah dipahami merasa senang jika manfaat mendengarkan dhamma, jika terhibur itu ibarat ke tempat hiburan maka kita belajar dhamma tentu memberikan manfaat yang besar, dari hal yang kita pelajari.

            Dapat merubah perilaku, jika tidak mampu merubah walau senang dengan mendengarkan ajaran, layaknya seperti hiburan spiritual. Maka dari apa yang kita yakini dapat merubah perilaku yang baik, pada dasarnya kepercayaan apapun dari hal buruk menuju lebih baik, dalam dhamma Sang Buddha menyampaikan ada 3 praktik yang dipuji sila samadhi & panna, bagi kita yang sudah lama / baru sudah mengenal patut kita ketahui dalam pikiran sila mengendalikan hal hal buruk, supaya bisa menjaga pikiran baik untuk atasi kotoran pikiran yang kasar, seperti pikiran buruk itu tidak hilang total tapi masih didalam tidak muncul dalam jasmani / ucapan, karena masih ada kotoran pikiran itu bisa latih meditasi apa bisa bersihkan masih belum, karena masih ada kotoran pikiran yang halus dengan praktik panna.

            Berkenaan sila mengapa perlu pengendalian diri, karena hal tadi perilaku yang buruk bisa bawa dampak negatif, untuk kita & orang lain. Juga perbuatan buruk bertambah kami tidak lakukan perbuatan buruk, tapi ada pikiran buruk tidak merugikan orang lain tapi merugikan diri sendiri, sering kita dengarkan tapi bagaimana jika dipikiran bagaimana supaya tidak kita lakukan, jika dilakukan berulang ulang itu bisa saja mengulangi lagi sehingga muncul melekat, mengapa bisa senang dengan hal buruk karena hal buruk memberikan kenikmatan itu maka dilakukan terus menerus, dapat kita ketahui dasarnya itu alam bawah sadar kita termasuk kebiasaan yang sudah kita lakukan, hal itu bisa muncul tidak sadar ketika mendengarkan tentu dalam kondisi tidak sadar, tapi sadar yang ada dibawah itu kerap kali bisa muncul.

            Hal lain termasuk salah satu contoh, sudah lama memasang jam dinding setahun lebih maka akan melihat jam itu, jika dipindahkan itu lebih mudah. Maka niat pemindahan itu sudah dilakukan, jika ada keinginan melihat jam yang ditempatkan tidak melihat diposisi itu karena sudah berulang kali melihat jam, karena masih ada kenikmatan sehingga memiliki waktu yang lama maka membutuhkan posisi baru, untuk melihat jam berapa sekarang jika senang bicarakan hal buruk orang lain, itu bahaya ia begitu senang bicarakan orang lain tapi ceritakan diri sendiri / keluarga, jadi respon keunggulan yang dimiliki saat ini suami saya membuka toko sejumlah tiga, lalu yang mendengar juga merespon hal yang sama.

            Oh suami saya juga membuka restoran, juga mengalami musibah suami saya mengalami musibah, tapi tiada rasa kasihan. Oh suami saya juga mengalami hal tidak menyenangkan tapi jika masuk rumah sakit, hidup kembali ada beragam karakter apa suka bicarakan orang lain / keunggulan diri sendiri, pada dasarnya kita perlu berhati hati bicarakan hal buruk orang lain, maka tidak lebih sama memiliki niat buruk jika ada kebutuhan yang mendesak ada hal positif, jika kita bicarakan kebaikan orang lain memiliki sifat baik suka membantu yang kesusahan, maka ada hal baik bukankah itu sebuah hal yang patut ditiru maka dari itulah didalam dhamma, aspek yang kita ingat usaha yang benar ini perlu kita ketahui berupa kebiasaan, itu ada hal hal buruk itu mesti kita hentikan kekuatan yang kita lakukan itu tetap ada, jika ada hal hal buruk yang belum kita lakukan jangan melakukan jika ada memberikan kenikmatan jangan dilakukan.

            Hal hal baik itu perlu kita lakukan, membantu untuk hal baik dana maaf berkenaan hal itu harus ada usaha sendiri, berupa samadhi harga mati. Tidak melakukan hal buruk itu harus lakukan diri sendiri, tiada yang bisa bantu hanya bisa tunjukkan jalan kalau mengenai pelaksanaan itu lakukan sendiri, ada perumpamaan mengapa harus sendiri layaknya pemain sirkus jaraknya dari tanah ke atas 10-15 meter, sebelum jadi pemain sirkus handal itu perlu dilatih selalu berlatih, ditali 1-2 meter hingga melanjutkan tingkat latihan yang lebih tinggi apakah mampu seorang guru hanya mensupport, konsentrasi menjaga keseimbangan sama dengan hal tadi kita usahakan sendiri, maka dari itu orang lain tidak bisa buat kita berhasil lakukan itu jika tiada mampu mengubah hal buruk itu, maka akan jadi kuat setiap orang senang dengan hal buruk itu, karena kenikmatan maka kita perlu sila / pengendalian diri supaya yang buruk tidak jadi kekuatan.

            Praktik meditasi bisa melakukan hal hal yang sudah dipelajari, dari sutta termasuk dari guru pembimbing, metta bhavana / anapanasati. Apa tujuan untuk melakukan hal itu supaya membuat pikiran buruk itu tidak lebih ganas, dalam perbuatan ucapan & jasmani kita tidak bisa melakukan segalanya, karena malu dalam lingkungan kita seleksi hanya karena lingkungan bukan hanya dhamma, termasuk aturan hanya karena lingkungan jangan sampai merusak alam pikiran itu bisa lebih ganas / lebih mulia dalam pikiran, jika jadi suci itu tidak diketahui orang lain, termasuk pikiran buruk kita tidak bisa ketahui itulah pikiran kita pikiran yang ganas sekali, lebih buruk dari perbuatan jasmani tidak bisa oleh agama / mengancam itu juga tidak bisa, maka perlu kita melatih diri dalam samadhi mampu mengatasi pikiran buruk meditasi melalui praktik metta, masih ada kotoran pikiran halus maka harus praktik panna meredam kekotoran batin yang halus, praktik Samantha / Vippasanna mampu secara total mampu bisa menghilangkan kekotoran batin, maka sangat penting menambah ajaran / keyakinan pada triratna supaya mampu berubah lebih baik, bukan gemar membaca paritta sutta juga mendengar dhamma, kita harus mampu mengubah yang lebih baik semoga selalu bahagia sadhu sadhu sadhu.

Komentar

Postingan Populer