Q&A BY BHANTE ABHISENO
Itu adalah kehebatan guru agung, Sammasambuddha harus ehipasikko guru agung buddha pernah berkata, saya bisa seperti ini karena berlatih. Sudah memberikan langsung dari Buddha maka kita semua harus ehipassiko, bisa melihat & tahu secara langsung memang masa depan terbentuk dari masa sekarang, karena Buddha sudah luar biasa hingga membantu mencapai pencerahan itu salah satu kualitas Sang Buddha, merugikan diri sendiri ketika [ss1] malas belajar yang rugi diri kita sendiri, ketika orang tua sudah beri fasilitas tapi anaknya tidak mampu manfaatkan fasilitas yang baik, itu merugikan diri sendiri sama dengan menanam kebajikan rugikan orang lain, menipu dengan timbangan bagi kedua belah pihak seperti narkoba merugikan diri sendiri juga keluarga, sudah ada rasa malu tidak sukses merawat anak banyak lagi contoh yang lain, ini terjadi dalam masyarakat terlepas dari itu semua cara mendidik anak ada mendidik dengan cara lembut / kasar.
Tapi mendidik apakah dengan cara baik / buruk, apakah dengan sifat karakter yang baik perlu diketahui, dalam sikologi anak akan mengikuti perilaku orang tuanya itu yang dilihat dari pelajaran, utama dara kondisi rumahnya kondusif. Penuh suka cita orang tua melakukan ucapan baik, maka akan membuat perilaku baik kita marah juga ok tapi harus introspeksi diri bagaimana anak tidak mau bandel, sering berkelahi minum minum sering berjudi kalau orang tua yang tidak baik, akan ikut ikutan buruk orang tua saya begini masa saya tidak bisa maka pelan pelan harus ajari, apalagi anak kecil kalau sudah lebih dewasa juga harus adaptasi dengan usia anak, marah dengan cara yang baik maraha yang mendidik merubah diri sendiri, ada 10 parami yang harus disempurnakan Boddhisattva Boddhisattva memiliki keyakinan semangat juga bijaksana.
Dari ketiga jenis ini cara mencapai berbeda, harus 8 asankea 100.000 kappa 16 asankea 100.000 kappa, juga 32 asankea 100.000 kappa. Itu untuk mencapai Sammasambuddha mencapai 8 asankea 100.000 kappa, melihat lagi riwayat agung Sammasambuddha buka buku jataka, nikudaka patta membuat komik dengan konten kekerasan itu yang laku, tetapi terlepas dari itu semua lihat kembali konten yang dibuat ini dkhususkan pada siapa, bukan hanya anak kecil kalau lebih dewasa bisa menilai mana baik juga buruk jika anak anak kelas 1-4 sd, kalau saya seperti itu jadi jagoan akan jadi orang ditakuti biar jadi super hero, ketika kecil nonton power ranger berlaga super hero jadi bergaya dalam pengawasan orang tua bisa dikontrol.
Kalau tiada itu jadi kurang bijak, lihat pangsa pasar siapa dulu dari pemapaparan termasuk pernyataan tadi, itu tata cara perilaku sama seperti komik tadi. Karakter anak ini belum terjadi kalau karakter pedang pedangan, akan jadi perilaku tidak baik kita tidak ingin anak jadi seperti itu, tentu ingin memiliki karakter yang baik juga bisa dijadikan contoh berguna untuk anak dari penjabaran, oleh buddha itu semua menunjukkan pada batin kita bisa mencirikan seseorang ada buku 2 menit karakter seseorang, kita perhatikan tingkah laku seseorang kita kenal, hal yang buruk maka dia orang yang buruk begitu juga sebaliknya ada gusar dll.
Karena itu diri kita masih diliputi, Lobha Dosha & Moha semua berpusat disitu para arahat semua perilaku tata cara, tidak buruk sama sekali. Kalau kita masih berjuang kikis kekotoran batin, jadi ketika masih ada rasa marah dengki iri hati harus rubah agar capai tingkatan lebih tinggi, kita harus ehipassiko kita laran orang lakukan keburukan tapi malah melakukan keburukan, itu sama saja menjilat ludah sendiri memang banyak sekali orang yang lelah ia merasa gusar marah, itu sering sekali terjadi lalu bagaimana pada diri kita entah yang bekerja siapa sudah makan / minum, bagaimana pekerjaan itu peran kebijaksanaan dana sila samadhi panna, baik penanya / pelaku yang baru pulang kerja harus ad acara yang pas kena semprot marah, pas baru pulang tidak enak hati maka muncul hal tidak pas maka peran kebijaksanaan yang penting menenangkan.
Ada kontak rasa tidak suka, maka kita tekan dengan cara kebijaksanaan / kembangkan cinta kasih, ada perlunya kembangkan emang gua pikirin. Ada sesekali perlu baru ditanya lagi supaya tidak jadi perpecahan, akusalla garuka kamma membunuh ayah ibu arahat lukai seorang buddha memecah belah sangha, bisa melalui ucapan pikiran perbuatan jasmani pikiran ada niat harus membunuh / melukai siapa, itu muncul dalam pikiran itu timbullah karma / tindakan itu, jadi itu semua baik pikiran perbuatan masuk dalam kamma kalau dari pikiran tiada pelaksanaan / perbuatan yang terjadi, itu karma yang dilakukan dalam pikiran bukan akusala garuka kamma, melukai buddha melukai arahat membunuh ayah ibu tapi jika dalam pikiran masuk kamma yang biasa, tapi sama sama timbulkan dampak kamma itu sesungguhnya pancasila ini praktik peraturan peraturan.
Dari penjelasan Pancasila Buddhist, ini dalam sutta apa penjelasannya dalam vinaya perumah tangga, harus mencari lebih lagi kapanpun dimanapun. Rasa emosi muncul tekan ada emosi yang tidak baik, cepat cepat kita tekan lagi afar tidak emosi muncul agar gejolak itu tidak muncul ada rasa sadar yang membantu, sesungguhnya paket dana yang sudah diberikan sudah diterima oleh bhikkhu, sudah jadi milik bhikkhu karena Sanghadana itu milik para Sangha itu diwakili para bhikkhu, barang barang milik sangha ada hak yang simpan divihara bukan untuk dijual kembali, kalau saat ini dengan cara online bisa review lagi mendengarkan puja bakti tadi pagi, bisa saja malam hari juga banyak kapanpun masa online ini ketika sadar ada pikiran buruk itu muncul, sadar pikiran buruk langsung tekan pikiran buruk itu hilang cara seperti itu, agar tidak larut dalam pikiran buruk ditekan sadar dari itu semua memang diIndonesia stok jubah tidak banyak, kalau diIndonesia tiada produksi jubah dengan jumlah banyak, ketika sanghadana tahun ini ada para bhikkhu dapatjubah disimpan lalu digunakan kembali sesungguhnya, dana penjualan jubah bukan masuk ke kas vihara dana itu yang masuk parsel jubah dll.
Dana itu bersifat materi maupun non materi, digunakan Sangha dilakukan juga diacara besar seperti, Indonesia Tripitaka Chanting ada dijual milik Sangha. Tapi uang itu diberikan pada Sangha, agar ada pemberlakuan untuk berkelanjutan Buddha Dhamma & Sangha cara berperilaku ini ada yang baik & buruk, agar tidak tergelincir harus ada memiliki kesadaran maka tindak tanduk, kita akan terkontrol mana yang baik / buruk mana yang bisa berguna / tidak berguna, itu peran kesadaran bukan hanya dalam meditasi pada saat tidak meditasi ada kesadaran kita timbulkan kesadaran setiap saat, semoga ajaran buddha bisa terus berkembang selalu dibumi nusantara, semoga semua semakin maju dalam buddha dhamma sangha semoga semua berbahagia sadhu sadhu sadhu.
[ss1]12-11-21
Komentar
Posting Komentar