IRI HATI & KEKIKIRAN BY BHANTE DHIRACITTO

            Pada hari ini, dhamma class yang akan kita bahas sesuai tema diatas ada pertanyaan menarik dari Dewa Sakka, menemui Sang Buddha. Lalu bertanya oh Sang Buddha ketika manusia dewa / makhluk lain, ingin bebas dari kebencian penderitaan & permusuhan tapi masih ada saling membenci, apa yang menyebabkan ada benci & permusuhan lalu Sang Buddha memberikan jawaban, ketika ingin bebas kebencian & permusuhan ada 2 hal iri hati juga kekikiran / macariya, kekikiran ketika manusia dewa / semua makhluk ingin bebas dari permusuhan harus hilangkan iri hati & kekikiran, iri hati muncul dengan objek yang tidak disenangi tampan cantik / terkenal, karena objek yang tidak disukai timbul iri hati yang ada niat buruk, agar wajahnya tidak mulus ini hanya cantik / tampan jadi ada musibah juga kemashuran temannya lebih terkenal, sesuai kenyataan bekerja dengan rajin dihormati jadi dipuji tapi karena iri hati, karena dipuji hal baik yang dilihat yang buruk.

            Ini didasari oleh iri hati, agar tidak lebih unggul bisa muncul permusuhan / teman dikantor gaji lebih tinggi, jadi muncul niat buruk. Jadi iri hati muncul karena objek yang ada diluar diri kita, jadi yang perlu ditegaskan karena kikiran karena rasa tidak suka agar dapat gambaran kalau ingin harmonis, iri hati hilangkan pada masa itu Sang Buddha dipuji menghormati memberikan makanan, pertapa lain jadi iri karena Sang Buddha itu sudah diberi sokongan tadinya mendukung pertapa, tapi beralih pada Sang Buddha termasuk pertapa non buddhist semua berkurang, timbul iri hati Samana Gautama ini lebih semua lalu dengan ada iri hati ingin ada tercemar dimasyarakat, agar berkurang karena tidak suka akhirnya ada sebuah kejadian agar runtuhkan kehormatan Sang Buddha, dibuat seolah olah ada wanita Sundari ia ikut pertapa non buddhist.

            Ada berpura pura, Sundari menginap dikuti Sang Buddha ke Vihara Jettavanna bertemu Sang Buddha, arahnya mau ke Vihara Jettavanna. Tapi menuju ke pertapa Nigganta mata putta pada pagi hari pulang, ketemu umat lain anda dari mana oh semalaman saya bersama pertapa Gautama, pagi sekali mau pulang pergi dari Jettavana dilakukan 1-2 hari agar umat percaya, Sundari tinggal bersama pertapa Gautama pertapa lain ingin membunuh Sundari ketika sudah dibunuh, dibuang jenazah diVihara Jettavanna ketika sudah dibunuh lalu yang lain mencari, dimanakah Sundari akhirnya melapor pada Raja Pasenadhi apakah para pertapa mencurigai, beberapa kali pergi ke Vihara Jettavana untuk mulai mencari bukti.

            Benar jenazah Sundari sudah diketemukan, menghadap Raja Pasenadhi Sundari meninggal didekat Vihara Jettavanna, lalu mereka menuduh. Para siswa Gautama yang membunuh memberikan informasi, padahal sudah bermalam ini tuduhan dari pertapa telanjang tidak tahan melihat pertapa Gautama, dapat kemashuran apakah iri hati bisa saja dilakukan masa sekarang, ingin singkirkan orang orang yang tidak baik bisa muncul perbuatan buruk, akan berat karma iri hati muncul rasa tidak suka kekikiran objek barang yang dimiliki, karena menyukai barang kita jadi kikir ada kekayaan mtoor karena kita sukai jadi kikir karena melekat.

            Bagaimana menjaga milik kita, agar tidak dipinjam orang lain misalkan punya sapi karena kikir tidak lepas langsung, ada melekati barang. Jadi tidak ingin lepas ketika Sang Buddha muncul didunia, ada seorang Brahmana kaya bernama Ananda tapi punya anak bernama Mulyasari jangan ada pemikiran, kita harus tumpuk jadi pelit tidak mau berbagi brahmana Ananda memiliki 5 guci, tetapi malangnya Brahmana Ananda meninggal akhirnya lahir diseorang perempuan, dalam kasta paling rendah ketika Brahmana Ananda lahir diperempuan itu bekerja serabutan, tapi ketika mengandung sudah mulai penghasilan berkurang akhirnya berfikir, oh ada yang membuat tidak beruntung lalu dibentuk 2 kelompok ketika dipisah kelompok tiada perempuan yang hamil, mudah dapat upah disisi lain ada kekurangan sehingga bekerja, tidak dapat upah akhirnya wanita yang sedang hamil tidak bawa keberuntungan menjadi pengemis, tidak dapat apapun.

            Ketika anak sudah lahir, bawa anak sulti dapat perolehan akhirnya dapat jika diketahui memisahkan diri, anaknya berjalan lalu dilahirkan dengan buruk rupa ia sampai didepan Mulasari, anaknya mampu mengetahui. Ia masuk lalu digerbang ketiga anaknya pada takut pelayan dari Mulasari, mengusir lalu Sang Buddha sedang pindapatta lalu melihat bhante Ananda anak pengemis itu diceritakan, lalu bhante Ananda mengundang Mulasari lalu ditanyakan pada Sang Buddha, Mulasari ini siapa ia memang tidak tahu ini adalah ayah anda yang dulu, bagaimana ayah saya lahir seperti ini lalu Sang Buddha meminta anak itu menunjukkan 5 guci, memang benar pada saat itu Mulasari percaya noda kekikiran ini objeknya yang kita miliki, disenangi jadi melekat kalau menjaga dengna tidak kekikiran maka gimana agar menjaga sedikit demi sedikit, kita hilangkan karena menyukai kita jadi kikir ini adalah noda untuk dapat kebahagiaan untuk kita semua.

Komentar

Postingan Populer