Q&A BY BHANTE DHIRACITTO
Jadi menambah kebijaksanaan didunia, kita mengetahui manfaat / tidak manfaat ini kebijaksanaan dunia, kalau membunuh akan membawa penderitaan kedua belah pihak kalau sudah mengetahui, kedua belah pihak itu bijaksana. Kalau bicara bohong tidak mmebawa kebijaksanaan saya tidak bohong, akan bicara jujur mengetahui membunuh itu keburukan mengetahui manfaat fangshen, itu bijaksana artinya kalau tahu itu manfaat / tidak manfaat kalau kita mengetahui, sudah bijaksana mengetahui manfaat lalu mengetahui hukum sebab akibat kalau melakukan hal buruk, akan hasilnya menderita melakukan hal baik akan hasilnya bahagia melihat jasmani yang tercengkram, dukkha annica & annatta jasmani selalu berubah lalu renungkan lebih dalam lagi, dukkha itu muncul tidak suka perubahan ketika jasmani berubah ada rasa tidak puas, apa yang menimbulkan ratap tangis bukan dikatakan ini milikku kalau bukan diri, itu jasmani bukan milikku kadang kita tidak bisa cegah penyakit jasmani bisa sakit itu bukan milik kita, kalau perenungan akan bisa bawa pencerahan walau agak sulit tapi bijaksana juga mengetahui hukum karma.
Karma harus dipahami tentu banyak sekali, buat kia lebih bijaksana melanggar sila orang yang buruk, kalau jaga sila orang yang baik. Jadi sekilas bisa kembangkan bijaksana kita paham hukum karma, moralitas dermawan selalu berubah bukan milik dizaman Sang Buddha ada beberapa bhikkhu, yang melanggar vinaya ada parajika sehingga timbul peraturan selama tidak langgar parajikka, ada bertemu dengan Sangha tapi jika berat itu bisa lepas dari Anggota Sangha, itu karena melanggar vinaya selama tidak melanggar parajika itu masih bisa aman, hingga mencapai pencerahan jadi dalam Agama Buddha ada 2 jenis meditasi Vippasana itu agar dapat pandangan terang, tubuh ini tercengkram dukkha anicca juga annatta ada retret 10 hari, bisa saja butuh waktu yang benar benar bisa saja dalam masyarakat dukkha ini tubuh bukan milikku, dukkha annica annatta itu merenungkan bukan milikku tangan / kuku, ini milikku jadi harus merawat dengan baik maka Vippasanna itu bisa sehari hari tapi lebih cocok pada retret, bisa praktikan dalam hidup sehari hari untuk renungkan dukkha annica & annatta, game dibuat untuk kesenangan bisa menguntungkan pembuat game, ketika main tidak buat makhluk lain menderita tapi ada kesenangan itu bisa jadi bahaya.
Game dibuat untuk kesenangan, kalau ada kenikmatan memang tidak merugikan makhluk lain ada kata kata kasar, akhirnya jadi tidak senang hati. Katanya karma buruk tapi jika ada niat mencelakai, itu sudah timbul karma main game itu keterikatan jadi sumber derita ada hal kesenangan, apakah si pembuatnya ada karma buruk tergantung niat mentalnya jadi terganggu / merugikan makhluk lain, jadi karma buruk dengan gunakan game ini kebencian keserakahan bertambah, ini jadi tidak baik iri hati tidak suka pada objek lebih dari kita kalau iri hati muncul, tidak baik dalam diri kita jadi kikir tidak mau berbagi kalau kekikiran milik kita sendiri jadi enggan untuk berbagi, iri hati karena tidak suka objek luar lalu ada lawan ikut berbahagia semoga ia berbahagia walau dalam batin.
Oh semoga ia berbahagia, jadi tidak muncul iri hati kita tidak harus dalam ucapan tapi dalam hati juga tiada masalah, mencegah iri hati muncul. Lalu bagaimana agar kikir tidak muncul dalam batin saya, ingin berbagi itu lawan dari kikir untuk berbuat baik dalam pikiran suka berbagi saya ingin menyokong, ini adalah perbuatan baik dari pikiran turut berbahagia atas kebajikan orang lain, dalam pikiran kekikiran lawan kedermawanan itu perbuatan baik melalui pikiran kekikiran / iri hati keburukan, tapi jika pertahankan rumah tangga ini hal yang wajar agar menjalankan hidup bersama, ini tidak termasuk iri hati kalau ada yang maju tidak sukai itu iri hati, kalau dalam rumah tangga tiada masalah iri hati objeknya diluar diri kita ada si A mampu beli motor jadi iri hati, ketika iri hati muncul ada rasa iri hati bisa menjelekkan orang itu jadi ada iri hati bisa dengan ucapan negatif, adu domba fitnah bisa saja terjadi tidak suka hal positif orang lain, semoga semua berbahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar