DANA BY BHANTE ABHISENO
Tentu pada bulan ini, mulai sejak tanggal 21-10 setelah para bhikkhu selesai masa vassa bisa melakukan, perayaan sangha dana dimasa kathina. Oleh karena itu saya membahas tentang dana ini sangat menarik, pada tanggal 22-10 s/d 19-11 kalau tiada pandemi yang tinggal dijabodetabek bisa mengikuti safari kathina, sebelum membahas tentang dama hal yang jadi dasar, ada 2 jenis kekayaan dhamma & materi kekayaan benda materi ada sifatnya bergerak seperti kendaraan ada juga yang tidak bergerak, rumah tanah kebun ada juga kekayaan dhamma; saddha hiri ottapa keyakinan rasa malu untuk melakukan hal jahat juga takut akan akibatnya, pengetahuan luas kedermawanan juga kebijaksanaan serta moralitas ini bentuk kekayaan dhamma, ketika ingin berdana jenis kekayaan apa misalnya ada kekayaan benda.
Itu hal hal yang bisa didanakan dengan materi, jika ada pemahaman dhamma bisa berdana dhamma, seperti romo / ramani juga ada kekayaan dhamma. Selain kekayaan materi dalam Angguttara Nikaya 141, perlu ditelusuri lebih dalam kalau yang dermawan sangat mudah tapia da juga yang kikir, mungkin masih memiliki kekikiran dalam Angguttara Nikaya sama tapi dalam Koddha Vagga, ditempatkan dineraka kemarahan & permusuhan kenapa kemarahan & permusuhan, merendahkan ada dalam Diggha Nikaya dewa Sakka bertanya pada Sang Buddha, dengan belenggu apa yang ingin hidup tanpa hal negatif tetapi masih ada permusuhan apa belenggu iri hati dalam hidup ini ada iri hati.
Kikir dlla, ada juga dalam Dhammapada 242 kekikiran adalah sebuah noda bagi orang dermawan, maka akan sulit berbagi. Dalam Angguttara Nikaya ada 5 jenis kekikiran seperti pertahankan tanah tidak boleh didiami masyarakat lain, seperti ada patok tanah untuk tempat tinggal marah, tapi jika ada rasa dermawan bisa juga berbagi pada mereka kikir dalam keluarga kikir untuk pertahankan kejayaan sendiri, seperti raja dalam negara pertahankan keluarga saja seperti diIndia, seperti pergi ke Delhi Kolkata Mumbai itu sangat maju tapi jika pergi ke Bodh Gaya itu jauh sekali, perbedaan sangat jauh sekali banyak orang kaya masih mau membantu diIndonesia, keinginan jahat untuk timbun untung diri sendiri tidak mau membagi keuntungan, masih pelit & kikir seharusnya tidak layak bagi yang mengerti ajaran masa bekerja ada THR, dividen tetap bagi untung pada kita masa kita sendiri tidak mau berbagi itu berbanding terbalik, kikir tidak ingin lebih elok / tenar ada juga orang seperti ini adalah orang yang paling cantik, tidak mau tersaingi khususnya di kota besar memamerkan kekayaan yang dimiliki, tidak mau terlihat dibawah.
Tapi ingin yang lebih, dalam forum itu termasuk bagian forum tidak ingin berbagi ilmu / ajaran, memiliki soft / hard skill sebisa mungkin berbagi untuk mereka bisa belajar seperti seorang guru, memiliki ilmu yang banyak. Tapi berbagi apakah dibagi 10-20 % pasti guru akan memberikan 100 %, agar ada kemampuan yang sama sampai sekarang bhikkhu bhikkhuni romo / ramani, apakah tidak ingin berbagi tidak akan pasti semua akan berbagi ketika banyak berbagi akan semakin dikenal, pelatihan peltihan lalu cara kita membebaskan kekikiran ini yang sudah dijelaskan tadi, jika ada 5 hal tadi itu bisa berdampak buruk lalu bagaimana kita tanggulangi, ada dalam Dhammapada 223 kalahkan kekikiran dengan berdana dalam Angguttara Nikaya 145, sama ada terbagi 2 dana materi makanan pakaian obat dll seperti 4 kebutuhan pokok para bhikkhu, setelah membeli makanan bangun tempat tinggal lalu obat obatan juga sama, baik herbal / kedokteran semua dana berupa materi ada juga non materi seperti; dana tenaga nasehat motivasi ide solusi petuah dll dengan maksud memberikan pengetahuan itu yang non materi.
Komentar
Posting Komentar