HIDUP TIDAK PASTI BY BHANTE NYANAGUPTA
Tahun lalu penuh ketidakpastian kita bersyukur bisa melewati, tapi banyak juga yang sudah mendahului kita, terpapar covid-19 tahun lalu. Tapi kita jangan pupuskan harapan peradaban sekarang ini bukan yang terburuk, ada lagi yang buruk kondisi sekarang cukup buruk, peradaban dunia ini dulu mungkin ada lebih parah pernah krisis 1998 / 1965 juga perang dunia 1 & 2, ini juga ada karma kolektif yang harus kita terima ini akibat semua manusia generasi kebajikan ini tidak mudah memang, tapi akan berlalu sama dengan kurva bumi belum sampai tombol restart, kalau sudah restart bye bye dunia ini tapi ini juga proses karma karma masa lalu & kita akumulasi karma sekarang, sebagian besar dari kita datang karena karma kita, ini tidak bisa kita pilih ini dorongan karma masa lampau kita tidak mampu bisa kontrol ini, samsara muter terus secara teori bisa kita terima tapi tidak bisa kita tembus lalu ada juga orang suci, seperti Buddha Sakyamuni yang bisa memilih lahir dalam kondisi apa dimana waktu yang membutuhkan disana, pasti bisa tapi kita tidak bisa bagaimana supaya kita lebih baik, jadi kita harus berbuat hal hal baik lagi ada revolusi di Tiongkok agama Buddha untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, bahkan sampai masa kini di Tiongkok untuk orang meninggal orang mati masuk surga, tapi sebenarnya dimasa kini harus fokus kehidupan saat ini.
Orang awam selalu melihat akibat, tapi jika para praktisi selalu buat sebab sebab kebaikan untuk hasil yang baik, nantinya jadi buddhist untuk masyarakat juga jadi inspirasi besar, seperti Buddha untuk manusia ini akibat aktif bagi masyarakat. Bagaimana kehidupan kita lakukan apapun untuk kehidupan mendatang, jangan terlalu memikirkan kelahiran mendatang, jadi semua yang terjadi itu sebab akibat yang bergantungan mulai dari diri kita misalkan ada bencana alam, itu hukuman dari dewa / Tuhan bahkan ada kurban untuk tiada datang bencana ini dianggap kutukan, karena tidak beriman ke Tuhan dunia ini sebenarnya diatur oleh alam semesta, bumi berlanjut sampai hancur itu ada proses orang orang peduli lingkungan menjaga bumi ini, jadi harus kita juga siklus bumi ini pasti ada banyak faktor hukum karma, bukan berarti ada yang menghukum orang adikuasa tapi ini hukum alam / semesta tujuan manusia kita sempurnakan hidup ini, tujuan kita adalah nibbana untuk menyelesaikan ini karena sedang berproses ke sana, cukup rajin mengakumulasi saya berjalan dengan lambat tapi demi tujuan mencapai kebuddhaan.
Kita berjalan ke sana, tujuan kita jadi manusia yang baik & sempurna kita jalankan sadparamita & brahmavihara, ini adalah semua jalan menuju hal hal yang baik. Kualitas batin baik bagaimana kita jadi bahagia, sudah bahagiakah anda apa tinggal disini bahagia kalau belum diri kita tidak cukup bahagia / menderita, jadi itu pola pikir kita coba lihat keluar masih banyak yang lebih susah dari kita, bagaimanapun kita harus bersyukur ketika bersyukur jadi lebih bahagia, anda depresi bisa memilih jalan singkat bunuh diri tapi itu bisa merentet lagi, bisa kita mulai lagi banyak orang sukses mengalami kegagalan kita masih ada kesempatan mengulang / berbuat baik didunia ini, banyak hal yang tidak sesuai ni ada suatu proses dunia ini, tidak bisa sesuai ekspetasi itu ego diri kita sendiri yang kita harapkan sesuaikah apa kita semuanya itu tidak sesuai harapan, kita pasti akan jengkel itu kita lihat hanya harapan kita tiada yang salah, ada baca brahma vihara parana juga kebajikan yang kita tanam tidak sama pasti berbeda, karena kondisi batin yang berbeda apalagi kehidupan manusia sehari hari saja itu sangat banyak, belum dari pikiran kita itu juga tanamkan karma pikiran kita itu ada satu proses yang kita jalani, ada beberapa orang narsis itu penyakit.
Ada juga yang tidak percaya diri, itu juga tidak baik jadi seimbang juga orang orang sekitar kita, tidak mau memaksakan pandangan orang lain. Bagaimana kita liha perbedaan perbedaan orang disekitar kita, kalau lihat sisi negatif saja itu kita juga tidak bahagia karena lihat sisi negatif, ini proses aplikasi dhamma dunia ini tidak semudah yang dibayangkan kadang perbuatan kita selalu bisa bercampur, apa yang harus saya lakukan tidak mudah jadi kita harus terima diri kita dengan baik, jadi melihat sesuatu jadi perbedaan kita itu nyata banyak yang memaksa pandangan orang lain, kita itu tidak mungkin pandangan sama nilai kebaikan itu yang kita bisa berikan, bukan hanya bicara tapi bisa dengan latihan kalau mendiskriminasi tidak akan praktik cinta kasih, kalau diskriminasi itu ada kebencian disana banyak diskriminasi dalam diri kita, jadi kita mau nyaman kita terima itu kita tahu itu tidak baik dalam diskriminasi, tidak dengan otoriter dunia ini banyak yang tidak sesuai harapan kita jadi harus kita terima ini semua & menyesuaikan diri, lalu berfikir positif hal hal yang baik mengurangi komplen, mengurangi hal hal negatif jadi kita bisa lebih aman lagi & sangat baik sekali dalam sehari hari.
Selalu bisa menerapkan konsep, tidak membenci & tidak mendiskriminasi mulai dari pandangan / orang latihan metta bhavana, mulai dari bangun tidur / sebelum tidur kembangkan pikiran cinta kasih juga dalam keseharian, mengurangi komplen / kurangi hal hal mendiskriminasi orang orang, itu jadi kadang diskriminasi itu beda pandangan dengan kita bentuk pikiran kita, harus hindari hal hal tidak baik. Kita bisa memunculkan kesadaran lakukan kebaikan disekitar kita, dari hal hal kecil itu bisa praktik metta bukan hanya fangshen tapi rubah juga pola pikir kita, bukan hanya fangshen / baksos tapi juga kita bisa bahagiakan keluarga kita, orang orang sekitar kita berbagi cinta kasih harus penuhi diri kita cinta kasih juga belajar mencintai diri kita, menerima diri kita itu juga bentuk bentuk dari metta ketika melakukan sesuatu kita buat motivasi baik, jangan fokus dengan hasil tapi prosesnya kita belajar juga contoh mudah viriya / semangat, itu ada faktor penopang lain bijaksana cinta kasih dll, kalau pekerjaan dunia ini bukan hanya semangat setiap saat juga kondisi berubah jadi bagaimana kita kerja keras, evaluasi sabar juga lihat bentuk proses supaya jadi hal hal yang baik dalam batin kita.
Tidak usah direspon kondisi yang tidak kita mau terima, jangan melawan mundur bukan berarti kalah, mengalah memaksa kehendak itu bisa beragam macam. Atasi kekerasan dengan kelembutan, kita tidak harus membantah banyak yang perhatian pada beliau apa harus diminum semua, orang berbaut baik kita terima tapi buat diri kita sendiri orang yang memaksa kita tidak enak juga, kita harus terima orang itu seperti itu kita tidak perlu berantem ok ok silahkan, tapi tidak jalankan setidaknya supaya tidak berantem saat itu semua kasus ini berbeda harus dengan kebijaksanaan, kalau pegawai ada masa percobaan 3 bulan kalau pekerjaan harus profesional, kalau tidak bisa dibimbing ada hal hal kebijaksanaan sendiri bukan berarti pekerjaan tidak baik kita harus terima, tapi bagaimana kita harus pada posisi yang tepat kenapa kualitas jelek harus diterima, apa kamu kasih latihan / membimbing dia tidak kalau dikantor sudah dibimbing diarahkan, jalankan hal yang ada dikantor kalau tidak sesuai harapan yang menderita, bagaimana sebenarnya sudah tahu kita tidak mau menghadapi penderitaan itu.
Seringkali tidak sesuai harapan kita, kalau tidak kita terima apa berubah tidakkan yang tambah menderita siapa, jatuh dari tangga terus tendang lagi tangganya ketimpa juga banyak yang tidak terima, jadi kita ahrus lebih tenang & damai. Supaya bisa terima kondisi prkatik dhamma untuk damai diri kita, sama seperti di Tanah suci pas bahagia itu senang kalau galau jadi peta & asura, semua manusia itu bisa dalam bentuk pikiran kita bukan alam fisik, maka itu kita harus berfikir pada kondisi kondisi surgawi jadi bisa kita terima yang lebih baik lagi untuk sesuai harapan yang lebih baik lagi, untuk sesuai harapan yang baik sekali kecenderungan setiap orang itu bisa diakumulasi, karma masa lampau bisa juga dari lingkungan dalam hal baik / lingkungan hal negatif, tanamkan kata kata yang positif pada anak kita jadi kita bukan baik saja / jahat saja, ada dizaman waktu dulu pada hakikatnya semua manusia baik, itu dari agama Khonghucu hampir mirip pikiran & batin kita pada hakikatnya murni, setiap manusia memiliki hakikat kebuddhaan juga memiliki batin kebuddhaan jadi harus bersihkan diri kita, jadi pikiran kita lebih sering mana.
Positif / negatif maka kita harus rajin meditasi, kalau belum pas setiap orang menangkapnya berbeda bentuk pemahaman, untuk belajar dhamma proses belajar dhamma harus secara kritis, mau memahami dhamma bukan praktik / teori saja. Mau banyak membaca jadi harus proses belajar terus menerus, pemahaman dhamma yang lebih baik jadi praktik juga belajar mau mengerti bukan hanya katanya, sehingga bisa lebih bahagia jadi Buddha dhamma bisa benar benar baik transformasi dalam manusia, semoga semua bencana sirna semoga semua bisa mencapai hal hal yang baik & benar, agar mencapai hal hal yang baik dalam benih kebuddhaan, semoga semua makhluk selalu berbahagia bebas dari segala marabahaya sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar