KEMATIAN BERLAKU BAGI SELURUH ALAM SEMESTA BY UNKNOWN

 Marilah kita melihat bagaimana Sang Buddha menyelesaikan masalah, kematian yang menimpa diri dua orang, yang karena kemelekatan mereka telah menderita kesedihan hebat akibat adanya kematian, pertama adalah Kisagotami yang putra tunggalnya meninggal dunia setelah digigit seekor ular, ia pergi menemui sang buddha sambil menggendong mayat putranya untuk memohon pertolongan, agar menghidupkannya kembali sang buddha memintanya membawa segenggam biji lada, dari satu keluarga yang tidak pernah mengalami kematian, namun ia tidak dapat menemukan keluarga seperti itu. Setiap rumah yang didatangi sedang berkabung atau pernah berkabung atas kematian orang tua ataupun sanak saudara mereka, akhirnya ia dapat menyadari kenyataan hidup yang pahit ini kematian berlaku dimana-mana, kematian akan menyerang semua makhluk dan tak satu pun yang dapat terlolos darinya, karena itu kesedihan merupakan warisan bagi semua orang. 

Orang kedua yang mendapat pertolongan, bimbingan Sang buddha adalah patacara hal yang dialaminya jauh lebih menyedihkan, yakni dalam waktu yang singkat ia telah kehilangan kedua putranya, suami, saudara, orang tua, dan seluruh harta bendanya bahkan kehilangan akalnya, ia berlari-lari dengan bertelanjang dan liar. Hingga akhirnya berjumpa dengan Sang Buddha, Sang Buddha telah membuatnya waras kembali dengan menjelaskan bahwa kematian harus dapat kita terima, sebagai suatu gejala yang wajar bagi setiap makhluk hidup, Sang Buddha berkata engkau telah menderita dari keadaan yang serupa bukan hanya sekali, Patacara namun telah berulang kali selama kelahiran-kelahiran terdahulu untuk waktu yang lama sekali, engkau telah menderita akibat kematian ayah dan ibu anak dan sanak kerabat, selama engkau menderita telah meneteskan air mata lebih banyak dibandingkan dengan air yang ada di samudra.

Pada akhir pembicaraan tersebut, Patacara menyadari akan ketidak-pastian dari kehidupan ini, baik Patacara maupun Kisagotami dapat memahami penderitaan dari pengalaman tragis mereka sendiri, dengan menyadari sungguh-sungguh akan kesunyataan mulia yang pertama yakni penderitaan, maka ketiga kesunyataan mulia lainnya juga akan dapat dipahami, Sang Buddha bersabda barang siapa yang mengerti akan penderitaan juga akan mengerti munculnya penderitaan, lenyapnya penderitaan dan jalan untuk melenyapkan penderitaan, kelebihan agama buddha yang patut dibanggakan. Agama Buddha merupakan agama dan filsafat yang berasal, dari anak benua india dan meliputi beragam tradisi kepercayaan, Buddha sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu Buddha yang berarti menjadi sadar, kesadaran sepenuhnya, bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati mematuhi. 

Buddha diartikan sebagai seseorang yang telah mencapai penerangan, pencerahan sempurna dan sadar, akan kebenaran serta alam semesta. Sebagai referensi utama karena di dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama, pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku, yaitu Sutta Pitaka kotbah-kotbah sang buddha, Vinaya Pitaka peraturan atau tata tertib para bhikkhu, dan Abhidhamma Pitaka ajaran hukum metafisika dan psikologi, Buddha diagungkan bukan karena kekayaan, keindahan, atau lainya; beliau diagungkan karena kebaikan, kebijaksaan, dan pencerahannya buddha sendiri sebagai sebuah agama yang memiliki beberapa kelebihan, apa saja itu? Berikut ulasannya agama Buddha adalah agama yang suci, dalam agama Buddha tidak ada pertumpahan darah, agama Buddha tidak menyebabkan peperangan bahkan Buddha sendiri melarang penyebaran ajarannya melalui senjata dan kekerasan. 

Agama buddha adalah agama yang damai, tanpa monopoli kedudukan Buddha mengatakan bahwa semua makhluk harus dianggap sebagai saudara, Buddha juga mengajarkan umatnya untuk tidak menjadi musuh, orang-orang tak seagama atau-pun menganggap mereka sebagai orang yang berdosa, dalam agama Buddha setiap orang memiliki hak yang sama, untuk mencapai kedudukan yang tinggi dengan kata lain setiap orang dapat mencapai kebuddhaan, dalam ajaran buddha. Tidak seorang pun diperintahkan untuk percaya Sang Buddha tidak pernah memaksa, seseorang untuk mempercayai ajarannya semua adalah pilihan sendiri, tergantung pada hasil kajian masing-masing individu Buddha bahkan menyarankan jangan percaya apa yang kukatakan padamu, sampai kamu mengkaji dengan kebijaksanaan kamu sendiri, secara cermat dan teliti apa yang kukatakan jadi jelas ajaran buddha memberikan kemerdekaan atau kebebasan berpikir. 

Buddha mengajarkan belas kasih yang universal, buddha mengajarkan kita untuk menebar kasih sayang dan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa terkecuali, kasih sayang dan cinta kasih harus dipancarkan kepada semua makhluk hidup, termasuk hewan sekecil apapun ajaran Buddha tidak membedakan kasta, Buddha mengajarkan bahwa setiap manusia adalah sama, manusia dapat baik atau jahat bukan karena kasta atau status sosial bukan pula percaya atau menganut satu ajaran, agama Buddha memandang seseorang baik atau jahat karena perbuatannya, agama Buddha mengajarkan hukum sebab akibat. Buddha mengajarkan segala sesuatu muncul karena ada sebab, tidak satupun muncul tanpa alasan kebodohan, ketamakan, keuntungan, kedudukan, pujian, kerugian, penghinaan, celaan, penderitaan semua adalah akibat dari apa yang anda tabur. 

Komentar

Postingan Populer