HIDUP BAHAGIA TANPA MEMBENCI BY BHANTE ADHICITTO

 Satu hal yang patut kita sukuri, pada hari ini kita masih bisa berjumpa & bertemu masih melakukan ibadah puja bakti pagi, walau masih pandemi seperti ini semangat berbuat baik harus tetap ada, baik bisa datang langsung dari vihara / dirumah masing masing ini sangat layak dilakukan, karena berbuat baik ini bisa kita hadapi dengan tenang damai & bijak patut merenungi, kita masih bisa berbuat baik jangan putus asa. Maka lakukan kesempatan yang baik ini untuk berbuat baik, satu hal kebencian bisa muncul kapan saja & dimana saja tentu untuk kotoran batin, kalau dapat mengatasi hidup tenang damai & bahagia terkadang kebencian bisa muncul dari sifat, kebencian kadang kita suka menemukan hal yang tidak menyenangkan jadi muncul rasa tidak senang, jika kebencian muncul dalam diri kita baik makhluk binatang / pohon, kadang orang kesal dengan cuaca / banjir itu hal yang biasa muncul dikebencian, lalu bagaimana supaya kita tidak membenci maka kita harus tahu tentu kebencian muncul dari konflik permusuhan bahkan peperangan.

            Bisa terjadi, tentu membawa penderitaan bagi diri sendiri / orang lain melakukan kekerasan, penganiayaan ini sebenarnya batin sudah sakit. Apalagi jika ada orang yang membuat ia menderita, muncul perkelahian / pembunuhan orang itu belum mampu mengatasi kebencian didalam dhammapada ada sebuah syair, penduduk suku Sakya & suku Koliya mereka mengalami kekeringan, ladang & sawah kering mereka punya ide air disungai Rohini itu untuk alirkan sungai ke ladang mereka masing masing, agar sawah mereka terisi air dipihak Kapilavatu mereka tidak mau rugi satu sama lain, akhirnya kedua suku cekcok untuk berebut air itu sendiri, kemudian sampai terdengar ke menteri & raja untuk perang juga bertempur, namun waktu itu Sang Buddha mengetahui juga melihat & ia tahu.

            Ini akan perang untuk mencegahnya, Sang Buddha pergi juga berada diatas Sang Buddha datang dengan kesaktian Buddha, mereka memberi hormat tidak patut karena air yang tidak seberapa berharga dibandingkan nyawa, jadi jangan sampai berkorban nyawa & mereka masih saling membenci, sementara Buddha sudah terbebas dari kotoran batin mereka masih punya hawa nafsu, tapi Buddha tidak. Lalu Sang Buddha berkata sungguh bahagia kita hidup tanpa membenci, diantara orang orang yang membenci orang ingin sekali berperang untuk mempertahankan keinginan mereka, seperti peperangan karena ego padahal sulit sumber daya makanan, air, dll; maka sudah seharusnya kita tidak saling membenci karena benci itu adalah sebab penderitaan, kebencian itu ibarat penyakit ganas seperti tumor & kanker, maka akan menderita / meninggal tetapi kebencian ini adalah penyakit batin kalau kebencian ini tidak bisa kita lenyapkan dengan membedah, tapi kebencian itu ada dalam  diri kita.

            Bila merujuk dhamma, maka banyak sekali cara meninggalkan kebencian ini bhakan kalau sudah mampu menghancurkan kebencian, tiada lagi rasa benci bisa mencapai tidak terlahir kembali, ini justru kita supaya berjuang untuk bebas dari hal hal 31 alam ini seringkali dalam hidup kita ketemu kekesalan, ada induknya ada rasa gelisah. Saat ini tidak sedikit ada rasa kesal, tidak terima pada situasi saat ini ke mana mana was was hidup kita seperti dikekang, ini tidak akan bahagia malah stress karena membenci ada sutta di 161 ada 5 cara; pertama berikan cinta kasih kepada orang lain, belas kasih, keseimbangan batin bisa kita atasi juga dengan cara itu, yang bisa kita atasi bisa juga mengabaikan / merenungkan hukum sebab akibat, ia sebagai pemilik & pewaris karma sendiri, bersahabat engan karmanya sendiri karma sebagai pelindung, itulah yang akan diwarisi kalau ada sanak saudara / family yang buat kita senang, maka mudah untuk mendedikasikan hal hal yang baik tapi jika sedang yang membuat kesal itu bisa, tapi coba pelan pelan.

            Lalu kalau kita benci & mengutuk hal yang buruk pada orang, tidak kita senangi semoga ada hal buruk buat dia, jadi itu karma buruk tidak boleh seperti itu yang tidak mendukung spiritual pada orang, supaya tidak tanam karma buruk. Jadi buat cinta kasih semoga dia terbebas dari derita, semoga dia bisa menyadari kesalahan dia lalu bisa bebas dari perbuatan yang tidak baik, itu tidak mudah itu bisa kita lawan kepada orang yang bisa buat kita kesal, itu jadi bisa lebih aman supaya tidak menganiaya / menghajar tapi kita mampu kita buat batin yang baik, supaya ia bahagia kita jadikan orang yang kita benci ini tanpa sekat ia sebagai makhluk hidup ia bahagia, bagaimana dengan welas asih jadi korban pasti menderita tentu ia sekarang sebagai pelaku bukan, ia akan lebih disakiti kasihan sekali kalau karma buruk dia berbuah, misalkan ada orang yang kita benci sering berdebat /  ada kata yang tidak baik apakah kalau kita mengumpat, kita senang pasti tidak seandainya hidup ia senang tapi ada yang meninggalkan dia, itu muncullah rasa belas kasih.

            Kita bisa berharap untuk hal hal baik, bebas dari marabahaya bebas dari hal hal tidak baik, kita terima kondisi buruk tapi kita tukar umpatan kita dengan welas asih walau ada caci maki, supaya kita bahagia kalau welas asih kita bahagia. Jadi ini yang bisa kita halau rasa benci kita juga bisa seimbang batin kita, bisa kita terima renungkan perbuatan itu buruk kita jadi terima sudah kita terima, jangan benci tetap seimbang berusaha agar kita seimbangkan batin jadi abaikan saja supaya tidak kita benci, anggap ada 100 teman kenapa kita kesal sama 1 teman itu, jadi bisa happy lebih nyaman kalau kita tidak memikirkan hal yang tidak baik jadi happy ingat juga hukum karma / sebab akibat, jadi kita hidup bisa kita atasi ingat dengan 5 hal itu renungkan hukum sebab akibat, kita tidak perlu capek capek untuk harap balasan jadi kita juga harus tahu itu untuk diri kita, jadi kita bisa ingat untuk tiada kebencian lagi sangat penting untuk ingat ini, kadang kita sering juga hadapi orang yang belajar & praktik dhamma jadi kita bisa tetap maju supaya kita bisa lebih maju lagi paling tidak, kita memaafkan saja saat ini siapapun dia maafkan saja, supaya bebas belenggu batin meaafkan ingat hukum sebab akibat jadi tidak balas kebencian dengan kebencian, jadi benci bisa padam dengan kasih sayang.

Komentar

Postingan Populer