SHARING TISARANA & PANCASILA BY Y.M SUHU BHADRAMANJU
Kenapa tisarana karena tisarana pintu gerbang, mengenal buddhist tisarana semua memiliki kualitas, selalu berkomunikasi buddha, dhamma, & sangha. Sebenarnya masih ada tidak apa buddha itu egois, kalau berlindung pada buddha kalau tidak ada kalau hujan pasti pakai payung, nyatanya benar tidak melindungi pas hujan yakin tidak apa diawal saja tisarana & mengulang apa cukup itu saja, kenapa harus baca tisarana & pancasila pembebasan melalui meditasi, ketika abai dengan pancasila itu bisa tolong kita lho ajaran juga yang bisa membantu kita, anggota sangha penuntun umat awam buddha melindungi kita dari dhamma buddha tidak melindungi kita? sangha & dhamma real, buddha melindungi kita ketika ajaran berkembang hukum karma sudah hukum alam, kita mengesampingkan buddha kenapa buddha disebut atheis, apa yang dirasakan berlindung kepada buddha itu ada kita kenalnya dengan ajaran, ketika menyatakan berlindung kepada buddha karena buddha sudah menemukan ajaran, kalian tidak merasakan kehadiran dalam seluruh tubuhku ini ada leluhur kita yakin leluhur ada, bagaimana dengan buddha semua makhluk punya benih benih kebuddhaan, tisarana adalah gerbang awalnya ketika memaknai & menjalankan dengan benar umat buddha hanya tisarana saja, untuk kandungan tisarananya kosong ketika ada satu sosok tanpa pandangan benar, fanatik / bablas fungsi baca paritta & meditasi untuk apa kalau karma saja cukup.
Berbuat baik saja karena paham konsep ajaran, seringkali menyatakan tisarana hanya ucapan saja, bahkan yang kita pikir rupang divihara saja. Jadi melihat rupang saja kehilangan sosok padahal berlindung kunci awalnya buddha, mengapa buddha dhamma diawal coba periksa, sebenarnya konsep buddha sebagai apa dalam batin kalian posisikan sebagai apa teladan dalam bertindak & berfikir, tingkah laku kita bisa lihat dari teladan meninggal secara tubuh jasmani, lalu bagaimana aktivitas tumimbal lahir berpindah lalu jika buddha Sakyamuni ada disatu tempat, ke mana nibbana setelah mencapai kebuddhaan kita bisa meyakini berkativitas buddha sakti, apa kekuatan itu hilang tidak? Buddha Sakyamuni memiliki kualitas yang sakti, apa buddha biarkan saja itu tiada welas asih kita meyakini seorang guru real tidak tahu sudah parinirvana, karena buddha memiliki kualitas aktivitasnya bagaimana, bagaimana buddha itu sekarang pada zaman sekarang buddha sudah mahaparinibbana, bagaimana kita layak tidak itu benar benar nyata saya berlindung pada triratna itu tidak meyakini buddha, itu adalah yang melindungi kita bagaimana dengan sangha juga Buddha Sakyamuni tanpa kita sadari masih beraktivitas, melihat rupang itu hanya foto buddha masih ada.
Kalau akhirnya mencari sosok buddha selanjutnya, karena setiap makhluk punya benih kebuddhaan, secara sejarah orang itu ada mencapai mahaparinibbana. Pencerahan juga nibbana jadi nibbana kualitas batin buddha, yang sudah mencapai pencerahan sehingga tidak tumimbal lahir, kalau hilang begitu saja tidak welas asih dong kalau buddha hanya menunggu saja sebenarnya buddha ada dimana? Kalau buddha kesadaran, itu benih benih kebuddhaan buddha dalam konteks sadar, leluhur kita terkoneksi jika buddha tiada aktivitas jadi tidak maha welas asih, buddha beraktivitas beliau membimbing kita ketika kita tahu itu ada maka saya komunikasi dengna telepon, komunikasi ke buddha puja bakti kita semakin sering dipanggil terus bosen, tanpa diketahui masalah itu mulai diselesaikan Avalokitesvara wujud aktivitas buddha dalam bentuk welas asih, Kongco Ticangwang Phusa memiliki rasa bakti tidak mau jatuh ke alam neraka, buddha Sakyamuni sangat berbakti buddha beraktivitas wajib mengundang buddha untuk setiap hari, bagaimana mengundang dengan mengulangi tisarana, ketika menyatakan berlindung pada buddha karena kualitas batin kita belum bisa melihat karena banyak kilesha.
Mengundang buddha setiap hari kalau belajar ada TK-S1, berbeda dengan spiritual itu tidak ada kelas, jadi spiritual berbeda kalau pendidikan intelektual saja. Pandangan benar juga rasa, karena hubungan dengan bain itu rasanya karena kita tidak olah rasanya manfaat tisarana itu kan bisa lewat dari 3 alam rendah, benar tidak triratna melindungi kita pada turbulensi pesawat, kita hanya rasa goncangan saja ketika galau harus tenang & yakin ketika muncul ada keyakinan yang kuat tenang sekali, benar benar tenang diawal ada rasa takut tapi menyadari yakin buddha dhamma & sangha ada, yakin tidak lahir dialam rendah yakin tidak meninggal, rasanya berbeda sehingga kita bisa rasakan itu pertama galau lalu tisarana jadi tenang harus yakin, buddha dhamma & sangha itu ada & beraktivitas perjalanan spiritual luar biasa harus bisa alami sendiri, ketika galau kita pernah tidak tolong saya buddha dhamma & sangha, bukan satu sosok apa itu benar buddha / tidak kilesha kita masih sangat banyak bahwa buddha itu ada, ketika lihat rupang jadi hanya lihat rupang saja spiritual harus lihat dari rasa, sebenarnya buddha hadir tidak berapa kali kita sebut nama buddha misalnya kita disini ada teriaki terus, tetap datang tidak punya jodoh karma itu datang / ada yakin dengan satu figur, itu bisa menolong kita karena menolong kita sudah ada jaringan.
Kita pengen tahu buddha bisa aktivitas, kalau tidak kenal ngapain ke kita ketika tisarana sudah terkoneksi, buddha itu hadir cuman kita tidak merasa hadir mampu sok jagoan itu kita, belum capai figur utama dilupakan. Kita tidak yakin buddha hadir apa bisa jamin buddha hadir bantu kita, buddha itu hadir jangan salah paham di Mahayana itu poin penting tidak diakui, bagaimana bisa tisarana harus yakin buddha itu ada tisarana gerbang menuju spiritual bahkan tidak tahu visualisasinya, untuk menvisualisasi kita harus tahu kualitasnya dengan seluruh kualitas bisa yakin dimana buddha berada, setelah itu jika ada masalah buddha tidak tolong kita, tisarana tidak bisa dipisahkan apa kita melihat buddha bekerja benih benih kebuddhaan itu tidak bisa memahami, karena kilesha kita tebal kalau kilesha penuh amarah malas sikap menunda nunda, bagaimana kita merasakannya kalau gitu buddha tidak manjur maka selalu ada 3 buddha, selalu melindungi kita melalui praktik siapa yang membimbing kita apa yang kita rasakan itu, sangha secara esensi komunitas harmonis sangha yang menemani dispiritual kita, jadi harus tahu sumbernya dulu pancasila itu intisari ajaran buddha, kalau sesuai 5 sila itu akan dirasakan itu butuh rasa bukan ucapan kalau ucapan hanya baca koran, kalau baca whatsapp saja itu sudah memakai rasa.
Sekarang sama sama itu wajib, pagi & malam baca tisarana dengan rasa ada manfaat tidak terbebani, jangan jadi beban sebuah autran untuk penghidupan benar lakukan baca tisarana & pancasila juga dengna rasa, ini pr & wajib. Kita lihat perkembangan itu prnya mulai mengolah akhir tahun, ada yang rasa / tidak bahkan tidak ikut coba jalankan dulu ambil manfaat introspeksi diri memberi manfaat / tidak, jika bermanfaat jalankan kalau belum cari guru spiritual tidak sama dengan pendidikan, tapi sama dengan pendidikan itu ada guru yang kita butuhkan jadi harus kita bisa menyadari itu, kalau dapat hal baik dapat hal buruk itu belum baik, kalau kita rasa buddha hadir memberi blessing jalankan ajaran dengan baik juga dengan benar, kalau dapat hasil buruk itu tidak baik dalam kita memikirkan hal yang baik mereka tidak diam, Avalokitesvara bumi bukan satu planet dunia ini dunia kita alam svaha dunia ini bisa muncul 7 matahari itu hancur, kapasitas pandangan berbeda dengan lainnya kalau kita sangkal, apa tidak bodoh berjatuh karena ada satu sosok jangan ikut pasangan tapi mengekor hanya label, kalau saat ini kenapa harus agama buddha label menentukan kalau konsep bhikkhu harus pertahankan label itu.
Perjalanan spiritual kita, kalau hidup di Indonesia harus memiliki label agama buddha kesadaran bentuknya itu seperti energi, kalau belajar sains energi itu yang dimiliki kalau energi positif itu jadi nyaman, kalau meditasi positif lalu marah marah energi negatif suasana kacau, karena terganggu energi itu. Hubungan kita memiliki frekuensi sama siaran sama juga kalau ada 1 beda frekeuensi tidak dapat, jadi itu perbedaan energi & frekuensi jodoh karma dengan buddha saat tahu kualitas buddha itu pasti ada, kalau tiada frekuensi belum ada karena frekuensinya berbeda, akhirnya kita tidak merasa seperti itu kalau ke tarik itu kalah kuat dari frekuensi itu, kalau tidak bisa kilesha itu belum bisa kita hilangkan kilesha kita kuat maka kita kasih contoh, dulu jika ada sebuah contoh pacaran diawal sekeluarga buddhist harus memiliki satu keyakinan, harus ada keyakinan buddhist pacarnya kristen gimana jadinya diajak ke vihara, karena ketemu itu orang tua saya ikut ke vihara sampai 2 tahun pacaran sampai bertemu orang tua kedua belah pihak tidak masalah.
Jika anaknya mau tahun ke empat, ada pemikiran jauh sudah mulai sering ke vihara tidak bisa kalau pemberkahan tidak masalah, dari awal pacaran sudah diwanti wanti tidak mau pindah agama, akhirnya putus setelah 4 tahun. Sekitar umur 24-25 tahun harus pindah kalau tidak mau putus, butuh keyakinan & ketegasan kita kurangnya keyakinan kita jika bertanya agama lain lebih baik, saya bisa menolong kita maka butuh keyakinan yang kuat melihat kualitas buddha dhamma & sangha, betul betul dihayati jalankan tisarana & pancasila itu benar benar satu energi, harus dengan menganggap sebagai guru & murid maka yang sudah diberikan kita jalankan itu pasti spiritual, bukan hanya pengetahuan saja semua itu ada komponen ketika menganggap sangha sebagai guru, maka memohon membimbing secara fisik buddha itu ada dalam guru & murid, kalau setuju maka ini bisa berlanjut kalau guru kita itu bisa berlanjut, karena jika tiada guru itu sia sia berapa banyak kata / anjuran itu hasilnya nol jadi satu demi satu ada, walau bukan ditisarana boleh renungkan bahas setuju itu guru kita bukan guru dengan murid ada pr supaya pengetahuan lanjut lagi.
Kalau dikompor ada air belum matang, ada kompor canggih ketika pas kompor canggih, ada kompor listrik, ada kompor canggih pindah ke kompor listrik. Airnya tidak mendidih kalau tidak pindah mendidih, demikian pada satu guru yang kita yakini tahu dulu bisa menuju spiritual yang baik & pas, kalau sesuai cocok itu udah lanjutkan terus masak air diatas kompor listrik sampai mendidih, boleh lihat beragam guru tapi pilih satu guru yang bisa membimbing salah satu ini, siapapun gurunya itu akan baik tinggal pilih & tetapkan satu kapan kita meninggal, kalau belum bagaimana sampai selesai dari awal buddha itu ada gimana cara mengundang banyak baca paritta, semakin besar untuk hadir ditengah tengah kita guru boleh banyak, tapi guru sebagai mentor hanya satu intinya kita mau bertemu buddha bisa dengan mudah, karena sudah memiliki koneksi juga kita sudah punya sebab sebab yang baik, agar bisa membimbing kita mencapai pembebasan semoga dengan ajaran ini yang telah kita pahami, bisa membawa berkah & pemahaman secara spiritual & secara keseharian kita demi menolong semua makhluk, juga demi mencapai kebuddhaan.
Komentar
Posting Komentar