MEDITASI BY AJAHN CHAH

            Jangan pernah berpikir, bahwa hanya dengan duduk dan mata ditutup berarti telah berlatih meditasi, jika kamu berpikir seperti itu maka segera rubah pemikiranmu latihan yang mantap adalah menjaga kesadaran pikiran, di setiap sikap badan apakah duduk berjalan  berdiri atau berbaring, ketika selesai duduk jangan berpikir bahwa anda telah keluar dari meditasi tetapi berpikirlah anda hanya mengubah sikap badan, bila anda dapat melakukan dengan cara ini, anda akan mendapatkan kedamaian. Dimanapun anda berada anda akan mempunyai kesadaran yang mantap dalam diri anda, saya pergi berkelana untuk mencari tempat meditasi, saya tidak menyadari bahwa tempat itu sudah tersedia di hati saya kelahiran, usia, tua, penyakit dan kematian ada dalam dirimu saya berkeliling ke segala penjuru sampai jatuh dalam kepenatan, saat itu ketika berhenti saya menemukan apa yang selama ini saya cari, ada di  dalam diri saya. 

Kita tidak bermeditasi untuk melihat surga, tetapi untuk mengakhiri penderitaan dhamma tidak mudah untuk dilihat, anda harus bermeditasi untuk melihat apa yang tidak pernah anda lihat, anda harus belajar terlebih dahulu. Lemon terasa asam hanya bila anda telah mencicipinya, ketika duduk bermeditasi katakanlah itu bukan urusan saya! Pada segala pikiran yg muncul ketika merasa malas, kita harus berlatih dan tidak hanya ketika merasa bersemangat pada saat suasana hati mendukung, ini merupakan latihan menurut ajaran buddha menurut diri kita sendiri, kita berlatih hanya saat suasana hati baik. Bagaimana kita dapat maju?  Apapun yang kita lakukan, kita harus selalu melihat diri kita sendiri membaca buku tidak akan pernah membangkitkan apapun. Hari terus berlalu, tetapi kita tidak melihat diri kita sendiri.  

Memahami latihan adalah berlatih untuk memahami, hanya berpikir mengenai latihan seperti memancing dalam bayangan dan menghilangkan maknanya, ketika saya telah berlatih selama beberapa tahun, saya tetap belum dapat mempercayai diri sendiri. Tetapi setelah saya mendapat banyak pengalaman, saya belajar untuk mempercayai hati saya sendiri ketika anda telah memiliki pengertian yang mendalam, apapun yang terjadi anda dapat merasakan semuanya terjadi, semuanya hanya datang dan pergi anda akan mencapai suatu titik dimana hati akan berkata sendiri apa yang harus anda lakukan, dalam latihan meditasi sebenarnya adalah lebih buruk terjebak dalam keheningan, dibandingkan terjebak dalam kegelisahan karena pada akhirnya anda akan ingin membebaskan diri, dari kegelisahan tersebut sebaliknya anda akan terpaku dalam keheningan dan tidak berlatih lebih lanjut.  

Ketika kebahagiaan muncul dengan jelas, dalam latihan vipassana tersebut jangan melekat padanya, meditasi hanya mengenai pikiran dan perasaan. Meditasi bukan sesuatu yang perlu dikejar dan diperjuangkan, bernafas secara terus menerus selama bekerja alam telah menjaga proses alami, yang perlu kita lakukan hanyalah mencoba untuk sadar secara batin melihat dengan jelas, tidak berlatih dengan benar adalah seperti tanpa perhatian perhatian yang tidak terpusat sama seperti mati, tanyakan diri anda sendiri apakah anda mempunyai waktu untuk berlatih, ketika anda mati? Tanyakan terus pada diri anda kapan saya akan mati? Ketika kita merenung dengan cara ini, pikiran akan waspada setiap saat pikiran yang penuh perhatian, akan selalu hadir dan kesadaran penuh akan mengikuti secara otomatis.  

Kebijaksanaan akan muncul, melihat segala sesuatu seperti apa adanya dengan jelas kesadaran menjaga pikiran sehingga mengetahui, ketika sensasi muncul setiap saat siang dan malam, memiliki kesadaran menimbulkan ketenangan. Menjaga ketenangan adalah dengan pikiran terpusat, bila pikiran seseorang terpusat maka ia telah berlatih dengan benar dasar dalam latihan kita yang utama, haruslah selalu jujur dan lurus kedua selalu waspada terhadap perbuatan salah, ketiga selalu rendah hati terhadap orang lain tak banyak bicara dan mudah puas tidak memilki banyak keinginan, bila kita dapat puas dengan hal kecil saat berbicara dengan hal lainnya, kita akan melihat diri kita sendiri kita tidak akan terganggu pikiran mempunyai dasar kemoralan (sila), konsentrasi (samadhi) dan kebijaksanaan (panna). 

Pada awalnya anda tegesa-gesa untuk maju, tergesa-gesa untuk kembali dan tergesa gesa untuk berhenti, anda terus berlatih seperti ini sampai mencapai suatu tahap dimana bukan maju, bukan kembali dan juga bukan berhenti. Selesai dimana tidak ada pemberhentian, tidak maju dan tidak kembali itu telah selesai di saat itu anda akan menemukan bahwa segalanya hampa, ingatlah bahwa anda tidak bermeditasi untuk mendapatkan sesuatu, tetapi untuk melepaskan sesuatu kita melakukan meditasi, tanpa keinginan, tetapi dengan membiarkannya hilang bila anda menginginkan sesuatu anda tidak akan mendapatkannya, kita berlatih untuk belajar melepaskan sesuatu, bukan untuk menambah keterikatan pada sesuatu, pencerahan terjadi ketika anda berhenti menginginkan sesuatu. 

Keinginan dalam berlatih dapat menjadi kawan maupun lawan, sebagai kawan membuat kita mau berlatih, untuk mengerti dan untuk mengakhiri penderitaan namun untuk selalu menginginkan sesuatu yang belum muncul, menginginkan sesuatu menjadi lain dari yang ada, hanya menimbulkan lebih banyak penderitaan, dan inilah ketika keinginan dapat menjadi lawan, pada akhirnya kita harus belajar untuk melepaskan semua keinginan, juga keinginan pencerahan, hanya dengan demikian kita dapat terbebas. Seseorang pernah bertanya kepada saya, saat kita bermeditasi dan banyak hal timbul dalam pikiran haruskah kita meyelidikinya atau cukup menyadarinya datang dan pergi? Bila anda melihat seseorang berlalu dan anda tidak mengenalnya, anda mungkin bertanya siapakah dia? Kemana dia hendak pergi? Apa yang dia lakukan? Tetapi bila kita mengenalnya, cukup menyadarinya berlalu.

Hidup kita adalah rangkaian dari unsur-unsur, kita menggunakan kebiasaan untuk menggambarkan sesuatu, tetapi kita telah terikat pada kebiasaan dan memakainya sebagai sesuatu yang nyata, meditasi adalah untuk melihat melampaui semua ini dengan demikian kita kelak dapat mencapai tahapan, tanpa kondisi dalam kedamaian. Bukan peperangan seorang samanera bertanya pada Ajahn Chah, apa nasihatnya bagi pemula dalam berlatih meditasi, sama halnya dengan mereka yang telah lama berlatih ia menjawab tetaplah berlatih kemoralan, konsentrasi, & kebijaksanaan adalah inti dari praktek agama buddha kemoralan menjaga tubuh dan ucapan secara menyeluruh, tubuh adalah rumah dari pikiran. 

Jadi latihan adalah jalan dari kemoralan, jalan bagi konsentrasi dan jalan bagi kebijaksanaan seperti sepotong kayu dipotong menjadi tiga bagian, tetapi sebenarnya hanya satu, jika kita melepaskan tubuh dan ucapan, kita tidak bisa. Jika kita ingin melepaskan pikiran, kita tidak bisa kita harus berlatih dengan tubuh dan pikiran jadi sebenarnya sila, samadhi, dan panna adalah satu kesatuan harmonis yg bekerja sama. 

Komentar

Postingan Populer