PANCASILA PANCADHAMMA BY BHANTE ABHISENO
Pancasila kita mungkin sudah diketahui semua, melakukan pancasila buddhist itu sebagai pagar / penghalang, supaya tidak melakukan keburukan terlebih daripada itu pancasila buddhist, bagi umat awamsudah mengetahui. Ada 5 latihan moral ini bisa terbebas bisa mencapai nibbana & alam surga, aku bertekad melatih diri menghindari pembunuhan, aku bertekad melatih diri menghindari pencurian / barang yang tidak diberikan, aku bertekad melatih diri menghindari perbuatan asusila, aku bertekad melatih diri menghindari perbuatan ucapan / tidak benar, aku bertekad melatih diri menghindari minum / makan yang melemahkan kesadaran, ini peraturan bersifat pasif menghindari pembunuhan, pencurian, asusila, bohong, & tidak minum miras apa itu saja panca dhamma adalah sila yang aktif karena isinya ada 5 hal yang dikorelasi dengan pancasila buddhist, cinta kasih yang universal & belas kasih, agar sila jadi komplit antara sila aktif & pasif daripada mencuri lebih baik mata pencaharian benar, tidak asusila merasa puas dengan apa yang kita miliki, kembangkan kebenaran & kejujuran, orang yang suka mabuk kesadaran lemah perhatian & pengertian benar yang harus dikembangkan lebih baik, 2 hal agar sila kita sempurna.
Supaya mencabut hama agar kotoran itu tidak mengganggu tanaman, jadi diberikan pupuk supaya dapat untung, pancasila itu bisa menahan pancadhamma adalah pupuk buah kebaikan kita pada saat ini dari sila, pertama buddhist kembangkan cinta kasih & welas asih kembangkan mata pencaharian benar, karena tidak puas jadi berbohong. Ini hal yang baik jika menjalankan pancasila & pancadhamma, bagaimana kembangkan pancadhamma harus mengerti itu sebagai pagar & pembatas, logika kita makin maju & berkembang tidak perlu disuruh / dianjurkan, harus dengan sadar walaupun diriku sudah tiada jadikanlah dhamma & vinaya, pedoman kita vinaya itu pancasila dhamma itu panca dhamma kalau sudah menjalankan ini penuh sukacita, para bhikkhu juga sama menjalankan pancasila & pancadhamma ini supaya dijalankan untuk kita semua.
Arak apa sudah ada alkohol / tidak direstoran, ketan yang sudah lama itu bisa jadi arak kalau brem belum jadi seutuhnya, arak direstoran tidak boleh dikomsumsi di Indonesia virus bukan makhluk hidup, walau tiap hari baca ratana sutta supaya virus hilang tapi malah bertambah, kita bisa antisipasi atas virus itu bukan makhluk hidup. Virus itu kita harus kembangkan perhatian, kita sebagai makhluk sosial kita harus selalu berhati hati virus tidak pandang bulu ia tetap saja akan kena, walau tidak terlihat itu mematikan juga ketika banyak orang sudah acuh tak acuh terhadap virus itu, dari sejumlah sutta yang dibabarkan oleh Sang Buddha ratana sutta muncul, itu karena kota Vaisali ada virus yang sangat berat sekali beberapa ratus tahun lalu diserang virus juga, ini sebagai pembelajaran melihat jangan luar diri saja, tapi dalam diri juga demi kebaikan umat buddha agama buddha hanya 0,5% harus memahami karena disutta sudah dijelaskan, jadi kita harus pahami dengan kebijaksanaan ada kondisi, kondisi dimana seseorang dinyatakan pelanggaran sila banyak yang nitip minuman konotasi pelanggaran sila dari 1-5, apabila pelanggaran itu benar lengkap itu salah.
Niat untuk melakukan objek barang itu minuman, itu jadi mengkondisikan minum minuman keras, kita harus punya alasan logis. Biar yang suka nitip biar sadar itu tidak baik selain melanggar pancasila buddhist, akan diproses secara hukum ini juga kita berarti mendukung teman kita buat jahat, lebih baik hindari saya tidak bisa saya berjanji sama siapa supaya tidak langsung, menyempurnakan untuk tidak minum minuman keras secara negara salah miras itu juga, buddhist salah mata pencaharian; menjual senjata, menjual hewan, menjual manusia, menjual miras kita harus menghindari kita yang buddhist malu juga kalau melakukan itu, memang setiap keluarga tidak boleh ada perceraian itu ada kondisi yang bercerai, sahabat baik akan memberikan solusi solusi supaya jadi harmonis ketika ingin menikah, ada romo yang bilang di ikrar pernikahan itu didepan altar buddha jadi pecahkan dulu, jangan karena ego jadi runtuhnya perkawinan apalagi sudah lama.
Ikrar perkawinan itumomen yang suci, itu sudah bersedia untuk menikah perceraian tidak terjadi ada murid buddha perumah tangga baik, seperti Ananthapindika & Visakha yang berhasil dengan baik, Ananthapindikha melayani buddha dengan murid muridnya juga Visakha melayani buddha dengan murid muridnya, bapak mertuanya suami / istrinya ada yang arahat, bisa dijelaskan seperti itu. Ada 2 perumah tangga berkeluarga dengan baik kita usahakan, upaya yang baik supaya bersedia supaya jadi teman yang baik ada kisah zaman Sang Buddha ada 2 suku, sungainya kering ada usaha yang penuh kebijaksanaan agar tiada hal hal yang tidak kita inginkan, mengembangkan satti / konsentrasi tidak sesuai kondisi kita berkerja perlu satti, sangat perlu kalau tiada konsentrasi pada pekerjaan itu cobalah Anda jangan hanya meditasi saja, kembangkan satti tapi satti juga pada aktivitas apapun satti dengan perhatian, ketika menyapu sedang membersihkan debu juga bersihkan kotoran batin kalau salah 1x ditegur sampai 3x, bisa di PHK, kembangkan perhatian kapanpun & dimanapun megang stir, tiada konsentrasi tidak punya perhatian kecelakaan karena tiada perhatian.
Itu jadi celaka dimana ada keinginan, jika ada hambatan konsentrasi dikembangkan perumah tangga, saya bertekad di paravanna apa yang bhante butuhkan bisa hubungi saya membuka peluang berbuat baik, paravana ini berlaku 3 bulan. Kalau tiada 3 bulan mungkin butuh bulan keempat, tidak mungkin berdana lagi berdana itu perbuatan baik orang tua bilang tidak usah, tapi sang anak berdana atas nama orang tua itu sangat baik sekali perbuatan yang dilakukan berdana; sebelum memberi, saat memberi, setelah memberi memperkenakan menyerahkan langsung, ada beberapa umat yang belum paham memang harus seperti itu para bhikkhu memperhatikan dana, umat umat itu terima kasih semoga bapak ibu sehat sejahtera & usia panjang, ada feedback / umpan balik daripara bhikkhu sebagaimana secara langsung itu perbuatan baik, ada kisah kakek tua berusia 80 tahun hidup sangat sengasara sekali untuk makan sulit.
Tapi punya tekad yang sungguh sungguh, ada bhikkhu yang menerima dana ada segenggam nasi, ada bhante Y.A Sariputta lewat ada dana. Walau sedikit penuh perhatian ingin jadi seorang bhikkhu, Buddha dengan kemampuan ini bisa melihat siapa yang dari para bhante dapat dana makanan ini, oh itu saya yang sudah terima jadi tugas bhante Sariputta ini jadi bhikkhu, memahami dhamma selama mengenakan jubah ada meditasi 160 tahun sehingga walau sudah renta, perhatian kuat bisa mencapai nibbana memang kalau berbuat baik harus dengna perhatian, sebelum saat & selesai berdana kita saling jaga yang penting didasari, berdana untuk apa dari tekad kita apa karena dana dari melihat tetangga berdana kita ikut juga ini salah, jadi tekad tujuan kita berdana untuk apa sesungguhnya ada harus yang dihindari karena itu ular, ada bikkhu yang kita dana secara langsung jika melekat atas dana itu kalau mau berdana dititip ke satu wadah, untuk beli ini itu supaya para bikkhu tidak mengetahui ada sekian puluh ratus milliar trilliun, itu bahaya jika melekat karena tidak memiliki kemajuan dalam dhamma dari penjelasan, pancasila & panca dhamma ini kita mengetahui menahan diri dari keburukan, karena pasif maka panca dhamma jadi peran aktif.
Jadi penyempurnaan pelatihan anda sebagai perumah tangga, jadi bahagia perumah tangga ada bagian sutta sendiri, ada kebahagiaan sebagai perumah tangga. Kalau dapat semua siapa yang tidak senang, tidak buat buruk tapi kembangkan kebaikan itu jadi bisa bahagia penuh perhatian & kebijaksanaan, lebih detail tentang pancasila & panca dhamma itu agar bisa memberikan tambahan pengetahuan, agar tidak merasa kekeringan batin sering dengar dhamma batin terisi, supaya tidak ada pasang surut sebagai pemula memahami agama buddha cari pokok dasar, ada dhammapada 163 jangan berbuat jahat, perbanyak kebajikan, sucikan hati & pikiran, itulah ajaran para buddha memahami tilakhanna & dhamma yang bertingkat lalu berlatih sutta juga khotbah dhamma yang lebih panjang, memang para umat sering menanyakan seperti itu, memang keadaan ekonomi jadi membuat pekerjaan tidak sesuai dengan dhamma, melakukan pembunuhan sebagai hasil coba usaha lain kalau tiap hari membunuh imbangi perbuatan baik, hal hal yang bisa dilakukan untuk berbuat baik ibarat ada segelas air tuang garam setiap hari, kadar air gelas itu saja garam terus asih tuang lagi air kadar asin bisa berkembang, sebisa mungkin kalau ada keterampilan tinggalkan tetap berdana walau karma buruk dituai, tapi tetap saja dapat yang baik.
Sesungguhnya ada ikatan ajaran, karena lahir sebagai manusia susah karena sudah kenal dhamma, itu jadi pahami untuk diri kita sendiri. Saya tidak bisa berkata secara 100 % karena banyak kondisiyang memungkinkan, awal muncul di Tiongkok semua menyalahkan Tiongkok penyebar virus, ada virus di Inggris juga upgrade virus itu banyak kondisi faktor itu kalau kelompok ini bisa saja mungkin kelompok, tapi harus ada pemahaman virus muncul sendiri / faktor lain virus ini tidak kekal adanya, jadi kita harus pahami karena itu selalu berubah, memang sesungguhnya dhamma yang guru agung kita sabdakan ini sedikit sulit bahkan, ketika beliau sudah mencapai penerangan sempurna apa bisa dipahami oleh perumah tangga, karena ini sulit setelah Sang Buddha punya pola pikir itu akhirnya ada Brahmasahampati itu meminta membimbing umat perumah tangga, demi kesejahteraan semua makhluk, akhirnya Sang Buddha dengan semangat memberi uraian dhamma itu walau belum mengerti, minimal ada tabungan sehingga tiada rasa malu iri & resah karena pemahaman dhamma yang sedikit, karena mereka banyak sekali selama ada tekad untuk belajar, jadi tidak sulit batin itu memang berbeda beda ini juga ada kaitan pada zaman buddha.
Dengar satu patah kata saja / meditasi saja, karena itu ada perbuatan baik cukup beruntung bisa terlahir buddha, lahir karena itu buddha bisa memberikan pas ajaran ini gemar meditasi perbuatan baik itu cukup, jadi pengembangan batin yang lebih baik. Karena ada karma baik juga pikiran ini ibarat seperti seekor kera, karena seekor kera sepersekian detik saja bisa tidak diam, itu sulit sekali untuk diam maka pikiran itu sepertinya saat sama mendengarkan dhamma, chanting meditasi memikirkan apa yang dipikirkan saat itu masak cuci baju, hendaknya hal hal itu yang ditunjukkan saat itu cuci baju ya cuci baju masak ya masak, nyapu ya nyapu agar supaya pikiran kita tidak seperti kera itu masa pandemi itu berubah, saat diskusi ini ramai tapi karena online sering datang secara langsung apalagi lansia tidak punya / paham teknologi ini, beruntung kita paham teknologi & nilai plus berbeda yang belum paham teknologi, melakukan perbuatan baik juga mengkondisikan yang baik biar bisa bahagia, jadi tahu & paham dhamma karena ajaran yang disampaikan oleh Buddha ada 84.000 ajaran ada jumlah dhamma tadi, itu ibarat segenggam daun yang dipegang itu diibaratkan dhamma daun yang sebanyak dihutan, kalau dilatih jadi tahu karena bentuknya kita tahu kalau itu belum paham, itu cetek sekali / rendah sekali tidak memahami dhamma secara seutuhnya, kalau guru agung mengajarkan ajaran segenggam daun itu.
Jadi tiada lahir kembali, usia tua, sakit, & kematian lagi memang dalam konteks sering mendengar kata kata ini, memang itu jadi acuan untuk kita. Bukan perumahtangga tapi untuk para bhikkhupun sama, harus belajar ajaran karena Sang Buddha sudah memberikan ajaran itu, jadi bebas agar tidak lahir sebagai manusia lagi agar tiada penderitaan lagi, semoga ajaran ajaran buddha dapat hal hal yang baik semoga sharing dhamma pada malam hari ini, bisa berkembang untuk kita semua semoga mudah & memperjelas ajaran juga bisa praktik untuk sehari hari, semoga selalu berbahagia sehat & selalu bahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar