KEAGUNGAN SUMBER AJARAN
Keagungan sumber ajaran, keagungan dhamma,
mengerti dan mendengar dhamma metode membimbing murid yang sesungguhnya, akar sang
jalan bagaimana melatih batin.Setelah berbakti pada Guru Spiritual memperoleh
makna dari kelahiran manusia yang berharga yang memiliki pembebasan, kelahiran
sebagai manusia sangat sulit didapatkan.
Metode untuk mendapatkan nilai kelahiran
sebagai manusia dengan kebebasan dan keberuntungan: kapasitas Kecil, kapasitas
Menengah, & kapasitas Agung. Bagaimana melatih batin tahapan jalan yang serupa
kecil, menengah, dan agung. Kelahiran manusia yang berharga kematian pada
kapasitas kecil kenapa kita harus melatih dari kapasitas kecil kita ingin
mencapai tujuan akhir tapi kita mulai dari kapasitas kecil baru kita
masuk ke 3 motivasi tersebut harus beraturan tahap yang lebih awal, jadi kalau
kita tidak dari awal pasti tidak akan bisa ke tempuh semua.
Kehidupan semua makhluk itu kita harus pertama
aware diri sendiri dulu kita kehidupan manusia berharga bebas dari alam rendah
setelah meninggal ini kita jangan sampai terlahir di 3 alam rendah, kalau tidak
ada pemahaman yang kuat tidak bakal ada diatas langsung jadi dari bawah dulu
kapasitas Kecil, Menengah, dan Agung dengan mengembangkan kapasitas kecil atau
kita ambil contoh tujuan kita mau ke Bandung tapi kita dari Bogor lewat
Cipularang berarti kita mesti melewati Jakarta, Bekasi, Cibitung, Cikampek
misalkan Kapasitas Kecil Bekasi Kapasitas Menengah Cikampek, dan Kapasitas
Agung baru tujuan kita Bandung.
Menimbulkan kepedulian kehidupan akan datang mulai
peduli untuk menimbulkan kepedulian kehidupan mendatang peduli, setelah
meninggal siapkan dulu misalkan sama saja kita ke Turki Suhu, Temperature,
Ekstrem. Persiapannya seperti baju dingin, minyak kayu putih, indomie, obat
obatan, dll mendetail kan jangan sampai menderita, nah disisi lain padahal kan
kita pasti akan menghadapi kematian tersebut kok kita tidak siap siap tapi
kalau pergi ke mana mana selalu siap siap, tapi kematian tidak disiapkan
seperti kebajikan kebajikan kita.
Hasil panen kehidupan sebelumnya sudah ditanam
kita anggap saja kita sebagai petani menanam padi setelah sekian lama baru bisa
panen semua yang kita ambil sekarang panen kita harus tanam lagi benih / sebab
sebabnya kalau tidak ada mana mungkin dapat lagi jadi kita harus tanam lagi
sebab sebabnya moralitas, sila sila, kebajikannya diperkuat lagi kalau
kebajikan kita ringan ringan tapi kalau keburukan malah kita kuat tandanya
kondisi sekarang ini kita sangat lemah.
Menimbulkan sikap peduli terhadap kehidupan
mendatang liat ke diri kita sendiri, peduli kehidupan mendatang mengingat
kematian, merenungkan penderitaan kelahiran 3 alam rendah, kerugian tidak
mengingat kematian, kerugian akan gagal mengingat dhamma, penyebab kemelekatan
seperti makanan, pakaian, reputasi/ 3 perhatian ini jadi gagal seluruh periode
itu sudah tersita kehidupan saat ini saja gagal mengingat dhamma, kerugian
mengingat dhamma kita gagal mempraktikannya seperti menunda nunda kebutuhan
akan uang, ingat dhamma tidak mengingat kematian latihannya ke tunda tunda terus
kalau gagal kita menginatai kematian tahu praktik dhamma gagal tidak mengingat
kematian, mempraktikan dhamma gagal juga kalau tidak mengingat kematian untuk
kehidupan saat ini untuk reputasi dan pamer itu salah juga, kalau motivasi kita
tercemar untuk tujuan kehidupan sekarang sama saja / berkurang nilainya bahkan para
praktisi agung tidak terbebas jika tidak mengingat kematian poin ini
menunjukkan melewati pandangan duniawi kita akan terbawa kalau untung senang
kalau rugi kita marah kita gagal mengingat kematian jika tentang 8 angin
duniawi, dari saat kita lahir tidak pernah ada dimana kita bertgerak menuju ke
kematian kita.
Kita setiap saat melangkah menuju kematian kita
tidak ada satu momen bisa berhenti untuk menuju kematian tersebut praktik dhamma
dan non praktik dhamma.Praktik dhamma motivasi kehidupan mendatang, bebas
dari samsara, mencapai ke-Buddha-an kalau non dhamma 8 angin duniawi kalau
masih memikirkan 8 angin duniawi itu semua tindakan bukan praktik dhamma.
Selain itu bebas dari samsara itu mencapai ke-Buddha-an itu praktik dhamma sama
8 angin duniawi itu praktik non dhamma bebas kerugin kita tidak intensif itu
juga kita akan mengalami kerugian juga pada saat jelang kematian, mengingatkan
ketidakekalan berdedikasi untuk praktik teru jadi bisa kita kesampingkan, tidak
akan mau berbuat jahat tapi berbuat baik tidak berhenti berbuat kebajikan
karena YM Jetsun Milarepa itu hal hal duniawi juga tidak mau menghilangka sifat
kebajikan itu gambarannya contoh sampai level itu tapi kita mengingat kematian
itu pada saat bangun tidur, makan siang, dan menjelang tidur terus berlindung
min 3 x sehari mengingat kematian, menimbulkan sifat buruk juga menunda dan
mengundang petaka kita membawa kehancuran kita.
Kalau tidak mengingat kematian kalau memberi keuntungan
tim kalau mencela kita musuhi ada kubu kubu, mati dalam keadaan menyesal itu
juga sangat bahaya, tidak akan aman karena banyak musuh kalau kita mengingat
kematian pasti lebih fokus kehidupan mendatang.
Komentar
Posting Komentar