KEYAKINAN
Harus yakin kepada Buddha karena, dengan
keyakinan kita bisa mencapai arahat. Bhiksu tidak mungkin membunuh karena ada
sila parajika karena sudah tidak mungkin jadi bhikkhu lagi. Kalau di Tantrayana
sembahyang arwah tidak ada bulan tertentu jadi bisa dilakukan kapan saja. Orang
yang tidak kita kenal jadi menjatuhkan orang karena itu jadi memihak. Metode
mengukur kesuksesan praktik apah ada suatu metode yang dapat dipergunakan untuk
memasuki kelahiran berikutnya. Metode organ indera yang bertemu dengan objeknya
apakah ada Lobha, Dosha, Moha. Proses presepsi munculnya keserakahan, kebencian,
kebodohan melihat suatu objek kita tidak ada LDM jadi kita sudah mencapai
arahat inti dari praktiknya lenyapnya kebodohan, keserakahan, dan kebencian
karena melihat orang itu bukan pencerahan dari diri sendiri.
Melihat hanyalah melihat itu yang dilakukan
oleh Buddha melihatnya itu saja karena tidak memunculkan hal hal lain, muncul
benda lain karena tidak menarik menimbulkan penolakan tanha itu ada 2 mengejar
dan menolak. Jika menjijikan pasti menolak semua mencari cara bagaimana
perginya? Kalau bisa kita tidak mengejar dan menolak tapi sudah puas nah itu
tidak mengejar lagi. Membenci mukul orang itu juga melakukan penolakan. Kalau
mau mutusin jangan ada mengejar / menolak itu langsung lewat aja tapi level
pemikiran arahat. Metode Tantra adalah melihat kekosongan jika semua
Avalokitesvara jadi kita tidak memihak. Semua di sama ratakan suci murni karena
kita persepsikan alam. Sukhavati / alam yang murni tidak ada penolakan dan
pengejaran ke alam yang ada dunia ini.
Persepsi semuanya sama. Latihan terus menerus
akan ada beberapa ciri: tidak bergosip lagi, penghuninya untuk merasa lebih
superior dari orang orang yang digosipkan. Perbedaan orang untuk memberikan
fakta dengan memuaskan egonya itu beda kita akan menemukan orang gosip jika
kita praktiknya bener jadi kita tidak akan ikut lagi.
Hilangnya ketertarikan perilaku desktruktif
orang menyadari jika nonton televisi, kebanyakan jadi akan kurang baik kalau
cemas juga tidak akan ada guna kita mulai merasa tidak benar. Orang yang tidak
belajar dhamma tidak menerima ketidakkekalan jadi benar benar menderita.
Kesedihannya hanya lewat langsung menyadarinya.
Berkerja lebih giat, Guru Besar itu jadwalnya
padat dari pagi sampai malam itu padat tapi karyanya tebal tebal bukunya itu
bukti tidak perlu merisaukan apa yang ingin dilakukan anda sekedar untuk apa yang
anda lakukan untuk saat ini. Mengurangi stress dan membeikan keceriaan pada
diri sendiri pekerjaan dan bermain itu tidak ada bedanya karena tidak akan ada
beban. Pengen dilihat eksistensi kita.
Komentar
Posting Komentar