GURU SPIRITUAL


Guru spiritual satu sosok seseoarang Guru dimana kita akan bertumpu pertama kali evaluasi harus memiliki kapasitas realisasi tertentu harus mencapai realisasi tertentu harus mencapai realisasi tertentu itu minimal jadi harus kita lihat guru, yang benar benar memahami suatu pelajaran tertentu. Guru orang yang mengajar kalau itu sharing berbeda dengan cara melakukan pengajaran dari realisasi, salah satu tahapan jalan itu observasi guru tersebut, kita mesti lihat Guru yang benar benar niat bertumpu pada Guru sebaiknya satu. Harus aktif mendapat pengajaran Gurunya ada batin karma cari semua profil biodatanya pencapaian apa saja semua bisa cari dimana bisa melayani secara keseluruhan bisa merequest sebagai guru bukan guru datang ke kita, jadi kita yang harus aktif ikutin / mencari sebuah guru yang bisa dijadikan patokan tanpa keraguan tanpa memiliki guru bisa berbeda pemahaman seseorang Boddhisattva bisa memiliki berwujud apapun untuk painya ini ada suatu latihan, menganggap semua orang boddhisattva meskipun semua orang bukan boddhisattva ternyata satu orang Boddhisattva untuk umumnya bisa jadi Boddhisattva, jadi kita harus bisa bertindak baik padahal dia seorang boddhisattva kalau kita mau memanfaatkan kita dapatkan jadi kita menganggap semua Guru yang mengajar. Semua harus kita respect kalau menjalin ikatan kehidupan lampau akan ketemu lagi bisa mendapatkan yang lebih baik lagi.
Semua sama harus didengarkan ajarannya, pertama bagaimana kita tau mencapai level yang sama atau lebih dari Guru kita? Kedua guru aja cuman diikuti dan didengarkan ajarannya kalau tidak respect itu tidak apa apa cari Guru lain meskipun sebetulnya itu persepsi kita yang salah bisa saja melakukan hal lain belum tentu amplop itu buat diri sendiri bisa saja buat apa saja jangan berprasangka buruk kepada siapapun apalagi sesosok pengajar, kalau salah satu kasus misal tidak baik kita bisa switch melatih kita berpikiran buruk kita untuk melihat Guru mencapai realisasi tertentu. Segala tindakan orang itu hanya persepsi kita saja bisa mengkikis ego kita kada dilihat dimata kita yang ditutupi oleh debu kayak kurang saja. Ditutupi batin negatif itu sulit sekali melihatnya harus purifikasi seperti kacamata kita kotor jadi harus dilap / purifikasi diri kita sendiri. Menghilangkan pandangan salah berbuat kebajikan supaya lebih lancar.
Guru spiritual satu sosok seseoarang Guru dimana kita akan bertumpu pertama kali evaluasi harus memiliki kapasitas realisasi tertentu harus mencapai realisasi tertentu harus mencapai realisasi tertentu itu minimal jadi harus kita lihat guru, yang benar benar memahami suatu pelajaran tertentu. Guru orang yang mengajar kalau itu sharing berbeda dengan cara melakukan pengajaran dari realisasi, salah satu tahapan jalan itu observasi guru tersebut, kita mesti lihat Guru yang benar benar niat bertumpu pada Guru sebaiknya satu. Harus aktif mendapat pengajaran Gurunya ada batin karma cari semua profil biodatanya pencapaian apa saja semua bisa cari dimana bisa melayani secara keseluruhan bisa merequest sebagai guru bukan guru datang ke kita, jadi kita yang harus aktif ikutin / mencari sebuah guru yang bisa dijadikan patokan tanpa keraguan tanpa memiliki guru bisa berbeda pemahaman seseorang Boddhisattva bisa memiliki berwujud apapun untuk painya ini ada suatu latihan, menganggap semua orang boddhisattva meskipun semua orang bukan boddhisattva ternyata satu orang Boddhisattva untuk umumnya bisa jadi Boddhisattva, jadi kita harus bisa bertindak baik padahal dia seorang boddhisattva kalau kita mau memanfaatkan kita dapatkan jadi kita menganggap semua Guru yang mengajar. Semua harus kita respect kalau menjalin ikatan kehidupan lampau akan ketemu lagi bisa mendapatkan yang lebih baik lagi.
Semua sama harus didengarkan ajarannya, pertama bagaimana kita tau mencapai level yang sama atau lebih dari Guru kita? Kedua guru aja cuman diikuti dan didengarkan ajarannya kalau tidak respect itu tidak apa apa cari Guru lain meskipun sebetulnya itu persepsi kita yang salah bisa saja melakukan hal lain belum tentu amplop itu buat diri sendiri bisa saja buat apa saja jangan berprasangka buruk kepada siapapun apalagi sesosok pengajar, kalau salah satu kasus misal tidak baik kita bisa switch melatih kita berpikiran buruk kita untuk melihat Guru mencapai realisasi tertentu. Segala tindakan orang itu hanya persepsi kita saja bisa mengkikis ego kita kada dilihat dimata kita yang ditutupi oleh debu kayak kurang saja. Ditutupi batin negatif itu sulit sekali melihatnya harus purifikasi seperti kacamata kita kotor jadi harus dilap / purifikasi diri kita sendiri. Menghilangkan pandangan salah berbuat kebajikan supaya lebih lancar.

Komentar

Postingan Populer